Ibu ku lebih tau yang terbaik buat ku

in life •  6 years ago  (edited)

imageSumber

"Mak, aku minder. kawan kawan dikelas semuanya punyak hp yang bisa searching di internet dan juga bagus bagus mak, mungkin kalo mamak belikan hp baru untuk adek, bisa jadi lebih rajin belajarnya" mamak tidak menjawab, justru memegang erat tangan ku lalu ia meletakkan sapu serta serok yg dipegangnya. lalu beliau membawa ku ke rumah tetangga yang berada dibelakang rumah ku.

Sedikit termenung aku melihat keadaan yang terjadi di sana, sebut saja aku memanggilnya adik. Dia bersekolah sambil mencari nafkah untuk keluarganya, dimana saat dia pulang sekolah dengan pakaian putih dan celana merahnya, ia membawa banyak botol plastik yang di kumpulnya dijalanan untuk dijual kembali. Lantas mamak ku berkata " mamak orang sama mamak mu beda nak, tapi masih untung ega tidak seperti si adek itu, kalau kita perhatikan dia bahkan tidak ada waktu belajar karena dia sibuk mencari botol dijalan. Tapi prestasinya tidak menurun, bahkan termasuk dalam kategori bagus. Bahkan banyak sekarang orang terjerumus kedalam hal negatif diluar sana hanya karna hp. Dan mamak tidak mau gadis kecil mamak terlalu dini mengenal gadget yang nanti bisa buat anak mamak jadi jauh sama Allah juga keluarga".

Aku yang tadinya keras ingin merayu untuk dibelikan gadget baru, kini menjadi sedikit ku pendam keinginanku itu. Dan aku jawab, "tapi mak, sekarang ega udah SMP, udah bisa bedain mana benar mana yang salah", dengan sedikit ego aku menjawabnya kepada mamak. Beliau hanya memandang ku dan tersenyum sambil mengusap kepalaku, "kenapa harus punya gadget baru? Apa buku yang mamak berikan engga cukup? Apa kalo mama berikan hp baru bisa buat ega jadi orang berhasil?" aku pun tak menjawab dan terdiam seketika mendengar jawaban yang masuk akal. Aku jawab lagi, "tapi, dikelas cuma ega yang masih pakek hp nokia kecil ini mak, mereka semua udah hebos sama yang namanya BBM (blackbery masaager), mereka gak perlu capek beli pulsa untuk ngobrol panjang lebar, mereka juga bisa foto foto momen di setiap kegiatan". Lagi lagi mamak tersenyum dan menjawab "percaya lah nak, suatu saat kamu akan mengerti kenapa mamak belum kasih izin pakek hp seperti teman mu itu. Mamak buat kek gini bukan karna gak sayang, tapi zaman sekarang banyak yang terjun kedalam hal yang tidak baik. Nanti kalo udah naik kelas 3 atau SMA mamak belikan hp yang juga bisa kayak kawannmu punya. Terkadang mamak keras dalam segala hal bukan karna mamak gak sayang pada anak mamak, tapi mamak peduli sama masa depan kalian".

Kala itu, aku langsung diam dan perlahan aku langsung pulang masuk kekamarku sambil cemberut karna tak bisa kubantah perkataan mamak yang memberiku alasan kuat. Namun kini, aku baru merasakan perkataan yang benar adanya. Mamak ku memang bukan seorang sarjana, apalagi seorang PNS, mamak hanya tamatan SMU yang kini telah menanggung tanggung jawab untuk menjaga anak anaknya. Namun, keterbatasan pendidikannnya malah tidak menjadi masalah dalam mendidikku yang kini aku telah menginjak bangku perkuliahan. Begitulah mamak mendidikku untuk melindungiku dari kejam nya dunia yang fana ini. Untuk itu, aku percaya bahwa tak ada seorang ibu yang menginginkan anak nya tidak berhasil. Semua ibu menginginkan kesuksesan dari anaknya.

Maka itu, hormati dan jagalah ibu kalian, jangan membentaknya untuk suatau keinginan yang tak terpenuhi. Pikirkan lah, apa yang telah ia perbuat untuk mengubah nasib kita, dan setidaknya kita tidak berada diambang keruntuhan. Mari sama sama kita banggakan dia kelak, ketika kita menjadi orang yang sukses.
Aamiin ya rabbal'alamin...




DONT FORGET TO VOTE, FOLLOW AND RESTEEM/REBLOG POST @fajarsubhan

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Tulisan yang sangat bagus. Ibu memang lebih sensitif di bandingkan ayah. Ibu lebih perasa, mungkin karena dialah yang mengandung dan melahirkan kita.

Terimakasih

nasehat yang sangat baik.

POSTINGAN YANG BAGUS, NASEHAT YANG SANGAT BAIK

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by fajarsubhan from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Sangat menginspirasi Tengku

Terimakasih

kelak suatu hari nanti kita juga akan punya anak... hati-hati karma tetapi berlaku,,, ahaha

Itu betul sekali @muktaridha