Kebudayaan Aceh, istilah tersebut memang sering muncul dan terdengar bagaimana reproduksi Kebudayaan Aceh. Dengan karna itu tidak sedikit kajian tentang kajian tersebut dimana sejak kedatangan Islam ke Aceh hingga keinginan mengaktifkan kembali pelabuhan di Aceh. Kali ini lebih menjelaskan kemampuan masyarakat aceh dalam membangun kebudayaan adalah turi Droe (kenali diri). Adapun prosesnya adalah mengenali saya yang ada pada diri mereka sendiri, dengan kata lain mereka menjadi produsen budaya adalah mereaka yang telah mampu menafsirkan keberadaan dirinya dibumi ini. Salah satu persoalan lanjutan yang muncul dalam kajian ini yaitu apakah semua konsep diatas yang pernah di praktikkan oleh orang Aceh sangat terbelakang atau sebagai awal dari kemajuan berpikir rakyat Aceh ? ini merupakan landasan berpikir Hegel di Barat, ketia dia mengaitkan nilai-nilai universalitas muncul ketika manusia mampu memahami Geist (spirit). Adalah tugas diri untuk mendapat akualisasi diri (self actualization) di dalam kehidupan.
Dikarenakan tidak ada lagi kekuasaan dan peradaban, maka yang tersisa di tepi laut Aceh adalah Reusam, istilah Reusam muncul dari Bahasa Arab yaitu Rasm (gambar). Lempengan gambar yang terdapat di tepi laut merupakan warisan. Namun, tidak lagi memiliki kekuatan yang mempengaruhi keluar, mealainkan hanya kedalam masyarakat. Maksudnya adalah apakah orang di tepi laut Aceh khususnya nelayan ataupun pengambil ekbijakan mampu memahami laut Aceh dalam bentuk geo-politik. Atau dapatkah orang Aceh berpikir bagaimana nilai-nilai strategis laut di Aceh dari perpektif perdagangan internasional.
Demikian pula Pemerintah harus mengambil andil dalam memperkuat institusi mereka.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan yang dapat digaris bawahi. Pertama, dalam tradisi berpikir orang Aceh telah ditemukan konsep i being action, dan ada juga beberapa konsep lanjutan yang bersifat menggerakkan kehidupan orang Aceh. Kedua, pola yang dilakukan oleh pemikir Aceh, ternyata hampir mirip pola yang dilakuka di Barat, ketika filosofmencoba menemukan kekuatan reason didalam menyerap daya tersebut terhadap kesadaran diri. Ketiga, perlu dipikirkan kembali sistem ide-ide yang ada dikalangan masyarakat Aceh, khususnya mereka yang memiliki kemampuan untuk berpikir pada tahap untuk melaukan rekayasa sosial. Dalam kajian ini tampak bahwa salah satu kemampuan tersebut ditemui dalam kebudayaan masyarakat Aceh di tepi laut. Secara sosial sejarah kontribusi sistem ide-ide orang Aceh telah memberikan kontribusi yang amat signifikan bagi dua etnik di Asia tenggara yaitu Jawa dan Melayu.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!