Kisah ini hanyalah ilustrasi semata.
"100 ribu! apa nggak kebanyakan Lin?" ,celetuk Mira saat membayar onkos taxi online.
"Ada kembaliannya kok Mbak, tenang aja.", sahut sang driver. Rupanya Linda membuat sang driver merasa tak enak menerima kelebihan uang sebesar 20 ribu.
"Udah nggak usah. Ambil aja." , sahut Mira menyakinkan.
Setelah berbelanja beberapa jam, akhirnya Mira dan Linda memutuskan membayar di kasir.
"Apa-apan ini. Kok pake permen ya kembaliannya." , sahut Linda.
"Iya, kita lagi nggak ada uang kecil buk."
Linda menghitung kembalianya, "Tapi ini tetep aja kurang. Permen harga satunya berapa?".
Sang kasirpun akhirnya mengalah dan memberi permen lebih.
Selesai berbelanja, Mira membeli makanan di sekitaran Mall.
"Banyak amat kasihnya ke pengamen. Seribu aja cukup. Nggak usah dua ribu Mira.", Linda pun mengeluarkan uang reech dan memberikannya pada pengamen.
"Mereka itu malas. Kalau kita kasih banyak uangnya pasti buat beli minuman keras."
Selesai makan, mereka melanjutkan berbelanja. Siapa sangka sedang ada promo hari itu. Setelah mereka membayar masing-masing belanjaan, mereka mengambil undian.
"Nomor 9, aku dapat yang no 9."
Pramuniaga segera mengambil hadiah untuk Linda. Hadiah itu dibungkus kotak kecil berukuran 10 kali 10 cm.
"Saya yang nomor 3", sahut Mira.
"Selamat ya mbak, ini berat banget hadiahnya." kata pramuniaga saat menyerahkannya pada Mira.
"Tunggu, tunggu. Ini Nggak fair. Masa aku yang belanja lebih banyak dapatnya lebih kecil!
"Tapi ibu sudah mengambil sesuai dengan undian ibu.", sahut pramuniaga.
"Nggak bisa gitu donk!".
Mendengar temannya protes, Mira menawarkan hadiah miliknya. Spontan Linda langsung menyetujuinya.
Setelah berfoto mereka memesan taxi on line dan pulang.
"Wah dapat hadiah ya bu?", tanya sang driver.
"Iya rezeki anak soleh.", sahut Linda.
"Isinya apa bu? Gede banget."
Mendegar pertanyaan tersebut, Linda menjadi penasaran dan memutuskan membuka hadiah itu.
"Tea Set! Aduh bagus banget deh. Ini kan mahal.", seru Linda kegirangan.
Sang driver pun ikut tersenyum mendengar penumpangnya bahagia.
"Kamu apa Mira?", Mira hanya tersenyum dan enggan membuka hadiah miliknya. Namun Linda terus memaksa. Akhirnya Mira pun membuka hadiah tersebut.
"Liontin emas 2 gram.", kata Mira dengan sangat tekejut.
"Hah?, kok bisa. Kok aku cuma dapat tea set."
"Udah lah bu. Namnya rezeki ma beda-beda disyukuri aja.", kata sang driver menenangkan.
"Nggak bisa gitu. Tadi itu hadiah saya."
"Terus kenapa ibu bawa yang besar?", tanya driver.
"Tadi saya tuker ke dia. Karena saya nggak suka bawa hadiah kecil"
"Ya salah ibu sendiri donk. Iri sama punya orang lain. Lagi pula rezeki orang beda-beda bu"
"Bedanya dimana pak? jangan asal ngomong ya!"
"Wah, saya kurang tau. Tapi biasanya yang menabur banyak dapatnya banyak juga!"
Cerita di atas belum pernah terjadi. Siapa yang mengalami hal serupa?
Kebaikan hati kita tidak hanya diukur dari cara kita memperlakukan orang lain. Ini juga diukur dari seberapa rela kita menabur untuk orang lain.
Jika kita menabur sedikit saja, Tuhan akan melipat gandakannya. Nah, jika kita menabur banyak, dengan ihklas pasti Tuhan akan melipat gandakannya dengan lebih-lebih lagi.
Semoga cerita di atas mengispirasi kita semua.
Sumber : pengalaman orang sekitar.