LINTAS NASIONAL – ACEH TIMUR, Sejumlah mata anggaran pelaksanaan MTQ di Aceh Timur diduga menyimpang, pasalnya biaya pelaksanaan MTQ itu cenderung menghambur-hamburkan keuangan daerah bahkan tidak menerapkan sistem realisasi keuangan daerah yang akuntabel, efektif dan efisien.
Hal itu disampaikan oleh Ketua LSM GeMPAR Aceh Auzir Fahlevi SH kepada Lintasnasional.com pada Rabu 29 November 2017, menurutnya hal ini dikarenakan berdasarkan data yang dimiliki GeMPAR terdapat sejumlah mata anggaran yang menyalahi ketentuan dan patut diduga terjadi penyimpangan anggaran.
“Mata anggaran yang kami maksud meliputi biaya belanja sewa Sound System sebesar Rp 974.600.000.00 yang dilaksanakan oleh CV BF Asal Aceh Tamiang.kemudian belanja sewa Genset sebesar RP 327.680.000.00 yang dilaksanakan oleh CV AGM asal kota langsa.kemudian Sewa Tenda sebesar Rp 463.400.000.00 yang dilaksanakan oleh CV EK asal kota Langsa”, jelas Auzir
Kemudian Auzir juga menyoroti biaya sewa proyektor sebesar RP 275.000.000.00 yang dilaksanakan oleh CV GK asal kota Langsa, kemudian biaya dekorasi panggung utama, mimbar dan tenda khalifah (satu paket) sebesar RP 350.000.000.00 yang dilaksanakan oleh CV RM asal kota Langsa, kemudian sewa perlengkapan dan peralatan lainnya sebesar RP 270.160.000.00 yang dilaksanakan oleh CV NS asal kota Langsa, kemudian biaya perencanaan infrastruktur MTQ sebesar Rp 500.000.000.00 yang dilaksanakan oleh CV ZS asal kota Banda Aceh dan yang terakhir adalah Landscape parkiran VIP dan lapangan upacara lokasi MTQ sebesar 4.500.000.000.00 yang dilaksanakan oleh PT MPN asal kota Banda Aceh.
“Jadi ada sekitar 7,6 Milyar lebih kurang total dana yang kami anggap patut dicurigai dan selayaknya diusut oleh aparat penegak hukum”, cetus Pengacara muda asal Aceh Timur tersebut.
Yang janggal menurut amatan GeMPAR adalah belanja sewa sejumlah peralatan seperti genset, sound system, tenda dan lain lain itu terkesan dipaksakan bahkan harganya tinggi sekali (dugaan Mark Up). Seharusnya Pemkab Aceh Timur berinisiatif mentenderkan pembelian sejumlah peralatan tersebut sehingga pasca acara MTQ peralatan itu dapat menjadi aset dan bisa digunakan pada kegiatan lainnya.
“Ini jelas pemborosan anggaran dan mengabaikan sistem realisasi keuangan daerah yang efektif dan efisien, kasarnya mata anggaran itu tidak dapat diterima secara rasional, ini mesti diselidiki oleh aparat penegak hukum jika mereka punya keberanian”,
Menurutnya Auzir menilai pelaksanaan MTQ kali ini telah dikotori oleh tangan-tangan jahil yang secara sengaja telah mempermainkan anggaran publik secara membabi buta.
“ini tidak bisa ditolerir, kami mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini”, pinta Auzir (Kamal
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://www.lintasnasional.com/2017/11/30/gempar-ada-penyimpangan-anggaran-dibalik-mtq-aceh-timur-berikut-rinciannya/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit