Nama saya Syakir Rahmatillah saya tidak tahu mengapa saya ingin menuliskan sebuah tulisan mengenai kampung halaman saya, entah karena kecintaan saya sama kampung halaman saya ataupun entah karena hal lainnya. Menurut saya, masa masa paling mengesankan atau paling seru ialah masa kita masih menjadi anak anak dimana yang kita tahu hanyalah bangun tidur pagi kemudian langsung ke sawah atupun ke lapangan, tanpa pikir panjang kita pun langsung bermain dengan teman teman kita, yang kita pikirkan hanyalah main, main dan bermain, beda halnya dengan sekarang kepala mulai terikat dengan tanggung jawab karna sekarang sudah menjadi Mahasiswa.
Baik, saya akan memulai menceritakan kampung halaman saya tepatnya di Krueng Geukueh, Aceh Utara. Letak kampung saya tidak terlalu jauh dengan laut. Kampung ini terlihat begitu indah ketika matahari mulai terbit pada pagi hari, dan suara suara ayam berkokok melengking mengisi senyapnya udara setiap paginya. Embun pagi menyelimuti rumput rumput di kampung ini, dan pohon pohon besar yang rindang seolah olah menjaga kampung ini agar tetap dingin dan segar. Lihatlah, sepanjang jalan jalan kecil di kampung ini terhampar luas sawah yang sangat hijau seolah menyambut kedatangan siapapun yang melewati jalan tersebut.
Mata pencaharian masyarakat di kampung ini pun beragam, ada yang menjadi petani, ada yg bekerja menjadi wiraswasta dan ada juga yg menjadi nelayan karena letak kampung ini yg tidak jauh dari laut. Ada juga yang berprofesi sebagai peternak di sini, mereka memiliki beberapa ayam ternak, kambing, dan juga sapi. Mereka selalu merawatnya dengan baik, memberikan makan untuk ayam ternaknya pada setiap pagi, ayam-ayam yang selalu melengking menyanyikan suara khasnya membangunkan masyarakat dalam tidurnya.
Setiap malam harinya anak anak di kampung ini pergi mengaji banyak anak anak remaja berpakaian rapih dan tertutup dengan kerudung dan jilbabnya yang berjalan menuju tempat mengaji dengan wajah yang bahagia bersama teman temannya, entah membicarakan apa namun hal itu cukup menyenangkan, bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi yang melihatnya.
Sekian cerita tetang kampung halaman saya...