Aceh Istimewa dengan adat dan budayanya, semua Kebiasaan Masyarakat Aceh merupakan wujud cerminan tradisi menjalin kebersamaan. Salah satunya “Buleun Teut Apam”, Buleun dalam Bahasa Indonesia adalah Bulan, Teut berarti Bakar, Apam sendiri menyerupai Kue Seurabi tetapi tidak menggunakan tepung Roti. Kenapa dikatakan Buleun Teut Apam? Karena dalam tradisi masyarakat Aceh pada bulan yang di konversikan ke Bulan Hijriah jatuh pada Bulan Rajab. Mereka akan membuat Penganan ini secara ber kelompok atau perorangan.
Tradisi Teut Apam
Doc. Dua Jejak
Hampir bisa kita jumpai di seluruh Daerah di Aceh melakukan kegiatan ini, khususnya yang masih sangat menjaga Tradisi Teut Apam Mayoritas Masyarakat Pidie yang dilakukan oleh Ibu-ibu, disinilah terjalin kebersamaan yang erat.
Bahan utamanya Tepung Beras, biasanya beras yang digunakan di kumpulkan dari rumah-rumah warga. Apam disajikan dengan Kuah Santan yang berisi pisang dan buah nangka matang. Rasanya enak, manis serta mengenyangkan.
Setelah selesai di bakar dan kuah santannya matang, Apam akan dibagikan ke seluruh warga dengan perasaan suka cita, sungguh ikatan kebersamaan yang harus terus dipertahankan dan diturunkan ke generasi berikutnya.
Tradisi Teut Apam
Doc. Dua Jejak
Seperti halnya kami hari ini, di komplek kami tinggal tradisi ini masih diselenggarakan. Penggeraknya adalah Kak Lela, tetangga kami yang mengajak Ibu-ibu di Komplek tempat kami berdomisili untuk menjaga tradisi kebersaman ini, Dia dan Ibu-ibu lainnya mengumpulkan beras dari rumah ke rumah dan sumbangan dana secukupnya. Kalau dipikir-pikir Kak Lela bukanlah Penduduk Lokal, Dia aslinya berasal dari Bengkulu, beliau juga menganut “Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung”, 100 jempol buat Kak Lela. Alhamdulillah kami juga kebagian Apam wujud kebersamaan yang sudah membudaya dari generasi ke generasi, Terima Kasih Kak Lela untuk Apamnya.
Tradisi Teut Apam
Doc. Dua Jejak
Penulis, Thabrani Takdir Lubis, ST
Editor, Popy CS Morian, S.Psi, M.I.kom
Hak Publis, Dua Jejak