Etos Kerja -Part 2-

in life •  7 years ago 

etos kerja3.png

Kita mesti memiliki rasa malu didalam diri kita dengan semua ini, kita juga perlu bertanya kepada diri kita masing-masing mengapa semua karya cipta kita tidak lebih baik dari mereka-mereka yang hidup pada massa lampau ?. apa yang hilang dari diri kita ?. adakah apa yang mereka lakukan serta mereka terapkan dalam mendirikan bangunan juga kita terapkan dan juga kita lakukan ?. jika itu memang ada kita lakukan tetapi mengapa mereka jauah lebih baik dari kita ?. kita sebagai generasi penerus mereka lebih bodoh dari nenek moyang kita dan kita juga sebagai anak dari mereka telah gagal dan lebih bodoh dari orang tua kita dulu.

Kita perlu bercermin dan menoleh kekbelang sebelum kita melangkah kedepan, artinya mari kita lihat apa yang menjadi kekuatan para orang-orang terdahulu sehingga mereka begitu kuat, begitu pandai, begitu tangguh dari bangunan yang mereka dirikan. Kemudian apa yang menjadi seret atau rahasia mereka dapat kita pelajari lalu kita terapkan dalam semua usaha dan aktifitas kita pada masa sekarang. Kita tidak boleh lupa bahwa orang-orang terdahulu selalu mewariskan ilmu dan pengetahuan yang mereka pelajari dan kembangkan kepada generasi yang akan datang.

Ketika orang-orang yang hidup pada massa lalu yang menjadi rahasia mereka dalam melakukan semua usaha dan aktifitas mereka adalah ketekunan, kedisiplinan, kejujuran, percaya diri dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap semua tugas yang diberikan kepada mereka. Apakah kita yang hidup pada zaman sekarang sudah memilikinya. Tentu jawabannya kita tidak memilikinya.

Dalam banyak hal orang-orang yang hidup pada massa sekarang memang sengaja untuk tidak memiliki apa yang menjadi rahasia orang-orang yang hidup pada masa lampau itu. Karena kebanyakan orang-orang yang hidup pada massa sekarang hal yang dilakukan oleh orang-orang terdhulu tidak akan membawa keuntungan bagi mereka secara pribadi.

Hal ini dapat dibuktikan dalam membangun apapun jenis bagunan yang mau didirikan, ketekunan dalam menjalankan bagunan tersebut tidak ada, sebagai bukti sebelum bangunan itu selesai sudah terlebih dahulu ambruk, disini jelas ketekunan dalam merangcang dan mendirikan sebuah bangunan sudah dikesampingkan.

Begitu juga dengan nilai kedisiplinan dalam kegiatan membangun pada massa sekarang akan sulit kita temukan. Hal ini dapat kita lihat para pekerja yang bekerja dalam menyelesaikan bangunan tersebut mereka tidak bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, mereka berhenti pada saat yang telah ditetapkan. Mereka-mereka lebih suka menuntuk gaji terlebih dahulu dari pada menunjukan hasil kerja mereka yang baik.

Orang-orang pada massa sekarang yang pekerjaannya adalah sebagai arsitektur dalam bidang pembangunan ketika mereka melaksankan tugas mereka dalam membangun apapun jenis bangunan yang akan didirikan sudah sangat jauh meninggalkan yang mananya nilai-nilai kejujuran. Banyak bangunan yang runtuk dan roboh sebelum selesai dibangun bukan saja karena karena jumlah mmaterialnya yang dikurangi akan tetapi jumlah dan yang diperuntuhkan untuk bangunan tersebut juga telah dikurangi dengan begitu besar. Hal ini dilakukan dengan cara yang sanggat sistematis dengan berbagai macam alasan yang mempu mereka berikan agar bisa membenarkan tindakan mereka itu. Dengan demikian jelas saja dan tidak mengherankan jika banguan tersebut hancur sebelum bisa digunakan.

Dan yang lebih ironisnya lagi adalah ketika sebuah tugas yang diberikan kepada orang-orang yang hidup pada massa sekarang untuk diselesaikan dan dikerjan dengan baik, kan tetapi pada saat tugas yang diberikan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik seperti yang telah mereka janjikan sebelumnya kepada orang-orang yang memberikan tugas tersebut kepada mereka, ketika tugas itu gagal mereka tidak memiliki rasa malu yang akhirnya hilanglah rasa ingin bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan tersebut.

Banyak jalan-jalan yang rusak sebelum sempat digunaka, banyak banguna runtuh sebelum sempat dipakai, akan tetapi adakah orang-orang yang berani mengangkat tanganya dan berkata kepada semua orang dirinyalah yang akan bertanggung jawab atas semua keburukan itu karena dirinyalah yang diberi tungas dan amanah dalam membangun dan menjalankan tugas tersebut. Tentu tidak ada., mengapa hal ini terjadi karena rasa tanggung jawab terhadap sebuah tugas yang diberikan kepada mereka sudah hilang dan lenyap oleh berbagai kepentingan kelompok maupun pribadi mereka.

Karena kehilangan hal ini semualah yang menyebabkan etos kerja manusia zaman sekarang menjadi sangat brengsek. Hal demikian ini tentu akan membuat manusia pada zaman sekarang rugi dalam segala hal baik itu rugi dalam segi meteril, tenaga, dana, waktu. Kemudian yang lebih penting hilangnya rasa percaya orang-orang lain terhadap kemampuan yang kita miliki, sebab usaha dan karya yang dilakukan tidak menunjukan bahwa kita adalam orang-orang yang memiliki ilmu, pengetahua, keterampila serta kapasitas dan kualitas.

Bangsa lain juga akan selalu memandang dan melihat bangsa kita sebagai bangsa dan orang-orang yang jauh tertinggal dibawah atau dibelakang mereka. Hal ini dapat kita lihat dari banyak sekian banyak tenaga kerja kita yang berangkat keluar negeri namun hanya sedikit saja yang mendapatkan pekerjaan yang layat dengan penghasilan yang memuaskan. Sedangkan selebihnya kebanyak hanya menjadi budak atau kulit ditempat orang dengan tidak adanya jaminan kesehatan, keselamatan, gaji yang belum tentu diterima meski tenaga dan kemampuan sudah dikerahkan dan dikeluarkan.

Menjadi kewajiban bagi kita untuk berguru dan belajar kembali kepada mereka, baik itu tetang kedisiplinan, ketekunan dan sara tanggung jawab seperti yang mereka ajarkan dan mereka wariskan. Sebab melupakan mereka berarti melupakan sejarah, jika kita melupakan sejarah atau masa lalu untuk memperlajarinya karena dianggap ketinggalan tentu kita tidak akan pernah bisa merancang masa depan dengan lebih baik. Artinya manusia tidak akan bisa melihat anak cucunya tanpa melihat kepada nenek moyang mereka terlebih dahulu.

Suatu generasi bisa lebih pandai, lebih hebat, pandangan merka lebih dan lebih tajam dari nenek moyang mereka apabila generasi tersebut belajar dari semua yang telah dihasilkan dan ditinggalkan oleh nenek moyang mereka terlebih dahulu. Kita perlu mengkaiji ulang, membuka kembali buku-buku sejarah yang menggambarkan kehebatan para orang-orang terdahulu, kita perlu membaca, menganalisis dan menjabarkan catatan-catatan kebijakan-kebijakan orang-orang masa lampu, untuk kepentingan hidup kita masa sekarang.

Tujuan manusia melakukan proses pendidikan bukan saja untuk mengetahui semua ilmu dan pengetahuan, akan tetapi ilmu dan pengetahuan tersebut harus dapat diaplikasikan kedalam kehidupan dengan baik melalui praktek dilapangan. Ilmu dan pengetahuan tersebut bukan saja yang bersumber dari temuan pada massa sekarang akan tetapi ilmu dan pengetahuan tersebut juga bersumber dari kebijakan-kebijan orang-orang yang terdahulu. Jika orang-orang terdahulu mempu menunjukan kehebatan ilmu dan pengetahuan mereka kepada kita, lalu mengapa kita tidak bisa menunjukan ilmu dan pengetahuan kita kepada generasi kita yang akan datang. Dan jika orang-orang yang hidup pada masa lampau semu kebijakan-kebijakan mereka tercatat dalam sejarah lalu mengapa kita tidak membuat kebijakan-kebijakan kita menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam sejarah yang akan dibaca oleh anak dan cucu kita dimasa yang akan datang untuk mereka jadikan bahan acuan dan landasan mereka untuk melangkan kedepan. /Finish

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!