Ekbis - SINDOnews
Menjadi jurnalisme investigasi tidak mudah seperti yang dibayangkan, karena memiliki rasa tanggung jawab yang besar baik kepada publik maupun terhadap keselamatan bagi seorang wartawan investigasi. Tentu tidak semua jurnalis media massa memiliki kemampuan menginvestigasi suatu kasus, baik persoalan kejahatan lingkungan dan satwa, korupsi, narkoba, trafficking dan sebagainya.
Jurnalis investigasi tentu memiliki ilmu jauh lebih berbeda dengan wartawan biasa. Karena perlu berbagai macam ilmu yang harus dipelajari dan secara mendalam, kegiatan investigasi merupakan sebuah penelusuran panjang dan mendalam terhadap sebuah kasus yang dianggap memiliki kejanggalan dari pihak penguasa.
Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara wartawan peliputan berita Straight News, Hard News, Soft News, Interpretative News, Depth News dengan jurnalisme investigasi. Mereka satu jalur dalam hal menyajikan informasi dan rasa tanggung jawab kepada publik (masyarakat), begitu pula halnya mengenai hukum pers mereka bersama-sama dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers.
Pada intinya, tujuan utama dari jurnalisme investigasi adalah mengungkap kesaksian dan bukti secara fisik dari suatu persoalan yang kontroversial. Jurnalisme investigasi lebih menekankan pada upaya mengungkap fakta yang sebelumnya tersembunyi dari publik, di banyak media massa bahwa tema investigasi ditentukan melalui rapat redaksi yang terencana, atau melalui perumusan agenda publik yang dipunyai masing-masing media.
Kegiatan investigasi merupakan salah satu cara melawan terhadap penindasan yang dilakukan oleh penguasa. Laporan investigasi terkait penyimpangan kekuasaan dalam bentuk korupsi, kolusi, pelanggaran HAM, perusakan lingkungan, eksploitasi korporasi, kemiskinan dan sebagainya.
Karena tugas pers adalah sebagai kontrol sosial dan pengawas kekuasaan, serta bertanggung jawab besar kepada masyarakat luas.
Namun, laporan investigasi dalam pelaksanaannya membutuhkan modal yang banyak, terlebih apabila topik yang dipilih bersifat kompleks. Maka sebelum dilakukan investigasi tentunya perlu ada riset awal, observasi data-data dan wawancara dilapangan, artinya perencanaan liputan sangat dibutuhkan sebagai acuan dasar terhadap jurnalis investigasi tersebut.
Sikap optimis dan skeptisme harus dimiliki oleh seorang jurnalis investigasi, keberanian serta berniat baik terhadap apa yang hendak diungkapkan kepada publik. Jurnalisme investigasi memiliki empat ciri yaitu riset dan reportase yang mendalam dan berjangka waktu panjang untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis.
Persoalan kejahatan lingkungan yang terjadi selama ini tampaknya sudah sangat meresahkan berbagai pihak di Indonesia. Bisa dikatakan sudah hal yang lumrah terjadi terkait perusakan hutan di berbagai daerah, misalkan kasus yang paling banyak ditangani oleh pihak berwenang seperti perambahan hutan (Ilegal Loging), mencuri satwa yang dilindungi dan banyak lagi kasus lingkungan hidup lainnya.
Tentunya pemerintah harus mengambail tindakan tegas serta terus diperhatian agar bisa terjaga lingkungan hidup dengan baik. Ini merupakan kasus yang sangat menarik untuk dilakukan investigasi, guna mengungkapkan siapa saja keterlibatan dalam perambahan hutan tanpa izin yang sedang marak terjadi saat ini.
Untuk mengungkapkan kasus tersebut, maka jurnalis investigasi mempunyai peran lebih besar.
Salam jurnalis investigasi...