Pada kali ini saya akan sedikit membahas tentang peusijuk, di Aceh
sendiri banyaknya adat istiadat yang memang diwarisin oleh leluhur.
Peusijuk itu sendiri merupakan ritual atau prosesi adat yang bertujuan
untuk keselamatan, ketentraman dan kebahagiaan, tradisi peusijuk telah
lama dilakukan hingga saat ini tradisi peusijuk masih dilakukan
seperti dalam kegiatan masyarakat Aceh dalam pernikahan, syukuran dan
lainnya.
Tradisi peusijuk ini merupakan peninggalan hindu. Kebudayaan Hindu di
Aceh sendiri disebabkan karena hubungan antara Aceh dan India di masa
lampau. Kata “Peusijuek” sendiri diambil dari kata “sijue’”, yang
dalam bahasa Aceh berarti “dingin”. Sehingga dapat juga diartikan
mendinginkan atau menyejukan. Misalnya adanya pertengkaran yang
terjadi antara kedua belah pihak maka akan diambil jalan keluar yaitu
dengan berdamai juga dilakukan peusijuk untuk mendinginkan antara
kedua belah pihak yang telah bersengketa menjadi rukun kembali, dalam
hal peusijuk ini juga dibacakan doa-doa oleh tengku yang melakukan
ritual tersebut, tentunya doa tersebut tidak bertentangan dengan
islam. Sedangkan pada masa hindu peusijuk menggunakan mantra-mantra
yang dipercayai oleh kaum hindu.
Dalam ritual peusijuk yang melakukan ritual ini adalah tengku atau
ustadz yang dituakan dalam masyarakat dan mendalami ilmu agama. Dan
alat yang digunakan dalam peusijuk seperti talam untuk menaruh
bahan-bahan peusijuk yaitu bu leukat(ketan), ue merah (kelapa merah
yang telah dimasak), breuh pade (padi dan beras), teupong (tepung yang
telah dicampur air), on sisikuek (sejenis daun cocor bebek), manek
manoe (jenis daun-daunan), naleueng sambo (sejenis rumput), glok
(tempat cuci tangan) dan sangee (tudung saji). Gerakan memercikan
peusijuk merupakan salah satu hal penting, karena sifatnya yang sakral
sehingga untuk melakukannya tidak boleh salah. Gerakan tersebut
biasanya dilakukan dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri, serta
sesekali juga dilakukan dengan gerakan menyilang. Gerakan dalam
memercikan peusijuk ini tentunya juga mempunyai filosofi dan makna
khusus di dalamnya.
Dalam tradisi masyarakat Aceh yang melakukan peusijuk merupakan
ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dan kebahagian yang telah
diberikan dan juga memohon dngan harapan diberikan rasa keselamatan,
keberkahan dan kesejahteraan.