Ketika ditanyakan tentang kucing Kepala Datar mungkin hanya sedikit dari kita yang pernah mendengar atau melihat fotonya. Hal ini terasa wajar sebab kucing Kepala Datar bukanlah termasuk ras kucing hias ataupun kucing kampung yang umum kita lihat ataupun bahkan dipelihara. Akan tetapi jenis kucing ini termasuk kucing liar yang habitat hidupnya berada di hutan berbaur dengan satwa liar lainnya. Selain itu, populasinya di alam liar terus mengalami penurunan yang membuatnya menjadi terancam punah. Untuk itu pada tulisan coba mengulik tentang kucing Kepala Datar agar semakin dikenal luas oleh para pembaca sekalian.
Kucing Kepala Datar merupakan kucing liar yang berukuran kecil dengan habitat hidupnya banyak terdapat di sekitaran hutan mangrove. Disebut sebagai kucing Kepala Datar dikarenakan bagian atas kepala sampai hidungnya memang tampak agak pipih atau datar. Selain itu, kucing liar ini mempunyai mata yang berukuran lumayan besar dengan warna matanya kuning kecokelatan. Telinganya tidak terlalu tinggi tapi berdiameter agak lebar dan jarak antar masing-masing telinga terbilang cukup jauh. Kakinya terlihat berukuran sedang dan tidak terlalu besar di bagian paha maupun dekat jarinya. Ekornya berukuran tidak terlalu panjang dan tampak berisi mulai dari pangkal sampai ujungnya.
Gambar: Kucing Kepala Datar
Adapun ciri lainnya yang perlu diketahui dari kucing Kepala Datar adalah corak warnanya yang didominasi cokelat kehitaman di bagian area tubuh atas sampai ekornya. Pada bagian bawah tubuhnya tampak berwarna keputihan yang sedikit bercampur dengan corak belang hitam dan cokelat. Sedangkan pada bagian kepala dan wajahnya tampak berwarna merah karat yang bercampur dengan warna putih di bagian sisi bawah mata dan atasnya berupa garis tipis.
Persebaran kucing yang bernama latin Prionailurus planiceps hanya terbatas di empat negara saja yakni Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia. Di negara kita keberadaannya pun hanya terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Adapun habitatnya di Pulau Sumatera biasanya menghuni Taman Nasional Berbak yang ada di Jambi. Selain itu, kontur alam yang dijadikannya sebagai tempat tinggal adalah dataran rendah yang dekat dengan perairan tawar maupun asin yang terdapat hutan mangrove atau bakau. Sebab kebiasaan kucing ini dalam mencari makanan selalu menuju air dengan menangkap ikan, udang, katak, ataupun tikus.
Di samping itu, kucing Kepala Datar dikenal juga sangat pandai berenang untuk menangkap ikan ataupun udang yang menjadi makanan hariannya. Saat berburu makanannya yang ada di sungai ataupun tepian pantai biasanya kucing Kepala Datar bergerak sendiri-sendiri dan hanya aktif pada malam hari saja. Selain itu, kucing Kepala Datar juga memiliki nama lain yang umum disapa dengan nama kucing Dampak ataupun kucing Hutan.
Dikatakan pada paragraf pembuka bahwa kucing Kepala Datar termasuk jenis kucing liar yang sedang terancam punah. Penetapan status terancam punah ini terjadi pada tahun 2008 mengingat jumlahnya di alam liar terus mengalami penurunan. Terus berkurangnya populasi kucing Kepala Datar diketahui dari jumlahnya yang hanya sekitar 2500 ekor yang dihitung secara global. Selain itu, penyebab terancam punahnya spesies kucing liar ini tergolong cukup kompleks yang di antaranya menipisnya hutan mangrove, area sungai tempatnya mencari makan berubah menjadi area tambak ikan, dan perburuan liar. Hanya saja, terkadang kucing Kepala Datar suka mengambil ikan yang sudah terperangkap dalam jaring masyarakat. Alhasil secara tak sengaja kucing liar ini pun turut terjebak dalam jaring ikan tersebut.
Nah, begitulah ulasan tentang kucing Kepala Datar yang dikenal memiliki bentuk tubuh kecil dan perenang handal di sungai. Karenanya dengan membaca artikel ini sampai tuntas dapat menambah wawasan kita terkait ragam jenis kucing liar yang banyak hidup di wilayah hutan Indonesia. Dan juga, dengan mengetahui bahwa ras kucing Kepala Datar populasinya sedang terancam punah maka ada baiknya kita tidak merusak hutan mangrove yang menjadi rumah baginya tinggal. Okey.
Oleh: Satria Dwi Saputro
([email protected])
Sumber Tulisan:
- http://www.mongabay.co.id/2013/03/02/kucing-langka-sang-perenang-ulung-terperangkap-jaring-ikan/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kucing_kepala_datar
Sumber Gambar:
https ://commons.wikimedia.org/wiki/File:Flat-headed_cat_1_Jim_Sanderson.JPG
Pilih Kami Sebagai Witness Anda - setiap suara menentukan.
- Akses halaman Witness Voting.
- Scroll down sampai bawah.
- Ketik "puncakbukit" di textbox berikut.
- Klik tombol "VOTE".
- Kami akan follow anda.. ;-)
- Mengapa Ada Witness?
Lihat juga:
- Puncak Bukit (http://www.puncakbukit.net/)
- Pelita Ilahi (http://www.pelitailahi.com/)
- Pendidikan Anak (http://www.pendidikan-anak.com/)
- Indonesia nan Elok (http://indonesiananelok.blogspot.com/)
- Permainan Tradisional Indonesia (http://www.permainan-tradisional.com/)
- Dari Jendela Rumah (http://www.jendela-rumah.com/)
- Asuransiku (http://www.asuransiku.link/)
- Murai Batu (http://www.muraibatu.link/)
- Si Burung Robin (http://siburungrobin.blogspot.com/)
- Burung Ocehan (http://www.burungocehan.link/)
- Sentral Android (http://sentralandroid.blogspot.com/)
- Jaringan (http://www.jaringan.link/)
- Sistem Internet (http://www.sistem-internet.com/)
- Desa Komputer (http://www.desakomputer.com/)
- Bitcoin Net (http://www.bitcoinnet.link/)
- Jagat Games (http://www.jagatgames.com/)
- Pijit/Pijat Bayi (http://pijitbayi.blogspot.com/)
- Danau Besar dan Unik (http://danaubesar.blogspot.com/)
- Resep Tahu (http://www.reseptahu.net/)
- Blog Kaos101.com (http://blog.kaos101.com/)
This post has received a 4.45 % upvote from @booster thanks to: @puncakbukit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 17.86 % upvote from @aksdwi thanks to: @puncakbukit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 80.39 % upvote from @kittybot thanks to: @puncakbukit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit