BILA punya kesempatan ke Sumba Barat Daya, salah satu dari empat kabupaten yang ada di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, jangan lupa mampir sebentar ke laguna Wekuri. Destinasi (tujuan wisata) alam ini, tiada duanya di dunia. Sungguh ia memancarkan aura pesona yang luar biasa. Bukan sekadar unik dan menarik, tapi juga eksotis dan indah. Ia tidak kalah pamor dengan Nihi Watu, di Kabupaten Sumba Barat, yang sudah tersohor sebagai pantai dan resort terbaik di dunia saat ini.
Wekuri sepi menyendiri tersembunyi di sisi utara wilayah administratif Desa Moro Manduyo, Kecamatan Kodi Utara. Ia sudah ada sejak nenek-moyang orang Sumba atau seusia Pulau Sumba. Ia bukanlah laguna biasa-biasa saja. Airnya bukan air payau tapi air laut murni. Sumbernya dari lautan samudera yang dalam dengan arus gelombangnya yang sangat menantang. Lautan yang membentang di sisi utara ini, mengalirkan air laut ke palungan Wekuri melalui pori-pori tebing batu cadas yang kokoh selebar lebih kurang 20 meter.
Laguna Wekuri menampilkan profil wajah seperti sebuah kolam pemandian para bidadari dari khayangan. Lingkaran bebatuan yang mengombak sepanjang cincin bibir danau tertata rapih dan meliuk-liuk, unik dan indah, juga seperti terukir oleh sentuhan tangan para dewa alam. Dengan ukuran diameter panjang dan lebarnya hanya rata-rata sekitar 100 meter dan 60 meter, Wekuri terlihat mungil dan manis seperti butiran manik-manik mutiara yang tersungging di bibir laut. Kedalaman airnya tergantung dari kondisi pasang-surut air laut. Jika pasang mencapai rata-rata sekitar 2 meter dan surut sekitar 1 meter.
Pada dasar laguna tersebut terlapisi secara alamiah dengan pasir putih yang bersih. Tidak ada bebatuan serta makhluk hidup laut yang membahayakan. Airnya berwarna biru cerah atau cenderung bening, sehingga terumbu karang dan rumput laut serta ikan-ikan kecil yang berenang di dalamnya dapat dilihat jelas dengan mata telanjang. Permukaan airnya tanpa gelombang, tenang seperti laguna atau danau pada umumnya.
Tampilan profil Wekuri ini terus terang sangat menggoda. Tidak terlampau berlebihan jika para wisatawan menjulukinya dengan beragam predikat. Bagaikan cermin raksasa yang terpampang di bibir samudera, menantikan para bidadari untuk bersolek. Ibarat aquarium alam yang terselip di antara karang. Juga disejajarkan dengan Blue Lake New Zealand. Bahkan disebut-sebut sebagai surga dunia yang tersembunyi di Pulau Sandelwood.
Sungguh Wekuri memang tidak sekadar dapat memanjakan mata dan mendamaikan hati, akan tetapi mengundang hasrat untuk menyegarkan raga. Sangat cocok untuk merendam diri berlama-lama dan juga menguji kemahiran berenang atau sekadar latihan berenang. Empat orang sahabat The Tour Rangers Trans7, penjelajah nusantara yaitu Ibrahim Risyad, Alya Putri, Fakhrana, dan Jeremiah Lakhwani, sudah sempat merasakan pesona dan nikmatnya berenang di laguna Wekuri. Mereka sangat betah berlama-lama di Wekuri dari pagi hingga nyaris sore.
Lingkungan sekeliling laguna Wekuri masih dipadati berbagai aneka tumbuhan khas pesisir pantai yang cukup terawat dengan baik. Di sana dapat dijumpai pohon-pohon yang hijau dan rimbun, seperti mangrove (bakau), kesambi dan asam, yang menawarkan udara segar berlimpah oksigen. Pada sisi utaranya masih dapat ditemui tumbuhan pandan dan bunga santigi yang subur menutupi permukaan karang serta menyuguhkan bunga aneka warna. Sehingga tampak hijau dan cukup teduh serta memberi kesegaran tersendiri ketika bernaung di saat siang hari.
Sementara di sisi timur timur selatan laguna, sekitar tujuh puluh lima meter, masih berdiri kokoh benteng pertahanan pertama pasukan laskar rakyat Kodi ketika berjuang melawan Belanda pada 1911. Perang ketika itu dipimpin oleh Raja Kodi, Hangandi Rato Loghe Kanduyo dengan panglima perangnya, Wona Kaka.
Laguna tersebut bernama Wekuri, tidak lain merupakan ungkapan eksistensi aslinya. Wekuri sebetulnya berasal dari dua kata, bahasa ibu orang suku Kodi, yaitu weyo (dilafal: we) yang berarti air dan kuri yang berarti garuk. Laguna ini sebelumnya masih tersembunyi di tengah hutan savana dan merupakan habitat kerang laut. Kerang ini dalam bahasa ibu orang Kodi disebut “koba kuri”. Isi kerang ini menjadi lauk yang digemari untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Sedangkan tempurungnya, biasa dipakai oleh masyarakat, terutama ibu-ibu, untuk membersihkan periuk dengan cara menggaruk. Aktivitas membersihkan periuk ini disebut “kuri”. Atas dasar itulah, maka laguna tersebut dinamakan “Weyo Kuri dan dilafal Wekuri”.
Kini laguna Wekuri tersebut adalah destinasi yang paling diminati wisatawan baik manca negara maupun domestik dan ramai di hari-hari libur. Laguna tersebut sudah mulai ditata oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, sehingga di sana tampak beberapa lopo, tangga untuk turun ke air, papan untuk lompat ke air dan kamar mandi.
Untuk menuju ke laguna Wekuri cukup mudah. Sarana jalan raya cukup bagus, meskipun sebagiannya masih perkerasan. Kendaraan roda empat dan roda dua yang bisa disewa juga memadai. Jarak tempuhnya dari Bandara Udara Tambolaka atau ibukota kabupaten tidak sampai setengah jam.
Memang perlu diakui bahwa penginapan belum ada di sekitar laguna. Namun bisa kembali ke Tambolaka, ibukota kabupaten dan bisa memilih beberapa penginapan sesuai dengan selera dan kekuatan akomodasi yang dimiliki wisatawan.
Di sana juga belum ada warung makan dan minum. Oleh karenanya jika ingin santai cukup lama menikmati eksotisme laguna Weekuri, jangan lupa membawa bekal seperlunya. Selamat datang di laguna Wekuri Sumba Barat Daya.
(Rofinus D Kaleka, tinggal di Sumba Barat Daya)
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!