(Prolog 2) #1 Bunga Keumala

in indonesia •  7 years ago 

child-3003289_960_720.jpg
Pixabay

Aku anak bungsu dari empat bersaudara. Semua saudaraku adalah laki-laki. Ketika aku lahir, keluarga Mak baru menerima kehadiran kami setelah 14 tahun lamanya orangtuaku berumah tangga.

Mak harus terusir dari keluarganya karena lebih memilih hidup bersama ayahku yang hanya seorang kenet mobil. Dia dipaksa bertunangan oleh orangtuanya dengan seorang guru yang terpaut usia 20 tahun darinya. Padahal dia baru duduk di kelas 6 SD saat itu dan belum mengerti apa yang namanya pernikahan.

Saat Mak sedang fokus untuk menghadapi ujian akhir menamatkan SD, orangtuangnya menerima tunangan dari guru tersebut dengan 2 mayam emas. Mak tidak tahu bahwa tunangan itu sudah disepakati oleh kedua orangtuanya dan rencananya setelah dia tamat SD pernikahannya akan segera dilaksanakan.

Begitu terkejutnya Mak ketika mengetahui berita itu, sehingga sangat berpengaruh terhadap mentalnya. Mak tidak mau makan dan hanya mengurung diri di kamar. Berbagai upaya dilakukan orangtua Mak untuk membujuknya supaya mengikhlaskan pertunangan itu dan menerima lamaran dari Pak Guru. Bahkan orangtuanya sengaja meminta obat kepada orang pintar supaya dilembutkan hati Mak dan mau menuruti keinginan orangtuanya. Sering kali air jampi-jampian dari orang pintar dimasukkan ke dalam minuman Mak. Bunga yang sudah dimantra-mantrai pun juga diletakkan di sekeliling kamar Mak.

rings_couple_wedding_silver_flowers_80327_1920x1080.jpg
Sumber

Mak tetap bersikeras tidak menyetujui tunangan itu karena dia tidak mengetahui sosok laki-laki yang nanti menjadi suaminya. Kabar baiknya ialah walaupun Mak diobati dengan berbagai cara, tapi tidak mempengaruhi sedikit pun niatnya untuk menerima laki-laki tersebut. Mak terus bersikeras dengan pendiriannya, hingga dia mengambil keputusan untuk lari meninggalkaan rumah orangtuanya.

Dua tahun Mak hidup menjauh dari orangtuanya sampai akhirnya berjumpa dengan seorang laki-laki yang membuat hatinya jatuh cinta. Laki-laki itulah yang menolong Mak selama dua tahun terakhir dan berniat untuk menikahi Mak.

Mak pulang ke rumah orangtuanya untuk meminta doa restu, namun hati orangtuanya sudah terlanjur sakit menahan malu. Bahkan di mata orangtuanya Mak dianggap sudah tidak ada lagi. Walau demikian Mak harus tetap meminta restu dari walinya, untungnya ada pamannya yang mau menikahkannya dengan lelaki pilihannya. Tapi karena Mak dulanya sudah pernah bertunangan dengan orang, maka laki-laki yang akan menikahi Mak harus mengembalikan emas yang diterima oleh orangtuanya. Bahkan jumlahnya dua kali lipat dari semula ditambah dengan sejumlah uang yang disepakati oleh perangkat desa.

Laki-laki yang menikahi Mak itu menyetujui mengganti emas itu dan membayar sejumlah uang ke perangkat desa. Akhirnya Mak menikah dengan lelaki itu yang sekarang menjadi ayahku.

Setelah menikah, Mak tidak diizinkan pulang ke rumah orangtuanya. Meskipun dia mempunyai suami, tapi dia kehilangan orangtua dan sanak saudara. Mak hidup bersama ayah yang hanya bekerja sebagai seorang kernet mobil.

Kelahiran anak pertama, kedua, dan ketiga tidak pernah sekali pun orangtuanya mengunjungi Mak. Sampai akhirnya menjelang kelahiran anak keempat yaitu aku, hubungan Mak dan orangtuanya mulai membaik.

Mak membantu kesulitan keuangan orangtuanya, hingga akhirnya dia kembali diterima di keluarga. Adakalanya uang menjadi pemisah, namun banyak pula uang menjadi alat untuk pemersatu hubungan.

Kemudian ayah membeli tanah dan mendirikan rumah di samping rumah oarangtua Mak, supaya Mak selalu dekat dengan orangtuanya dan memperbaiki hubungan yang selama 14 tahun ini rusak.

Rumah itu selesai tepat saat aku akan dilahirkan ke muka bumi. Di rumah yang baru dibangun dengan kehadirin keluarga besar yang menanti kehadiranku. Inilah kali pertama Mak didampingi orangtuanya saat melahirkan. Apalagi bayi yang dilahirkan itu berjenis kelamin perempuan.

Ayah begitu senang karena dia mempunyai dua bidadari sekarang. Selama ini hanya Mak yang paling cantik dan menjadi bidadari di keluarga, sekarang ada bidadari kecil lainnya yang memberi kelembutan dan kesejukan di keluarga itu. Makanya Mak mengatakan aku lahir di tanah yang subur, karena bunga-bunga akan mekar di tanah tersebut.

Ayahku juga tidak menjadi kernet lagi, tapi sudah menjadi sopir mobil Doa Ibu. Mobil yang sangat terkenal di lintasan barat selatan. Tahun 1992 belum banyak orang yang mempunyai kendaraan. Untuk bisa menuju antarkabupaten haruslah menggunakan mobil Doa Ibu atau pun mobil Doa Bunda. Dua mobil itu menjadi primadona saat itu. Pundi-pundi rupiah pun samakin mudah bagi ayahku untuk membawanya pulang.

Uang bukan menjadi masalah bagi keluarga kami, semakin banyak uang teranyata keluarga kami pun juga semakin banyak. Baik keluarga dekat mau pun jauh, sama-sama kian merapat. Bahkat sangat terlihat jelas bagaimana uang memainkan perannya untuk memperbanyak saudara.

Cerita sebelumnya Prolog 1 #1 Bunga Keumala

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Masallaha your baby is very cute ..... if you like sister plz checkout my blogs if you like plz vote and follow

Mantap. Semakin produktif

Alhamdulillah Pak. Target one day one post, hehehe

Uang memisahkan dan uang pula yang mendekatkan.

Iya, begitulah kehidupan. Semoga kita tidak diperbudak dengan uang dan memghambakan diri kepadanya.

Kira-kira ada sambungannya lagi nggak ya...?
Cukup menarik ceritanya

Ada sih, sebenarnya ini bagian dari novel yang sudah Yel buat.

Terima kasih sudah membacanya.

Sepertinya latar barsela akan lebih terasa nih :)
Mantap Yell.

Iya bg. Masih perlu banyak belajar lagi biar menggigit tulisannya. hehehe

sangat inpiratif dan menarik kak... tulisan kk selalu memberikan banyak hal yang positif bagi pembaca...

Itulah fungsinya kita menulis untuk menaburkan berbagai kebaikan, supaya yang membaca mendapatkan manfaat. Terima kasih sudah berkunjung.

Keren kak @yellsaints, menulis sesuatu yang bermanfaat. Tapi, sebagian teman saya bilang di sekolah menulis gak terlalu keren dan sebagainya, alasannya karena orang Indonesia malas membaca😥

keren atau tidaknya menulis bukan karna orang yang bilang, tapi dari kitanya. makanya mulai dari menunjukkan bahwa orang indonesia bukan orang malas membaca...

setuju banget.... @anharfazri

sip kak, karya yang kita buat memang harus memberikan manfaat buat orang lain walaupun dengan hal kecil....

Intinya menulis, mungkin belum dianggap keren sekarang, tapi mana tahu di masa depan apa yang kita tulis menjadi karya yang berguna untuk anak cucu kita.

siap kak... memang apapun itu harus terus berkarya...

Sudah merambah ke fiksi ni 😎😎😎

Hahaha, lagi belajar bg 😁

Kisah hidup yang dikemas secara menarik dan penuh inspirasi. Luar biasa.

Ini fiksi Put, jadi jangan disamakan dengan kehidupan penulisnya. Hehehe. Walaupun ada sekian persennya betul adanya.

Jika yang ditulis ini sebuah fiksi, kamu sungguh luarbiasa. Karena mampu menyajikannya dengan sangat nyata.
Jika yang disajikan ini sebuah kisah nyata, maka penulis adalah orang yang hebat. Karena secara sejarah kehadirannya ke permukaan bumi ini, melalui peristiwa yang luarbiasa.
Saya suka membacanya.

Terima kasih sudah datang berkunjung dan menyempatkan membaca bagian novel yang sedang saya susun. Mohon doanya semoga novel ini bisa terbit di tahun ini.