The Purpose of Our Existence | Maksud Keberadaan Kita [ENG-INA]

The Purpose of Our Existence

Understanding the meaning and aim of our own existence in this life should be observed and known for certain. All the activities we have done with all the circumstances we've been through. Some of the events we experience in the journey of life that has been lived can still be remembered well, while some are forgotten. Of the forgotten things some still can be cultivated in order to be recalled and the rest it can not be cultivated at all to be recorded again.

In the demands of the teachings of Islam, our existence is only to do devotion to God alone, all our activities are only in order to serve God Almighty. Part of the form in the service has been set up a special management and its rules, some of which is not defined the order and technical implementation of the standard.

The Word of God Swt;

**I do not create (the nation of) jinn and human except (only for the purpose) worship Me (solely) **

It is very appropriate and appropriate when the determines and establishes the order and the rule is The All-Creating. Because the very know about product is that The Creator the product itself.

Our existence as a man with all the completeness of physical and mental facilities is a gift as well as a trust. Physical body supported by the completeness of spirit and soul is a gift (grace) that becomes amanah (responsibility).

The soul and the body is a gift from Allah who becomes grace to us.

Soul and Raga become property and right to use for us.

Soul and physical, right of ownership and right of use which become Amanah/Responsibility, deposit goods that must be accounted later on The day of responsibility handover.

Soul and Body is not us

We are Ruh who becomes the user, manager, controller and supervisor of soul and body.

We are the Ruh who resides in the heart of heart, Ruh who controls the mind that resides in the brain.

The word in Ruh derives Arabic, which has the meaning of something resembling Riihun, in Arabic meaning the wind.

Ruh is like Riihun, Ruh is like The Wind ....

can be perceived but can not be seen directly by the eye and touched by the skin and in the senses by the sense of hearing and smell.

All the contents of our spiritual soul and bodily bodies are only deposit goods which are mandated to be used properly as mentioned in guidebook on all matters concerning governance / technical usage.

Our value is only in true or false in choosing the option on exam choose with 3 (three) basic choices of the main purpose Intention in doing;

a). Because just to Allah SWT only

b). Because besides Allah SWT

c). Because Allah SWT along with other than Allah SWT

So...

Success and winning are not because we are great, but it is simply because Allah SWT has made things easier for us.

The Word of God Swt;

"It is Allah Who created you all and (Allah SWT creates power and forces power) something you do"

Whoever worships solely to me with all his heart, undoubtedly I command the world to serve him (Hadith Qudsi)

Maksud Keberadaan Kita

Memahami maksud dan makna keberadaan diri kita sendiri dalam hidup ini sudah seharusnya dicermati dan diketahui secara pasti. Semua aktivitas yang telah kita lakukan dengan segala keadaan sudah kita lalui. Sebagian dari kejadian yang kita alami dalam perjalanan hidup yang telah dijalani masih dapat diingat dengan baik, sedangkan sebagian lagi terlupakan. Dari hal-hal yang terlupakan itu sebagian masih bisa untuk diusahakan agar dapat diingat kembali dan sisanya itu tidak dapat diusahakan sama sekali untuk bisa direkam kembali.

Dalam tuntutan ajaran Agama Islam, keberadaan kita hanyalah untuk melakukan pengabdian semata kepada Allah, seluruh aktivitas kita itu hanya dalam rangka mengabdi untuk Allah Swt. Sebagian dari bentuk dalam melakukan pengabdian itu sudah ditetapkan tata laksana yang khusus dan kaidah-kaidahnya, sebagian yang lain itu tidak ditetapkan tatanan dan teknis pelaksanaan yang baku.

Firman Allah Swt;

Tidaklah Aku ciptakan (bangsa) jin dan manusia kecuali (hanya untuk tujuan) beribadah kepadaKu (semata-mata)

Adalah sangat tepat dan sudah seharusnya bila yang menentukan dan menetapkan tatanan dan aturan adalah Yang Maha Menciptakan. Karena yang sangat mengetahui tentang produk adalah yang Menciptakan produk itu sendiri.

Keberadaan kita sebagai manusia dengan segala kelengkapan fasilitas fisik dan jiwa adalah anugerah sekaligus sebagai amanah. Fisik badan yang ditunjang dengan kelengkapan roh dan jiwa merupakan pemberian (anugerah) yang menjadi amanah (tanggung jawab).

Jiwa dan raga itu adalah pemberian dari Allah Swt yang menjadi anugerah/rahmat untuk kita.

Jiwa dan Raga menjadi hak milik sekaligus hak pakai untuk kita.

Jiwa dan Raga, hak milik sekaligus hak pakai yang menjadi Amanah, benda titipan yang harus dipertanggungjawabkan nanti pada hari serah terima pertanggungjawaban.

Jiwa dan Raga itu bukan kita

Kita adalah Ruh yang menjadi pengguna, pengelola, pengendali dan pengawas terhadap jiwa dan raga.

Kita adalah Ruh yang bersemayam dalam hati sanubari, Ruh yang mengendalikan akal pikiran yang bersemayam dalam otak.

Kata dalam Ruh berasal bahasa Arab, yang memiliki makna sesuatu yang menyerupai seperti Riihun, dalam bahasa Arab yang bermakna angin.

Ruh seperti Riihun, Ruh itu seperti Angin....

dapat dirasakan keberadaannya tetapi tidak dapat terlihat langsung oleh mata dan diraba oleh kulit serta di indera oleh indera pendengaran dan penciuman.

Seluruh isi dari jiwa rohani dan jasad jasmani yang kita miliki hanyalah benda titipan yang diamanatkan untuk digunakan sebagaimana mestinya seperti yang telah disebutkan dalam buku panduan tentang segala hal yang menyangkut tentang tata laksana/teknis penggunaan.

Nilai kita itu hanya ada pada benar atau salah dalam memilih pilihan pada ujian choose dengan 3 (tiga) pilihan dasar dari tujuan utama Niat dalam berbuat;

a). Karena Allah Swt semata-mata.

b). Karena selain Allah Swt.

c). Karena Allah Swt beserta selain Allah Swt.

Maka...

Sukses, berhasil dan menang itu bukan karena kita yang hebat, tetapi itu semata-mata hanya karena Allah Swt yang telah mempermudah urusan kita.

Firman Allah Swt;

"Sesungguhnya Allah yang telah menciptakan kamu sekalian dan (Allah Swt yang menciptakan kekuatan dan menggerakkan kekuatan) sesuatu yang kamu kerjakan"

Barang siapa yang beribadah semata-mata hanya kepadaku dengan sepenuh hatinya, niscaya aku perintahkan kepada dunia untuk melayaninya (Hadist Qudsy)