Pejuang Kesetaraan atau pembawa Kesesatan.?

in kesetaraan •  7 years ago 

images.jpg
Saya berfikir tentang perempuan biasa yang menjadi perempuan hebat.
Saya mendengar tentang dahsyatnya Cut Meutia, Cut Nyak Dhien, Laksamana Malahayati, dan Jutaan Perempuan hebat lainya yang telah melahirkan para Nabi, Imam, Sufi, Ulama, Guru, Dosen, para pakar, sastrawan, ahli A, Ahli B dan para pejuang tangguh (pahlawan kemerdekaan NKRI) seperti Teuku Umar, Bung Hatta dan tokoh luar biasa lainya baik dari kaum adam maupun kaum hawa, semuanya lahir dari rahim perempuan biasa yang kemudian menjadi perempuan hebat karna melahirkan mereka.

Lantas apa yang membawa perempuan dijaman serba liberalisme ini berteriak-teriak tentang kesetaraan, dan teriakan kesetaraan itu sendiri telah membawa petaka bagi sebagian besar perempuan, berapa banyak perempuan lupa jalan pulang walau hari sudah larut malam, berapa banyak perempuan yang diperkosa saat pertengahan malam dan menjelang pagi, berapa banyak perempuan yang runtuh kehormatanya akibat pergaulan tanpa batas karna alasan kesetaraan, berapa banyak sudah perempuan yang melahirkan monster pembunuh bahkan tidak segan-segan menyakiti rahimnya sendiri, berapa banyak perempuan yang melahirkan para perempuan yang menjajakan tubuhnya sebagai ladang penghasilan, berapa banyak perempuan yang membantah Agamanya karna hasrat untuk menjadi imam bagi kaum adam juga dengan alasan kesetaraan, berapa banyak sudah perempuan yang tidak lagi menjadikan dirinya sebagai madrasah bagi anak-anaknya, berapa banyak sudah perempuan melahirkan lelaki pemalas dan senang bersenang-senang atas penderitaan perempuan,
552a292a6ea83411278b4567.jpeg
Akankah angka-angka ini bertambah, atau akan berkurang seiring irama kesetaraan, laki-laki keluyuran malam kenapa perempuan tidak, lelaki kesana kemari kenapa perempuan tidak, lelaki menjadi ini itu kenapa perempuan tidak, sudah berapa banyak anak-anak yang tumbuh dengan paham bahwa orang tuanya, guru-gurunya hanyalah patner singahan tanpa ada hak istemewa bagi mereka atas anak dan muridnya karna ayunan celoteh undang-undang yang mengesampingkan prinsip-prinsip Agama.

Saya melihat itu semua dan bertanya, Inikah agenda besar dibalik Emasipasi liberalis.?
Siapa yang yang meruntuhkan kemulian perempuan.?

Siapa yang menjadikan beberapa kelompok kecil perempuan tidak lagi dihormati dan dimuliakan, jawabanya ada pada diri perempuan itu sendiri. "Tidak akan berbunyi bila yang ditepuk hanya sebelah tangan". Saya melihat dan menyaksikan dahsyatnya kedudukan perempuan dalam Emasipasi Agama tapi telah disalah artikan.

Padahal batasan-batasan bagi perempuan yang tercantum dalam Agama sangat mengutungkan perempuan itu sendiri, dan prinsip-prinsip kesetaraan yang terkandung dalam Agama sudah sangat jelas bahwa kemulian tertinggi itu bukan untuk lelaki tetapi untuk perempuan dan Rasulpun berkata demikian.

Engkau mengerti apa yang disampaikan Jalaluddin Rumi
Engkau lebih bernilai ketimbang dunia akhirat .
Apa yang dapat aku lakukan jika engkau tidak mengerti nilai dirimu?!
Jangan jual dirimu dengan harga murah.
Karna dimata Allah engkau sangat brharga.

Sudahlah tinggalkan Emasipasi kesesatan dan kembali kepada Emasipasi kemuliaan./Mr

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!