Tidak ada yang namanya mantan terindah, karena yang terindah itu tidak akan menjadi mantan.
Mungkin kata-kata itu sering kita dengar, atau kita baca di status-status sosial media seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dll. Mungkin saja tidak indah karena kisah itu tidak abadi hingga akad. Namun bagi saya pribadi, tetap indah, karena ada hikmah dan pelajaran dibalik suatu kejadian.
Berbicara tentang mantan, mungkin disetiap kita pernah punya seorang mantan atau bahkan lebih. Namun jika lebih fokus ke mantan terindah mungkin kita hanya memiliki satu. Dan aneh jika ada mantan terindah kita itu lima. Saya yakin yang terindah itu tetap satu, ga mungkin lebih. Ya kan??? 😅
Baik, saya akan mencoba menceritakan sedikit kisah saya tempo dulu bersama seseorang yang bisa dikatakan menjadi mantan terindah bagi saya untuk saat ini. Kenapa? mari kita ikuti alur ceritanya.
Awal mula saya kenal dengan si Dia itu adalah di Facebook, kala itu masih kemarok-kemaroknya main Facebook, Dia chat saya dan meminta no HP. Saya kasihlah no Hpnya. Sejak saat itu dia sering menghubungi saya via telfon, dan terkadang sms. Saat itu saya masih kelas 3 SMP dan Dianya kelas 3 SMA. Chatingan lah kami, dan itu berlangsung lama, hingga saya sudah meranjak SMA, dan Dianya sudah masuk ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri.
Hampir 2 tahun lamanya kami berkomunikasi lewat HP dan tidak pernah jumpa langsung. Saat itu kami sudah dekat, saya sudah menganggapnya seperti abang sendiri, dan Dia juga sudah menganggap saya seperti adiknya sendiri. Hingga suatu hari, kami janjian untuk jumpa ketika pulang sekolah, kala itu saya sudah SMA kelas 2. Dianya sudah dibangku kuliah.
Setelah pertemuan itulah, kami mulai menghadirkan rasa yang sama mungkin, ya...Hingga suatu malam Dia memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya. Saya juga tak mungkin menolaknya, karena rasa itu sudah hadir seiring berjalannya waktu perkenalan kami yang hampir 2 tahun lamanya. Perhatiannya, akhlaknya yang begitu baik dimata saya saat itu, tidak pernah tinggal shalat 5 waktunya, membuat saya makin cinta kepadanya.
Lambat laun, perhatian Dia terhadap saya mulai memudar, Dia tidak seperti dulu lagi, dan saya sangat merasakan itu. Apakah dia sudah mulai bosan, tak cinta, saya juga tidak tau. Kerap saya menghubunginya, Dia sering mengabaikan. Hingga saat itu kami sudah sering berantem, jika dulu selalu akur, dan selalu dimanjain dengan kata-kata sayang, berubah menjadi cuek yang seakan Dia tidak lagi butuh perhatian dari saya.
Saat itu saya sering galau sendiri, bahkan sering menangis, karena terkadang ia tak mengabari saya 2-3 hari, bahkan ada yang seminggu. Dan itu sangat menyiksa bagi saya, karena dulunya sering bercanda ria tiba-tiba berubah begitu saja. Ketika ditanyain, dia seakan malas untuk memberi jawaban, paling dia hanya bilang, "Lagi sibuk siapin laporan", itu-itu saja alsannya. Geram kan? Seakan kita tak ada artinya lagi bagi dia.
Singkat cerita, suatu hari Dia menelfon saya, itu sudah beberapa hari ga ada kabar, tiba-tiba Dia telfon, dan saya tidak bisa membendung air mata, lagi ngobrol, air mata saya itu jatuh terus, hingga ketahuan sama dia kalau saya sedang menagis, dan Dia berkata,
"Kenapa Aku tidak bisa membuat orang yang aku sayang bahagia? Kenapa kamu selalu menangis..?"
"Aku sedih dan khawatir ketika kamu tidak mengabariku dan mengabaikan perhatian aku sampai seminggu lamanya, apa yang kamu lakukan disana sehingga tidak ada sedikit waktu yang tersisa untukku "
"Yang pasti disini aku belajar, dan aku tidak akan mengkhianati kepercayaan kamu terhadapku, percayalah",
"Iya aku tau disana kamu belajar, tapi aku ga bisa kalau misalnya kamu diamin aku seperti ini, aku butuh kabar dari kamu walau hanya satu sms saja cukup untuk menenangkan hatiku",
"Bagaimana aku akan mengabarimu dengan satu sms, terkadang jangankan untuk mengisi pulsa dan belik paket, untuk makan aja ku cukup-cukupi diperantauan ini",
Aku terdiam dan air mataku terus mengalir, hingga akhirnya ia berkata,
"Aku ga bisa melihatmu terus menangis, kamu pasti sudah tidak bahagia bersamaku, sekarang lebih baik kita akhiri saja hubungan ini, dan mungkin kamu akan tersenyum dengan orang lain".
"Oh tidak, ini bukan jalan keluar dari masalah kita, aku ga mau kita berpisah",
"Harus mau, ini keputusan terakhirku, aku tidak ingin melihat kamu terus menetes air mata bersamaku, maafkan aku dan terimakasih untuk kebahagian selama ini, Assalamualaikum", dan Iapun menutup telponnya.
Lalu bagaimana denganku, apa aku langsung terdiam dengan keputusan yang dia ambil? Tidak, bahkan hari itu tangisanku semakin dalam,, kuhubungi dia kembali via telepon, tak pernah ada jawaban darinya, sms? Apalagi, dia hanya mengabaikan pesan aku yang kutulis panjang lebar dalam isak tangisku hari itu.
