Teruntuk Mereka yang Mengaku Malaikat

in life •  7 years ago 

Yang kumaksud dengan "keluarga" disini bukanlah keluarga kecil antara ibu dan anak, melainkan orang-orang yang merasa memiliki hak untuk mengatur dan memaksaku sesuai kehendak mereka. Mereka yang mengaku malaikat.

IMG_20180222_214336697.jpg
Lukisan karya mamiku @mariska.lubis yang spesial diberikannya untukku dengan kata-kata penting sebagai pesan hidupku. Sekarang terpampang di kamarku.

Umumnya orang akan senang bila bisa membuat orang lain senang, namun kenyataannya banyak yang merasa senang di atas penderitaan orang lain. Mereka justru tidak senang bila orang lain itu senang. Seperti aku, mereka bahagia banget kalau aku hidup seperti narapidana di penjara. Semakin aku menderita, semakin senanglah mereka.

Tentunya mereka tidak akan mengakuinya begitu saja, namun kenyataannya begitu. Sejauh ini aku hanya berlindung dibawah payung mamiku saja dan apabila dia pergi, nasibku akan segera berubah menjadi seperti seorang tersangka yang dia sendiri nggak tahu kenapa dia ditahan.

Selain masalah di sekolah, ditimpa pula diriku oleh masalah orang-orang yang selalu siap menantiku dibuat menderita kapanpun aku pulang.

Hampir setiap hari kejadiannya berlangsung seperti ini. Mereka mungkin tidak menyadarinya, atau mereka menyadarinya namun tetap melakukannya tanpa mempedulikan diriku. Mereka tetap merasa sudah menjadi malaikat penolong yang sangat berjasa sehingga harus diakui dan diberikan tanda jasa. Anehnya, mereka selalu bicara soal demokrasi dan kebebasan, sementara mereka sendiri tidak bisa memberikanku kebebasan.

Disaat aku tidak peduli, mereka akan memastikan aku merasakan penderitaan dan tekanan yang diberikan. Disaat aku peduli, kejadiaannya akan tetap sama. Mereka hanya mau aku melakukan apa yang mereka mau, bukan membebaskanku sebagaimana layaknya aku manusia yang mereka pedulikan.

Kalau aku melawan, mereka akan melakukan hal yang lebih parah lagi.
Apabila aku lulus sekolah dan tetap tinggal di Bandung, maka habislah diriku. Untung mamiku akan segera mengirimku sekolah di Eropa, supaya aku bisa lebih bebas dan mandiri, menjadi diriku sendiri seperti yang selalu diminta mamiku.

Bisa kubayangkan apa yang akan terjadi bila aku terus tinggal dengan mereka. Aku hanya ingin bebas, tapi entah kenapa hal tersebut sulit tercapai dengan orang macam mereka terus berada di sekitarku.

Di saat mereka pergi, di saat itu juga aku merasa bebas dan bahagia. Meskipun sifatnya hanya sementara, itu sangat berarti bagiku. Bisa terlepas dari kamera pengintai yang mengikutiku dan merekam apa yang aku lakukan dimanapun aku berada.

Mereka bilang hanya mau membantuku mencapai apa yang kumau, mereka tidak menyadari bahwa merekalah hambatan terbesarku. Mereka tidak mau aku melakukan sesuatu yang bukan mereka mau.

Mungkin ini terkesan sedikit berlebihan, tapi begitulah kenyataannya. Sebenarnya sampai kapan aku harus bertemu orang-orang seperti mereka dalam hidupku? Orang-orang yang merengek ingin membantu dengan memberi beban yang jauh lebih besar. Sementara mereka pun tidak mampu melepaskan beban mereka untuk diakui selalu benar dan baik, selalu kritik dan kritik. Hal yang maju pun dikritik hanya karenan mereka tak mampu berpikir ke depan, selalu ketinggalan jaman. Kalau sudah heboh dan trend baru sadar, lalu bersikap seolah mereka paling tahu duluan.

Entah apa yang akan mereka pikirkan sebenarnya. Tampaknya mereka lebih takut pada pikiran mereka sendiri yang ternarapidana oleh pikiran buruk dan kotor sehingga mereka pun tidak mampu membuat diri mereka bahagia dan mengajakku masuk ke dalamnya. Aku cuma berharap agar satu hari nanti mereka mampu mengerti dan bisa bebas. Aku masih memiliki banyak kesempatan, mereka?

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Waduuuh....siapakah orang-orang itu, dik @marranarayan? Mungkin mereka belum kenal steemit, ya...

Maju terus, dik!

Malaikat jadi-jadian om

Dibaca-bacain ntar juga hilang, dik... hahahaha

Beruntung kamu masih punya mami yang ngerti apa yang kamu mau, bro. Tetaplah jadi diri sendiri... Hanya kegilaan yang mampu mengubah dunia! Salam kolor batik!

Hidup No Kolor Day bang! Hidup lebih bebas tanpa kolor.

Jangan biarkan orang - orang itu menindihmu hingga tak berdaya.tapi lawanlah mereka hingga mereka menyerah dan tak bisa apa apa.

#fansnyanarayan

Yay.. aku punya fans

Hehe 😋

Sabar dan tetap semangat !

Sudah menjadi menu sehari-hari