JANGAN LUPAKAN BAHASA DAN BUDAYA

in ksi •  7 years ago 

22497729_295987510885105_1343862241_n.jpg

Seorang tokoh sosial yang telah memperkenalkan Antropologi linguistik yaitu Ferdinand De Saussure yang lahir pada november 1857 di Jenewa Swiss telah memperkenalkan Antropologi Linguistik modern dengan menerbitkan bukunya yang berjudul Course de lingistique General atau dalam versi bahasa Indonesianya Pengantar Linguistik Umum. Di dalam bukunya yang ini menjelaskan tentang telaah sinkronik dan telaah diakronik, yang mana disini menjelaskan tanda bahasa melalui kurun waktunya. Dan yang kedua menjelaskan tentang langue dan parole yang menjelaskan tentang tanda bahasa sebagai alat komunikasi. Ada juga poin tentang signified dan signifire yang menjelaskan bahasa sebagai makna dan citra bunyi. Dan yang terakhir adalah paradigmatik dan sintagmatik yang menjelaskan hubungan di dalam bahasa.
Dari tanda – tanda yang terdapat diatas sangatlah penting bagi kita untuk memadukan antara bahasa dan kebudayaannya. Karena di zaman sekarang ini sudah banyak yang telah melupakan bahasa dan kebudayaan mereka dikarenakan ikut tren modern yang lama kelamaan semakin berkembang, sehingga bahasa daerahnya pun di lupakan, apalagi kebudayaannya. Jika hal kecil saya seperti budaya dan bahasa yang mereka lupakan, bagaimana dengan hal lainnya.
Salah satu poin terpenting di dalam tanda bahasa adalah ketika bahasa digunakan sebagai tanda pengenal kita dalam menuturkan sebuah bahasa. Terkadang seseorang merasa malu jika kitahuan dia berasal dari kampung, jadi ketika bertemu dengan orang yang baru dikenalnya pasti akan berkomuunikasi dengan nada – nada sok ke kotaan. Jadi orang akan berpikir jika iya adalh orang kota dari tutur bahasanya. Jadi dengan kata lain, kita telah membuang budaya dan bahasa kita sendiri. Sebenarny hal ini juga akan merugikan kita sendiri juga. Karena sifat dan tingkah kita yang seperti ini akan membuat kita kehilangan jejak dan bisa berefek kita akan kehilanngan idenstitas. Oleh karena itu maka jangan pernah lupakan bahasa dan kebudayaan kita selagi kita tidak mieninginkan hal yang tidak kita inginkan.

OLEH KARTINI, MAHASISWA ANTROPOLOGI UNIMAL RUANG B

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!