Keude kupi(warkop) secara tertata tersebar letaknya disetiap pelosok daratan Aceh, berikut budaya santai(duek-duek) yang kian melekat nian bersahabat dengan masyarakatnya, juga rokok sebatang dan kupi pancong sebagai sohibnya. Semua itu sudah jadi "peukateun leuh bu" (kebiasaan selepas sarapan) setiap harinya...
Ya, sudah bukan rahasia lagi memang kalau Aceh dianggap sebagai salah satu daerah pengosumsi kopi terbesar di Indonesia, juga dunia, mungkin. Disamping juga sebagai daerah penghasil kopi terbesar, maka dikatakanlah impas dalam bidangnya.
Selain itu, peh tem(omong kosong) juga tak pernah luput dari peukateun ini. Sambil ngopi, sambil ngerokok, sudi bersamaan dengan peh tem juga ikut andil dan ambil bagian didalamnya.
Seakan tanpa lelah, mulut komat kamit bagai dukun baca mantra, sesekali "ssrrepp" kopi disedot mulut, sesekali "sstsett" asap rokok dihirup lalu perlahan ditiup. Inilah pola asah otak sederhana ala masyarakat Aceh, tukar pikiran sambil meudawa(ribut-ribut).
Kedee kupi menjadi saksi bisu, berbagai bahasan tentang lingkungan hidup terurai didalamnya, bahkan pembahasan tentang politik para elit juga menyerta. Tanpa bosan, tak pernah jera, setiap kali sarapan usai, kedee kupi jadi tempat tujuan selanjutnya, seterusnya, dan selamanya...
Sekian,
Sampai jumpa di lain sepisode...!
Follback beh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nyan kaleuh boss
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit