Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. at-Tahrim: 6).
Bila seseorang terus berusaha mengingatkan orang lain agar mau memperbaiki diri, itu wajar dan penting. Tapi menjadi tak wajar bila tak mengingatkan diri sendiri untuk memperbaiki diri. Bahkan dari segi urutan, diri sendiri sebenarnya lebih utama dan pertama untuk diingatkan.
Apalagi tak jarang terjadi, orang-orang yang mengingatkan orang lain menganggap diri atau bahkan dianggap sudah tak perlu lagi diingatkan. Mengingatkannya dianggap ibarat menggarami laut yang sudah asin. Tapi sesungguhnya tidaklah demikian. Manusia adalah makhluk pelupa, yang bisa melupakan diri sendiri. Termasuk oleh orang alim dan beriman. Kalau perbuatan dosa yang dilakukan orang lain sangat mudah dideteksi, tetapi menjadi kabur saat terhadap dosa sendiri.
sourche
Bukti bahwa orang-orang alim dan beriman bisa salah dapat dilihat dari sejumlah peringatan dalam Alquran yang dimulai dengan kata-kata “Wahai orang beriman”. Termasuk di antaranya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (QS. As-Shaff: 2-3).
Oleh : Jarjani usman
Sumber