Jika kamu pernah mengunjungi Aceh atau akan mengunjungi Aceh, kamu akan melihat suatu bangunan yang hanya ada di Aceh. Jika dilihat dengan sekilas, maka kamu akan menganggap kalau bangunan itu adalah tempat ibadah umat muslim atau masjid. Namun jika kamu memperhatikannya lebih detail, maka terdapat perbedaan bangunan dari masjid-masjid biasanya. Ya, itu memang bukan masjid, tapi disebut dengan Meunasah.
Meunasah adalah suatu bangunan yang mirip denga masjid, namun bukan masjid. Meunasah bisa diartikan juga sebagai tempat ibadah, namun tidak hanya ibadah yang dilaksanakan di meunasah, dan tidak semua ibadah umat muslim bisa dilaksanakan di meunasah. Contohnya seperti solat jumat dan solat hari raya yang tidak dapat dilaksanakan di meunasah. Selain tempat ibadah, meunasah juga difungsikan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang desa, tempat bermusyawarah, dan tempat proses mengajar pendidikan agama Islam.
Terdapat beberapa yang membedakan meunasah dan masjid dari segi bangunanya. Ukuran bangunan meunasah lebih besar dari mushalla dan lebih kecil dari masjid. Pada bangunan meunasah yang sudah lama, biasanya meunasah dibuat dalam bentuk "rumah tinggi" seperti bangunan rumah adat Aceh. Meunasah juga tidak dihiasi dengan kubah-kubah besar seperti masjid. Namun pada sekarang ini pembangunan meunasah hampir sama bentuknya dengan masjid. Tidak lagi dibuat seperti rumah tinggi dan juga sudah terdapat kubah pada bagian atas dari bangunan meunasah, walaupun kubah itu sendiri tidak lebih besar dari kubah-kubah di masjid.
Pada bagian tempat wudhu, meunasah juga memiliki ciri khasnya tersendiri, yaitu adanya "kulah". Kulah adalah bak besar yang berisi air untuk jamaah berwudhu.
Jadi, peran meunasah dalam masyarakat Aceh sangat besar. Kembali lagi kepada umat muslim dan masyarakat Aceh dalam menggukannya.
Thanks for you reading!!!
Saleum!!! @fachrianthaib