Begitu lagu Indonesia Raya usai dinyanyikan, aktivitas pagi Senin menyatu dalam semangat Merah Putih. Tiada nikmat yang mampu menandingi putihnya rasa dan menyalanya aroma dalam merah darah. Kaki yang kaku di atas rumput berembun, berdiri bersama ratusan anak-anak yang semangatnya mungkin menyala, mungkin juga lesu. Begitulah pagi, terus terjadi dan mesti dirayakan sebagaimana mestinya nanti.
Merah putih dalam jiwa saya adalah saat di mana berkata, “Kalian akan jadi sesuatu suatu saat nanti!” saya terus berujar demikian dengan menginspirasi mereka, memberikan contoh dan menawarkan kesejukan apa yang ‘mesti’ dan enggan mereka lakukan. Saat saya menulis ini, saya adalah guru blogger yang kian harus merenggut prestasi di mana-mana. Saya ingin membagi inspirasi kepada siswa-siswi di sekolah karena perang digital telah dimulai.
Kamu terlambat? Maka, kamu akan ditendang dari pertarungan sebenarnya. Saya pikir, tak ada batasan untuk siswa-siswi saya berkreasi dengan apa yang ingin mereka lakukan. Kamu mungkin tahu soal influencer media sosial, kamu juga tak pernah lupa bahwa anak muda kreatif yang menghiasi kanal Youtube adalah mereka yang masih berdarah muda, masih berjiwa seni tinggi dan mereka dengan capaian tertinggi atas kerja kerasnya.
Inspirasi yang saya berikut barangkali hanya sedikit, tetapi di kemudian hari, sedikit inilah yang akan membuka wawasan tentang literasi di zaman teknologi. Kamu tidak perlu mendapatkan peringkat pertama, kamu juga tidak perlu berasal dari darah biru, kamu hanya perlu kreatif, mau berusaha dan saya berada di sini dengannya.
Saat memulai belajar menulis blog di dalam kelas yang sepi, saya merasa bahwa siswa-siswi ini tidak membutuhkan materi itu. Tetapi, kemudian saya berpikir, tidak mudah menarik mereka menjadi sesuatu sebelum saya sendiri menjadi sesuatu. Begitu saya menjadi sesuatu, mudah pula saya pamerkan kepada siswa-siswi bahwa mereka juga bisa melakukan hal serupa hanya dengan sedikit sentilan saja.
Berdiri di atas ‘bangku’ blogger, saya telah melewati banyak frasa untuk mencapai apa yang saya mau. Saya cambuk siswa-siswi untuk memulai dengan memperlihatkan beberapa foto di akun Instagram; bahwa saya bisa jalan-jalan ke mana-mana dengan menulis. Saya ajak mereka swafoto dengan smartphone terbaru, saya anggap sebagai aksi ‘pamer’ bahwa mereka bisa mendapatkan produk serupa secara gratis dengan sedikit mata terbuka lebih lebar.
Merahnya semangat saya karena aliran itu mengalir terus-menerus untuk mencapai batas, di mana saya berada pada konteks sebenarnya. Kelembutan putih akan menutup sikap angkuh yang sebenarnya ingin saya hindari. Saya selalu berujar, “Kalian bisa!” saya juga tak pernah lupa menyerukan dalam hari, saya ingin menjadi guru blogger yang menginspirasi.
Saya mengajar blog kepada siswa-siswi di sekolah, sejak awal tahun 2017. Saya kira, belum terlambat untuk mengenalkan kepada mereka soal perkembangan zaman. Kenapa saya baru memulai sekarang? Karena menurut saya, prestasi yang telah diraih telah lebih dari cukup untuk sekadar berbagi pengalaman. Di sela-sela mengajar pelajaran Teknologi Informasi, saya memberikan materi blog, mengarahkan siswa-siswi saya bahwa tak ada batasan dalam berkreasi, tidak ada kata ‘permisi’ untuk memulai dan tidak ada kata menyerah sebelum mendapatkan sesuatu.
Semangat 45 dalam jiwa merah putih yang saya miliki segera terealisasi saat siswa-siswi menemukan jalannya. Mereka kerap bertanya, “Pak, bagaimana jalan-jalan gratis?” atau kalimat lain, “Kami juga ingin punya handphone gratis!”
Saya membuka jalan siswa-siswi untuk menuju ke arah sana. Di mana, makin saya menyelam, makin banyak terumbu karang yang terlihat. Makin saya sering berinteraksi dalam dunia blogging, makin banyak kenalan dari berbagai profesi, usia dan juga ragam tawa lainnya. Di antara yang saya kenal juga masih berstatus muda, bangku SMA yang penuh impian menjadi sukses. Saya memberikan contoh beberapa anak muda seusia mereka yang sukses menjadi ‘sesuatu’ itu untuk membuka mata, memberikan pemahaman bahwa masa sekolah bukan cuma galau putus cinta, atau bukan cuma lapangan bola hijau saja.
Jadi guru dan blogger, sama-sama memiliki keterkaitan satu sama lain. Di dalam kelas yang suntuk, saya mengeluarkan jurus tentang sebuah cerita hampir ditinggal pesawat terbang. Di sisi lain, saya bercerita tentang hampir memakan makanan haram di negeri terasing. Semuanya seirama, berjalan sesuai keinginan dan ada saja cara untuk mendapatkan simpati dari siswa-siswi karena saya bercerita – yang selama ini sering tertulis dalam kata.
Inspirasi guru blogger adalah tagline untuk blog saya bairuindra.com yang bisa kamu akses melalui desktop maupun smartphone. Saya berbagi banyak kisah, menemukan jati diri, menjadi ‘sesuatu’ seperti yang telah saya sebutkan tadi dan juga berkenalan dengan mereka yang tak terbatas dalam aktivitas dan kreativitas. Cerita ini juga kembali saya kisahkan kepada siswa-siswi di sekolah, “Ayo memulai!” karena dengan begitu kamu bisa meraih dunia lebih luas, berkelana lebih jauh dan mendapatkan kenangan lebih manis daripada hanya terpaku di sudut warung kopi pinggir kali di kampung nan indah.
Saya guru blogger, dari kampung yang permai di belahan Aceh Barat, tetapi semangat merah putih tidak pernah pudar dalam diri saya. Kerapkali, saya enggan berbicara tetapi memberikan bukti nyata bahwa dari blog bisa menjadi apa yang diinginkan. Tiap pagi saya ke sekolah untuk ‘membentak’ siswa-siswi di dalam kelas, sore sampai malam saya mengedipkan mata di depan notebook untuk mengeluarkan ide-ide yang sulit ditangguhkan.
Irama itu, lelah dan perlahan membawa senyum. Saya ingin terus berbagi, tak mau membatasi diri dalam menginspirasi dan ingin pula meskipun satu saja, siswa-siswi saya nanti mengikuti jejak yang indah ini!
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by bairuindra from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit