Permata Ilmu Tauhid (Syeikh Ibrahim Al-Laqqani) Bait ke Tiga & Empat

in learning •  7 years ago  (edited)

بسم الله الرحمن الرحيم

فَأَرْشَدَ الْخَلْق لِدِيْنِ الْحَقِّ ☆ بِسَيْفِهِ وَهَدْيَهِ لِلْحَقِّ
مُحَمَّدِ الْعَاقِبْ لِرُسْلِ رَبِّهِ ☆ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَحِزْبِهْ
"Maka diapun meng-irsyadi sekalian makhluk kepada agama yg haq sambil melindungi mereka dengan pedangnya serta menerangkan dengan Qur'an dan Sunnah untuk yg haq itu. Yakni Muhammad yg mengakhiri semua utusan Tuhan-nya serta segenap keluarganya, para sahabatnya dan juga jama'ahnya."

image

Irsyad mempunyai dua makna: Hakiki dan Majazi.
Makna Irsyad secara hakiki: تصيير هم راشدين أى مهديين = "Menjadikan mereka memperoleh petunjuk".

Sedangkan makna pada majazi adalah: الدلالة = "Menunjuki".

Berdasarkan makna yg pertama maka irsyad itu khusus kpd orang-orang yg beriman, dan berdasarkan makna yg kedua irsyad itu umum untuk yg beriman dan yg masih kafir.

Lafaz الخلق penyebutannya menunjukkan bahwa Nabi Muhammad mengirsyadi semua manusia dan jin berdasarkan ijmak ulama.

Jika dikatakan orang: "Bagaimana boleh dibenarkan keumuman pada sekalian makhluk itu sedangkan Nabi S.A.W tidaklah meng-irsyadi orang yg tidak berkumpul dengannya?"

Jawabannya: "Bahwa irsyad itu bersifat umum pelaksanaannya dalam arti boleh dilakukan oleh diri sendiri atau dengan perantara seperti orang yg datang sesudahnya.

Perkataan musannif بسيفه maksudnya:
ارشد الخلق لدين الحق فى حال كونه ملجأ بسيفه
"Beliau meng-irsyad sekalian makhluk kepada agama yg haq, seperti keadaannya melindungi mereka dengan pedangnya."

Karena irsyad itu bukanlah dilakukan dengan pedang, melainkan dengan lisan saja.

Yg dimaksud dengan pedang disitu adalah alat jihad yg digunakan untuk memerangi kafir harbi walaupun dengan batu, karena ada riwayat bahwa Nabi S.A.W melempari musuh dengan batu di perang Uhud.

Maka pada kalimat tersebut mengandungi majaz mursal yakni: من إطلاق الخاص وارادة العام = "Menggunakan lafaz yg khusus (yakni pedang) serta memaksudkan yg umum (yakni alat jihad)".

Perkataan musannif وآله وصحبه وحزبه maksudnya bahwa salam Allah & salawatNya itu semoga juga tercurah atas keluarganya, sahabatnya dan jama'ahnya.

Lafaz الآل mempunyai beberapa makna berdasarkan tempatnya. Maka pada maqam doa seperti pada bait diatas maknanya: كل مؤمن ولو عاصيا = "Tiap-tiap orang mukmin walaupun dia pelaku maksiat" karena pelaku maksiat lebih memerlukan doa dibanding selainya. Dan pada maqam madah (pujian) maknanya: كل مؤمن تقى = "Tiap-tiap mukmin yg bertaqwa" berdasarkan riwayat آل محمد كل تقى (Keluarga Muhammad adalah tiap-tiap orang yg taqwa) meskipun riwayat ini lemah.
Sedangkan pada maqam zakat maka maknanya adalah Bani Hasyim dan Bani Muthallib menurut Syafi'iyah dan Bani Hasyim saja menurut Maliki dan Hambali.

Sahabat adalah "Orang yg berkumpul dengan Nabi S.A.W dalam keadaan beriman kepadanya sesudah bi'tsah (Dilantik menjadi Nabi) pada tempat yg boleh untuk saling kenal mengenal bahwa dia berada di muka bumi meskipun dia tidak dapat melihat beliau atau tidak meriwayatkan sesuatu dari beliau atau belum mumayyiz menurut pendapat yg sahih". Adapun perkataan ulama "Dia mati di atas Islam" maka merupakan syarat kelangsungan persahabatan itu bukan bagi keasalannya. Maka jika murtad seperti Abdullah bin Kattal maka tidaklah termasuk dalam golongan sahabat. Namun jika kembali beriman seperti Abdullah bin Abi Sarah maka tersambung kembalilah persahabatannya dan dikosongkan fahala menurut Syafi'iyah.

Mengenai الحزب maka maknanya yg biasa adalah jama'ah yg bersatu padu dalam urusan kebaikan ataupun kejahatan mereka. Diantaranya firman Allah: كل حزب بما لديهم فرحون = " Tiap-tiap jama'ah itu selalu riang gembira dengan apapun yg ada pada mereka" (QS A-Ruum: 32).
Namun yg zahir yg dimaksud dengannya adalah: Orang yg pergaulannya dengan Nabi S.A.W secara terus menerus adalah lebih banyak. Maka makna Al-Hizbu adalah Khassul khas yakni yg khusus diantara yg khusus karena mereka lebih khusus dari sahabat yg mana sahabat itu lebih khusus dari Al-aal.

Ada kemungkinan bahwa yg dimaksud dengan Al-Hizbu adalah pengikut-pengikutnya secara mutlak baik mereka berada pada masa nabi atau tidak dan pengertian inilah yg lebih utama karena ada padanya ta'mim (sama rata). Dan tidaklah lafaz Al-aal itu mencukupinya karena adanya sebagian ulama yg mengkhususkan Al-aal itu dengan tiap-tiap mukmin yg taqwa.
والله اعلم
Ref Buku Permata Ilmu Tauhid

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

NIce Post.

Thanks bro...