OTW, Musim Politik dan Ucapan Salam kepada Lembu

in life •  7 years ago  (edited)

"Na jadeh kajak?" tanya Murtalamuddin alias @abulaot melalui layanan pesan singkat WhatsApp. Sejak pukul 8 pagi, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Pidie itu mengabarkan kalau dia sedang nongkrong di Solong Premium, Beurawe, Banda Aceh.

image

"Jadeh, nyoe ka OTW (on the way). 10 menit lagi saya tiba di Solprem," saya membalas. Saya lihat pesan yang saya kirim itu muncul dua centang biru, yang artinya si penerima sudah membacanya.

Bagi kalian yang terbiasa membuat janji ngopi dengan teman-teman, OTW adalah sebuah kode bahwa kita sudah jalan dan hampir tiba di tempat tujuan. Namun, belakangan, istilah itu mengalami degradasi makna. OTW digunakan untuk dapat mengulur-ulur waktu dengan harapan teman yang menunggu di sebuah warung kopi akan terus menunggu. Jadi, istilah OTW itu kini senasib dengan ungkapan "Insya Allah" dalam pengertian orang Aceh, yaitu diucapkan dengan maksud agar terbebas dari janji atau untuk mengingkarinya.

image

Sebelum tiba di Solprem, saya melihat handphone sekali lagi untuk memastikan bahwa Pak Kadeh, demikian biasanya kami menyapa mantan jurnalis itu, belum beranjak dari Solprem. "Nyoe ka 13 menit lewat," tulisnya. Lalu saya kontak Pak Kadeh melalui layanan call WhatsApp, sekadar mengabarkan bahwa saya sudah di lokasi. "Lon katroh nyoe. Pat neuh?" Mata saya menelisik ke setiap sudut meja di Solprem.

Rupanya, di sudut Pak Kadeh mengangkat tangan, memberi kode agar saya menghampiri mejanya. Di sana ada Saifullah Abdul Gani, jubir Pemerintah Aceh; Thamrin Ananda, aktivis PNA, dan dua orang lagi yang wajahnya sama sekali tidak familiar bagi saya.

Belum sempat saya duduk, Pak Kadeh meminta saya menjemput Muhammad MTA, Penasehat Khusus Gubernur Aceh. Saya hanya mengatakan bahwa mobil sudah saya titipkan di tempat doorsmeer. Dia serahkan kunci mobil Innova, mobil dinasnya. Saya lihat, banyak sekali mobil lain di dekat mobilnya, berdekatan pula, dan ruang untuk memutar mobil pun sempit. "Ta jep ie dile, Pensus hana dimanoe lom," saya memberi alasan. Berhasil.

image

#Makan Siang
Menjelang siang, kami bubar dari Solprem. Waktu sudah masuk jam makan siang. Saya dan Pak Kadeh menjemput MTA di rumahnya karena mobilnya sedang dipakai istri. Kami berencana mencari tempat makan siang yang enak namun tidak elitis. Dapat!

"Ke warung Kembang Tanjong saja," kata MTA sesudah berada di dalam mobil.
"Di mana warungnya?" tanya Pak Kadeh.
"Beurawe."

Warung nasi ini menyediakan menu khas Aceh dengan rasa masakan Pidie. Tempatnya tidak terlalu besar, hanya satu pintu. Menunya termasuk lengkap: dari gulai kepiting hingga boh manok u; dari ikan bakar hingga pepes goreng. Pokoknya, aroma masakan saja sudah menggugah selera, apalagi mencicipinya.

image

Pak Kadeh suka sekali dengan dadar dicampur dengan kelapa parut (boh manok gureng pakek u). Nasi belum dihidangkan, pak kadeh sudah menghabiskan satu potongan dadar yang warnanya kecoklatan. "Boh manok nyoe mengingatkan lon wate masa ubuet," katanya. Saat nasi putih sudah dihidangkan, pak kadeh mengambil satu potongan lagi. Lalu, MTA ambil satu potongan, saya juga.

