Intervensi Delirium
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Proses Pikir
Kriteria Hasil : Pasien akan mencapai fungsi kognitif yang optimal
Tujuan Intervensi Rasional
- Pasien akan memenuhi kebutuhan biologis dasar
- Pasien akan aman dari cedera
- Pasien akan mengalami tingkat harga diri yang optimal
Pasien akan mempertahankan hubungan interpersonal yang positif. 1.1 Pertahankan nutrisi yang adekuat; pantau asupan dan haluan cairan; pantau tanda-tana vital.
1.2 Beri kesempatan untuk istirahat dan stimulasi
1.3 Bantu ambulansi apabila diperlukan
1.4 Bantu aktivitas hygiene sesuai kebutuhan
K1. kaji fungsi sensori dan persepsi.
2.2 Berikan kemudahan untuk memperoleh kacamata, alat bantu pendengaran, tongkat, alat bantu berjalan, dll., jika diperlukan
2.3 Amati dan jauhkan dari keadaan yang membahayakan (misalnya : rintangan, lantai yang licin, api yang berkobar, atau penerangan lampu yang kurang).
2.4 Awasi pengobatan jika perlu
2.5 Lindungi pasien dari cedera selama periode agitasi dengan asuhan keperawatan satu perawat satu pasien; lakukan restrein hanya jika sangat diperlukan.
1 l
1. Lakukan orientasi realitas
3.2 Bina hubungan saling percaya
3.3 Dukung kemandirian
3.4 Identifikasi minat dan keterapilan; berikan kesempatan untuk menggunakannya
3.5 beri pujian yang tulus terhadap keberhasilan yang dicapainya
3.6 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk membantu pasien menyampaikan pikiran dan perasaannya
4.1 Awali kontrak dengan orang yang dekat dengan pasien
4.2 Dukung pasien untuk berinteraksi dengan orang lain; libatkan dalam aktivitas kelompok
4.3 Ajarkan keluarga dan pasien tentang sifat masalah dan rencana pelayanan kesehatan yang direkomendasikan.
4.4 izinkan orang terdekat untuk membantu dalam asuhan pasien
4.5 Bertemu dengan orang terdekat sevcara teratur dan berikan mereka kesempatan untuk berbicara
4.6 Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaa pulang. - Integritas biologis dasar diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
Intervensi yang berhubungan dengan mempertahankan kehidupan diberi prioritas tinggi dalam intervensi keperawatan
Respon kognitif maladaptive biasanya mencakup gangguan sensori dan persepsi yang dapat membahayakan keamanan pasien.
Gangguan kognitif merupakan ancaman terhadap harga diri; hubungan perawat-pasien yang positif dapat membantu pasien mengekspresikan rasa takut dan merasa aman dalam lingkungan ia berada; memberikan pujian terhadap keberhasilan yang dicapai juga dapat meningkatkan harga diri
Hubungan yang penuh perhatian dengan orang lain akan meningkatkan konsep diri yang positif; komunikasi dengan orang terdekat seringkali dapat lebih udah dimengerti daripada komunikasi dengan orang asing;keluarga dan teman dapat memberikan bantuan berupa informasi tentang kebiasaan dan minat pasien; keterlibatan orang terdekat dalam pemberian asuhan sering membantu mereka untuk mengatasi stress yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien.
Diagnosa Keperawatan :Perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
Kriteria Hasil : Pasien dapat mengenal tanda-tanda peningkatan kegelisahan dan melaporkan pada perawat agar dapat diberikan intervensi sesuai kebutuhan dan pasien tidak akan membahayakan diri, orang lain dan lingkungan selama di rumah sakit
INTERVENSI RASIONAL
- Pertahankan agar lingkungan klien pada tingkat stimulus yang rendah (penyinaran rendah, sedikit orang, dekorasi yang sederhana dan tingakat kebisingan yang rendah) Tingkat ansietas atau gelisah akan meningkat dalam lingkungan yang penuh stimulus.
- Ciptakan lingkungan psikososial :
a. Sikap perawat yang bersahabat, penuh perhatian, lembuh dan hangat.
b. Bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan ramah, memanggil nama klien, jujur , tepat janji, empati dan menghargai).
c. Tunjukkan sikap perawat yang bertanggung jawab Lingkungan psikososial yang terapeutik akan menstimulasi kemampuan perasaan kenyataan. - Observasi secara ketat perilaku klien (setiap 15 menit) Observasi ketat merupakan hal yang penting, karena dengan demikian intervensi yang tepat dapat diberikan segera dan untuk selalu memastikan bahwa kien berada dalam keadaan aman
- Kembangkan orientasi kenyataan:
a. Bantu kien untuk mengenal persepsinya.
b. Beri umpan balik tentang perilaku klien tanpa menyokong atau membantah kondisinya.
c. Beri kesempatan untuk mengungkapkan persepsi dan daya orientasi Klien perlu dikembangkan kemampuannya untuk menilai realita secara adequat agar klien dapat beradaptasi dengan lingkungan.Klien yang berada dalam keadaan gelisah, bingung, klien tidak menggunakan benda-benda tersebut untuk membahayakan diri sendiri maupun orang lain. - Lindungi klien dan keluarga dari bahaya halusinasi:
a. Kaji halusinasi klien
b. Lakukan tindakan pengawasan ketat, upayakan tidak melakukan pengikatan. Klien halusinasi pada faase berat tidak dapat mengontrol perilakunya. Lingkungan yang aman dan pengawasan yang tepat dapat mencegah cedera. - Tingkatkan peran serta keluarga pada tiap tahap perawatan dan jelaskan prinsip-prinsip tindakan pada halusinasi. Klien yang sudah dapat mengontrol halusinasinya perlu sokongan keluarga untuk mempertahnkannya.
- Berikan obat-obatan antipsikotik sesuai dengan program terapi (pantau keefektifan dan efek samping obat). Obat ini dipakai untuk mengendalikan psikosis dan mengurangi tanda-tanda agitasi.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://nandarnurse.blogspot.com/2013/02/asuhan-keperawatan-askep-gangguan.html
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Interesting thoughts
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit