Sekilas tentang maag dan GERD
Maag atau gastritis dan GERD adalah dua jenis penyakit yang sama-sama disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan. Bedanya, sensasi sakit maag dirasakan mulai dari perut kembung hingga nyeri di ulu hati hingga tembus ke belakang. Sensasi GERD lebih terasa sebagai panas di dada serasa seperti sakit jantung hingga nyeri tak menetap di dada. Pada GERD produksi air liur dan dahak berlebihan karena asam lambung naik ke kerongkongan. Sehingga mulut terasa asam. Persamaannya, baik maag dan GERD sama-sama menunjukkan gejala sendawa berlebihan bagi penderita.
Kisah Nyata Penderita
Saya Musliadi, bekerja sebagai seorang guru SMA. Saya didiagnosa mengidap maag dan GERD oleh dokter penyakit dalam sepesialis lambung dan hati pada tahun 2013. Sekilas saya ceritakan pola hidup saya sebelum saya menikah tahun 2011. Saya mulai merokok saat tamat SMA. Biasanya saya suka merokok ditemani oleh segelas kopi. Saya pecinta makanan yang digoreng dan menu yang bersantan dan berbumbu. Saya sering makan sebelum tidur. Baik siang atau malam. Biasanya saya tidur tidak menggunakan bantal. Pola makan saya tidak teratur, setiap merokok atau ngopi saya sering mual. Mual dengan suara "Uuak" seperti orang mau muntah juga saya rasakan saat saya menggosok gigi. Tetapi saya pada saat itu belum merasakan sakit yang hebat dan gejala tersebut belum berpengaruh terhadap aktifitas saya.
Saya menikah dan harus menjalani LDR dengan isteri saya. Keadaan ini menyebabkan pola makan saya semakin tidak teratur. Pada awal pernikahan, saya merasakan beban hidup yang sangat berat. Anak pertama saya, laki-laki hanya berumur 5 hari. Selama 5 hari saya menemani dia di ruang perawatan bayi. Selama 5 hari itu juga saya tidak tidur dan tidak makan. Saya hanya minum dan merokok. Saat dia meninggal saya mengalami stress yg berat. Setelah masa cuti melahirkan isteri saya habis, saya kembali harus menjalani LDR. Pada suatu hari di Mei 2013 saya merasakan sesak dada yang berat, saya ingin bersendawa tetapi sendawa tidak bisa keluar. Semakin lama dada saya semakin nyeri. Saat itu saya panik. Saya pikir kehidupan saya sudah selesai. Saat itu saya berpikir terkena serangan jantung. Saya pergi ke Puskesmas, sampai di Puskesmas saya dinyatakan mengidap asam lambung. Dokter di Puskesmas memberi saya Antasida. Selama 3 hari nyeri yang saya rasa semakin hebat. Saat itu saya tidak bisa tidur, gelisah, tidak ada selera makan, sering menangis sendiri, dan merasa kehidupan saya sudah sangat singkat. Sering terbayang kematian.
Setelah beberapa minggu mengalami nyeri berulang sehingga berat badan saya turun 6 kg. Saya memutuskan untuk berobat ke spesialis penyakit dalam. Hari pertama saya konsultasi langsung ditawari endoskopi. Karena nyeri yang saya rasa terus berulang saya dan isteri setuju endoskopi. Besoknya saya langsung di endoskopi dan diagnosa ditegakkan saya menderita maag dan GERD (esofagitis). Esofagus saya mengalami luka dalam skala sedang. Dokter kemudian memberi resep Lansoprazole, Zypras, frego, dan vitamin. Dua kali saya berkonsultasi dengan dokter, untuk sementara sakit yang saya derita perlahan-lahan membaik. Meskipun maag dan GERD saya sering kambuh jika saya mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan perut saya. Hanya saja mulai saat itu saya tidak lagi merokok dan minum kopi.
Bersahabat dengan Penyakit.
Bagi anda yang mengalami sakit maag dan GERD, beberapa tips berikut mungkin berguna bagi anda. Sudah 5 tahun saya bersahabat dengan maag dan GERD. Aktifitas saya kembali normal seperti kehidupan orang lain dengan tips berikut:
- Jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami seperti penjelasan saya di atas
- Sediakan obat sesuai dengan resep dokter yang manjur di rumah. Jika sakit kambuh langsung diko sumsi. Tetapi ingat jika sudah sembuh jangan dikonsumsi lagi. Konsumsi yang berulang dengan durasi waktu terputus tidak dianggap sebagai konsumsi dalam waktu yang lama.
- Sediakan stetoskop di rumah. Jika kita merasa seolah-olah mengalami serangan jantung, langsung pasang dan dengarkan detak jantung sendiri. Keadaan akan membaik ketika kita mendengar sendiri detak jantung normal
- Jangan mendengarkan pantangan makan dari orang lain. Masing-masing tubuh kita unik. Orang lain mungkin tidak bisa makan daging, tetapi kita tidak bisa makan tauge.
- Hindari makan terlalu asam, pedas, dan berbumbu. Saat sedang kambuh jangan makan sawi, kol, durian, kopi, jeruk, dan makanan yang berpenyedap tinggi. Konsumsi saja makanan lembut dan sayur bening.
- Usahakan setiap bangun pagi, konsumsi madu yang dicampur air hangat dan perasan jeruk nipis (jangan heran, jeruk nipis mengandung asam lemak bersifat basa)
- Ingat berhenti merokok dan jangan bergadang
- Kelola stress di tempat kerja dan minum air putih yang cukup
- Rajin beribadah sehingga kita tidak takut mati
- Jangan panik! panik dapat meningkatkan asam lambung.
Itu 10 tips dari saya yang telah saya praktikkan selama 5 tahun. Alhamdulillah, sekarang saya bisa menjalani kehidupan normal dengan bersahabat dengan maag dan GERD.
Semoga bermanfaat.