Saya lebih memilih menu "asoe dalam eungkot": ada telur, hati dan jantung ikan. MTA mengambil gulai rambue dan teri sambal goreng. Sementara pak kadeh ikut mencicipi udang pepes goreng. "Tapi lebih enak masakan mak saya," ujarnya.

Siang itu kami makan dengan lahapnya. Piring kami kosong. Makan siang yang benar-benar memuaskan.

image

Selagi kami menikmati mamoh takuen dan membersihkan sela-sela gigi, datang Budiman Putih, orang Aceh yang lama bermukim di Amerika, dan Kamaruzzaman Haqny, Ketua PMI Banda Aceh. Mereka juga bergabung bersama kami. Kehadiran mereka berdua, membuat suasana santai menjadi lebih semarak.

Bang Kamarod berencana maju sebagai caleg DPRK Banda Aceh Dapil Kuta Alam. Selain aktif di PMI, beliau memang seorang politisi Partai Golkar. Dia banyak cerita soal dinamika di tubuh Golkar, regulasi pemilu hingga bagaimana cara menghitung sistem pembagian kursi. Saya yang sudah lempar handuk dari dunia politik sebenarnya kurang berminat menyimak.

Namun, di tengah pembicaraan, bang Kamaruzzaman melontarkan sebuah kalimat bagaimana seharusnya langgam seorang politisi di musim politik begini. Mau tidak mau terpaksa saya simak.

image

Katanya, di musim politik, seorang politisi harus bisa mencari perhatian dan simpati masyarakat. Harus ramah kepada siapa pun. Tidak boleh lagi elitis. "Bahkan, berjumpa dengan lembu di jalan pun, seorang politisi harus memberi salam," katanya. Gelak tawa pun pecah. Saya dapat sebuah quote bagus siang itu.

Menurutnya, jika saat bertemu kawanan lembu di jalan, dan si politisi tidak ramah, bahkan cenderung terkesan mengusir lembu dengan siulan "hus-hus-hus" bisa-bisa membuat pemilik lembu marah. Mereka pun tidak bakal memilih si politisi yang bertingkah demikian.

image
Kamaruzzaman Haqny dan Muhammad MTA

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Nyan ban @abulaot, hana meuturi lee geutanyoe...

Ka meulanggeh gobnyan ngon droeneuh Tgk Muna @munaa

Ha ha ha ha rebes eh bereh, mengalir deras dan penutupnya itu sesuatu banget. Tabek.

Lagee na laju, sira taduek pue yang diteubit. Nyoe baro mulai buka plok surat beh...

Nyan na payah kheun "droeneuh" keu leumo? 😁

Payah takheun tuan leumo sang, kakakakkakaka

Nyoe pak rektor 1A1N nyoeh.. ??

Kon, nyan Tgk Farid, jinoe teungoh geupimpin Dayah di Langsa

Salam kenal dari Madura dan salam karya untukmu @acehpungo be creatif....

Salam kenal dari Bandung (Banda Aceh ujung), semoga semua kita semakin kreatif

Musim dagang sapi pun tiba..

Kita pun akan lebih sering melihat orang tersenyum sendirian di tiap-tiap simpang jalan

Good job
Follow me friend

Ka neu peusapat nyoh

Peusapat pue lom ha-ha-ha...

Kekuatan, nyan neu promo steem ju keu ureung nyan

Salam kenal @jeulamei dan salam karya dari madura.

Ha ha ha ha rebes eh bereh, mengalir deras dan penutupnya itu sesuatu banget. Tabek.

Boleh gak gabung jadi kawan steemit..
Biar sama apvote..
Di tunggu apvote n follow nya...

Terima kasih...salam kenal.

Nyan kakupateh, parte bogutok meusapat hehe

Panena roh, nyan parte awak hana eh malam cit

Hahah malam hna eh pike nangroe 😁

Meunyoe na quote yang bereh, langsong teuingat keu steemit

  ·  7 years ago Reveal Comment