Janji Sebutir Benih Adalah Hutan

in introduceyourself •  7 years ago 

cijapun_penghijauan_lahan_kritis_.jpg

Ada sebuah lahan tandus. Hanya ditumbuhi alang-alang. Dari waktu ke waktu di sana ditanami dengan beragam benih. Secara berangsur, lahan tandus itu ditumbuhi berbagai macam pohon. Jadilah sebentang hutan kecil. Di dalam hutan itu ada tersembunyi sepetak kebun kecil. Di antara tetumbuhan di tengah kebun ada sebuah pondok. Di dalam pondok itu datang beberapa orang. Mereka bekerja sama dan bertukar pengetahuan bertani dan pengembangan pedesaan.

Izinkan saya menceritakan sebuah impian sebagai permulaan perkenalan ini. Impian ini muncul sekitar 10 tahun lalu (2007) ketika kami memulai sebuah usaha pertanian ekologis di pedalaman Selatan kabupaten Sukabumi.

cijapun_tanam_pohon.jpg

Impian itu belum sepenuhnya terwujud. Menanam benih di lahan berarti menyerahkan cikal kehidupan kepada kemurahan alam. Ada banyak yang tidak berhasil tumbuh karena musim kemarau berkepanjangan di tahun 2018 dan 2019. Ada sebagian yang hidup dan bertahan. Lalu tumbuh menjadi hutan. Benih-benih itu sudah tunai membayar janjinya menjadikan sebentang hutan.

Lahan tandus itu perlahan menghijau. Berbanding terbalik dengan keadaan petaninya yang semakin menua. Haha!

Belum semua lahan tandus terubah menjadi hutan. Baru sebagian. Kurang ilmu, kurang cermat, kurang tenaga, kurang modal dan kekurangan menjadi penyebabnya.

hutan_kemiri_cijapun.jpg

Dari sebagian lahan yang menjadi hutan, ada hutan kemiri, ada hutan yang ditanami tanaman buah-buah lokal sebagai bagian dari pelestarian tanaman asli Nusantara. Dan pada beberapa bagian juga ditanami dengan tanaman kayu (timber wood) sebagai penyedia bahan bangunan untuk pemeliharaan pondok dan lain sebagainya.

Di dalam kawasan yang belum sepenuhnya terhutankan ini ada sebentang kebun dan sawah kecil untuk bertanam tanaman pangan, sesayur, dan rempah. Beberapa ternak kami piara di sana sebagai pemadu usaha pertanian. Ada juga beberapa pondok berdinding bilik dari bambu tempat kami tinggal.

Impian sepuluh tahun silam masih jauh dari terwujud. Tapi ada sejumlah kawan dan relawan yang sengaja berkunjung untuk membantu kami berkebun serta saling berbagi kabar pengetahuan bertani. Karena itu meski belum sepenuhnya terwujud, kami kira, impian yang diiringi oleh janji sebutir benih sudah menunjukkan wujudnya.

pelatihan_agroekologi_cijapun.jpeg

Semoga catatan kecil ini cukup mewakili sebagai perkenalan kepada seluruh warga steemit.

Salam dari Kebun Cijapun,
Syam

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Welcome to Steem Community @syamar! As a gentle reminder, please keep your master password safe. The best practise is to use your private posting key to login to Steemit when posting; and the private active key for wallet related transactions.

In the New Steemians project, we help new members of steem by education and resteeeming their articles. Get your articles resteemed too for maximum exposure. You can learn more about it here: https://steemit.com/introduceyourself/@gaman/new-steemians-project-launch

Hello, you are welcome to steemit!!! I give you upvote to your post and remember to follow me as a friend to help you grow in this social network!

thanks, @adarsh02021991

:)

Hai, hello @syamar.. Selamat gabung di Steemit! Suka anda datang.. sudah kami upvote ya.. 😁

terima kasih, banyak @puncakbukit. saya sudah balas berkunjung dan senang sekali membaca profil anda.

Welcome steemit om .
😁👍

apa kabur bung syaamar
dengan lubang cacing di sini,

senang dapat bertemu sesama pemain tanah dan air di dunia maya
saya juga baru bergabung di lautan steemit ini.
masih bingung mau berbagi apa

kalo udah seru di taman udah ngak sempet foto2.
kabar-kabari perkembanaga tanaman2 di taman mu
aku juga sedang mengespolrasi benih2 tanaman pangan kita yg saat ini sangat tersisihkan dari tangan petani, kebanyakan udah pabrikan dan kalau ada yg lokal sudah kawin silang sama benih pabrik.

Semangat bagimu Bung
Sampai jumpa di bawah terik mentari