Simbol-simbol Budaya Karo pada Mata Uang yang pernah beredar dan belaku di Indonesia

in indonesia •  3 years ago 

"Simbol-simbol Budaya Karo pada Mata Uang yang pernah beredar dan belaku di Indonesia"

  1. Zaman Pendudukan Jepang.
    Di Nusantara pernah beredar tiga jenis uang pendudukan Jepang, yakni De Japansche Regeering (berbahasa Belanda), Pemerintah Dai Nippon (berbahasa Indonesia), dan Dai Nippon Teikoku Seihu (berbahasa Jepang).
    Ketiga jenis mata uang ini dibuat pada masa Pendudukan Jepang di tahun 1942-1944 dan dicetak oleh Djakarta Insiatsu Kodjo atau badan percetakan milik Kementerian Keuangan Jepang. Semua uang kertas yang dierbitkan Jepang di Indonesia memiliki kode "S". Ini dilakukan untuk membedakan dengan mata uang yang diterbitkan Jepang di negara jajahan lain. Di Malaysia, kode mata uang diterbitkan memiliki kode "M" dan kode "B" untuk Burma atau Myanmar.
    Pasca-kemerdekaan Indonesia, pemerintah Republik belum mampu untuk mencetak uang sendiri. Bank Indonesia yang kemudian jadi bank sentral sendiri baru berdiri setelah pemerintah menasionalisasi De Javasche Bank. Ini artinya, sejak tahun 1945 hingga beberapa tahun kemudian, pemerintah Indonesia masih mengakui tiga jenis mata uang yang beredar yakni mata uang yang diterbitkan Hindia Belanda, mata uang De Javasche Bank, dan uang terbitan Jepang. Indonesia baru benar-benar memiliki mata uang sendiri pada 30 Oktober 1946 dengan keluarnya Oeang Repoeblik Indonesia atau ORI.

Dari ketiga jenis itu, yang menarik perhatian saya adalah uang kertas bertuliskan Dai Nippon Teikoku Seihu.
Seri Dai Nippon Teikoku Seihu (Dai Nippon = Jepang Raya, Teikoku = Kekaisaran, dan Seihu = Pemerintahan) merupakan seri pertama yang menggunakan kata Roepiah. Sebelumnya masih digunakan Gulden. Cetakan uang ini masih sederhana dan belum memiliki benang pengaman. Sampai sejauh ini nomor seri yang tercetak masih sangat sederhana dan serupa, yakni SM.
Uang kertas Dai Nippon Teikoku Seihu terdiri atas lima pecahan, yakni Setengah Roepiah, Satoe Roepiah, Lima Roepiah, Sepoeloeh Roepiah, dan Seratoes Roepiah. Yang sering menjadi bahan pembicaraan adalah uang bernominal Lima Roepiah. Sentuhan budaya lokal mulai terlihat di uang itu. Bagian belakang bergambar seorang wanita Minang. Bagian depan bergambar Rumah Adat Karo.
Gambar Rumah Adat Karo ini merupakan gambar Rumah Adat seorang Sibayak Karo yang bernama Rumah Gedang Sepulu Enem Jabu milik Sibayak Kabanjahe bernama Sibayak Pa Mbelgah Karo-Karo Purba.

  1. Zaman Pemberontakan PPRI/Permesta
    Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PPRI) yang muncul pada tahun 1950an pernah mengeluarkan mata uangnya sendiri, salah satunya uang bernilai 5 Rupiah yang dikeluarkan bulan September 1959 yang ditandatangani oleh menteri keuangan PPRI. Yang unik dari uang ini adalah sentuhan budaya Karo lagi-lagi dapat dijumpai di uang ini yaitu sebuah gambar Rumah Adat Karo, yang ironisnya Orang Karo sendiri ikut menumpas pemberontakan PPRI di Sumatera Utara.
    Uang ini sendiri tidak diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Namun uang ini sendiri pernah beredar di negara ini.

  2. Zaman Uang Bank Indonesia Tahun 1957.
    Pada tahun 1957, Bank Indonesia mengeluarkan mata uang bertema Seri Hewan. Uniknya, lagi-lagi Unsur-unsur kebudayaan Karo muncul lagi di mata uang ini. Tepatnya di halaman belakang yang bernilai Rp.25. Dihalaman belakang uang ini bisa dilihat 2 buah Rumah Adat Karo lengkap dengan sebuah Lumbung Padi didekatnya.

  3. Zaman Uang Bank Indonesia Tahun 1958.
    Pada tahun 1958, kali ini Bank Indonesia mengeluarkan mata uang bertema Seri Pekerja. Luar biasanya, lagi-lagi Unsur-unsur kebudayaan Karo muncul lagi di mata uang ini. Tepatnya di halaman belakang yang bernilai Rp.25. Dihalaman belakang uang ini bisa dilihat sebuah Rumah Adat Karo yang sangat indah.

Betapa bersyukurnya dan rasa bangga saya sebagai Orang Karo, unsur-unsur budaya adat kami orang Karo bisa muncul di Mata Uang Republik Indonesia ini. Harapannya kedepan, akan muncul lagi seri mata uang baru yang didalamnya ada gambar mengenai budaya Karo.

Mejuah-juah Kita Kerina.,

Sumber :

  1. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Japanese_invasion_money
  2. https://money.kompas.com/read/2020/06/29/064616926/rupa-rupa-uang-kertas-yang-beredar-di-era-penjajahan-jepang?page=all#page2
  3. https://www.museumadityawarman.org/koleksi/prev/3244?bahasa=
  4. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Uang_kertas_rupiah
  5. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2853480484665466&id=100000106262072

IMG_20210725_124821.jpg

IMG_20210725_124742.jpg

FB_IMG_1627188030373.jpg

FB_IMG_1627188020137.jpg

FB_IMG_1627188025778.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
Loading...