Tak terasa sudah tiga bulan lebih kami tak merasakan dinginnya bumi karena guyuran hujan, dalam waktu itu pula daerah kami disengat panasnya sang surya yang membuat kami merasa tidak nyaman berad a diluar ruangan. lamanya musim kemarau yang melanda membuat kami sangat kesulitan , teruma untuk mendapatkan air untuk mengairi areal persawahan, kamikhawatir bila ini berlanjut kami juga akan kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih yang cukup untuk kebutuhan sehari hari.
Dalam rentan waktu tiga bulan telah menyebabkan beberapa sumur milik warga mengalami devisit air, bahkan ada yang sudah mengering. tentunya hal ini membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
Fenomena ini merupakan dampak dari rusaknya alam dan hutan yang ditebang secara terus menerus, apakah dengan katagori ilegal logging atau lainya yang melakukan penebangan dan pembukaan lahan perkebunan baru, serta menanami sawit. penanaman sawit dalam skala besar juga berperan dalam mengurangi devisit air dalam tanah, sawit merupakan salah satu tanaman yang rakus daalam penggunaan air.
Keadaan ini membuat warga mencari alternatif baru untuk mandapatkan sumber air berssih keperluan sehari-hari yaitu dengan cara membuat sumur Bor, pengebran dilaukan oleh warga dengan menggunakan Bor tangan yang dikerjakan dengan cara manual, dari beberapa sumur yang telah digali rata-rata mareka membutuhkan kurang 20 meter sudah jadi. ini mmerupakan alternatif terakhir kami meskipun harus mengeluarkan biaya walaupun tak terlalu mahal.