Sumber Gambar
Rasa sakit semakin menusuk jantungku, ku mencoba untuk menghubunginya berulang kali, tetap saja tidak ada respon dari si dia. Betapa kerasnya hati dia mengabaikan aku yang hampir gila karnanya kala itu.
Hari demi hari kulewati tanpa kehadirannya disisiku lagi, rasa sakit ku pendam sendiri dan tak kuceritakan pada seorangpun. Karena sebelum kejadian yang berujung pada perpisahan ini, aku dan dia selalu akur, selalu tampak bahagia, dan teman-temanku mengetahuinya karena aku selalu menceritakan kebahagiaan kami. Dan aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat bersama Dia. Hingga aku berharap dia yang akan mendampingiku dan menjagaku dalam ikatan halal nantinya.
Namun apa yang terjadi, aku kehilangan dia yang selama ini ku banggakan. Dan yang paling menyakitkan dia membuang aku begitu saja, tanpa peduli sakit yang aku rasa, dan yang lebih sakitnya lagi ia mengabaikan sms dan telfon dariku saat itu. Hingga aku lelah menghubunginya dan berjanji pada diri sendiri, Aku tidak akan pernah menghubungimu lagi, kapanpun itu, aku akan menghapus semua jejakmu yang kusimpan selama ini. Janji itu kubutikan sendiri, mulai saat itu, aku tidak pernah menghubunginya lagi.
Setelah itu juga aku mulai bangkit, menghpus air mata kesedihan, dan memulai kehidupan baru Yang semakin akrab dengan kesendirian. Saat itu, aku sudah mulai rajin mengaji, saat bersamanya aku sering absen, walaupun ia selalu mengingatkan aku supaya rajin pergi ngaji, tapi ada saja alasanku untuk libur supaya bisa terus berkomunikasi dengannya. Karena ditempat ngajiku tidak diizinkan membawa HP, sementara saat aku pulang, dia sudah sibuk dengan tugasnya. Ketika putus dengannya aku semakin rajin, rajin mengaji, rajin mendengar ceramah dari ustazd-ustazd, biar apa? supaya kesendirian ini tidak terasa, dan kegalauan tidak berlarut-larut.
Alsan pertamanya karena itu, hingga sekian lamanya aku mulai sadar, ternyata apa yang selama ini ku lakukan adalah hal bodoh yang tak seharusnya dilakukan oleh seorang mukmin. Kenapa aku harus berharap kepada manusia yang tidak punya apa-apa, kenapa aku tidak berharap kepada Allah yang Maha segalanya-galanya. Bukankah Ali Bin Abi Thalib pernah berkata, "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling sakit adalah berharap kepada manusia".
Kesadaran mulai timbul, dan rasa menyesalku semakin dalam, bukan menyesal telah mengenalnya, aku menyesal dengan hal bodoh yang saya lakukan ketika Dia meninggalkan saya. Harusnya saya berterimaksih. Bukankah ini teguran, teguran dari Allah supaya saya tidak kekal di jalan yang sama sekali tidak diridhai oleh-Nya. Semakin lama saya semakin sadar, bahwa setiap yang dilarang itu pasti memiliki dampak negatif terhadap diri kita sendiri. Percaya tidak? Itulah kenyataannya.
Sumber Gambar
Pacaran, itu tidak dibenarkan dalam agama, kenapa kita harus ngotot untuk tetap menjalin hubungan yang tidak halal dengan alsan supaya lebih mengenalnya dan tidak diambil orang nantinya. Bukankah jodoh itu rahasia Allah. Sehebat apapun kita setia, selama apa kita menunggu, jika ia tidak ditakdirkan untuk kita, ia takkan pernah bisa kita miliki. Siapapun jodoh kita, dibelahan bumi manapun sekarang ia berada, jika ia sudah ditakdirkan untuk bersama kita, Allah selalu punya cara untuk mempertemukan dua insan tersebut. Jangan ragu, Yakin dan percaya sama Allah, insyaAllah, akan Allah gantikan dengan yang lebih baik lagi. Libatkan Allah dalam segala urusan, insyaAllah mudah, Dan itulah Mukmin yang sebenarnya.
Tulisan ini sebenarnya saya tulis untuk mengikuti kontes yang di adakan oleh @khanza.aulia, yang bertemakan mantan terindah, terima kasih bg. Jika sahabat ingin untuk berpartisipasi silakan cek infonya disini.
Terimaksih telah berkunjung dan membaca tulisan saya hari ini, semoga bermanfaat. :)
Salam Sukses Esteemians
Regards By @zulfa0109
Langsa, 26 Juli 2018
Bereh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tengkiyu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama sama
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yihuyyy! Semoga menang dek
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wkwkwkw
Aamiin 😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by zulfa0109 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Goodluck Zulfa 😉
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
tengkiyu kakak :*
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tanpa mu aku tak apa - apa. Kwkwk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
wkwkwkw taik lembu semua
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sukses ya dek
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kk hayuk ikutan juga biar rame
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
meuhambo ie mata nek, bak lon baca...
beurtoh bereh bit nyak @zulfa0109
😭😭😭😭🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
wkwkwkw selow nek bek goyang
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
btw makasih nek @nekmudagroh :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
han jet selow nyak @zulfa0109
nek jarang goyang 😊😋😁😂🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahaha man Nek yng sering peu chit?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
luar biasa.. ceritanya sangat menarik. bakat-bakat menulis akhirnya keluar juga hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wkwkwkw ga berbakat bg, bahasanya masih rrmpong x nampaknha.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit