Perkembangan era tehnologi komunikasi dan informasi begitu hebat dan dahsyat dalam masyarakat Indonesia. Salah satu adaya perkembangan internet berhasil menembus berbagai informasi di belahan dunia tanpa batas, tidak ada hambatan dari segi geografis, batasan negara, ras, adat, dan lainnya. Disini bersaing kemampuan sumber daya manusia dari berbagai dunia, untuk mengadopsikan era informasi dan tehnologi. Dulu kita bekerja dengan memberikan kuliah cara menulis dan dokumentasi begitu banyak kertas yang kita simpan, tapi hari ini cukup dengan flash disk dan piringan yang disimpan segala bahan arsip admnistrasi, dulu sulit kita komunikasi jarak jauh sekarang lebih mudah dan gampang kita lakukan supaya tidak ketinggalan informasi.
Sekarang kebutuhan orang kepada komputer, HP, televisi dan lainnya, sudah merupakan suatu yang harus ada dalam lingkungan tempat kita bekerja. Begitu juga dalam perkuliahan bagi mahasiswa semakin canggih dengan berbagai sistem yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa supaya informasi dunia ini semakin mereka ketahui. Mereka tidak hanya melakukan perkuliahan tatap muka saja dalam ruangan sempit itu tetapi bisa dengan jarak jauh, jadi era informasi sekarang ini yang harus kita ikuti pekembangannya , demi untuk kemajuan dan mempermudah segala kebutuhan tehnologi dan informasi. Teknologi telah menjadikan jarak komunikasi “dekat” sehingga suatu aktivitas kita dapat dilaksanakan secara lebih efesien dan efektif.
Dalam semua kegiatan pasti kita sudah membutuhkan komunikasi dan informasi yang cepat, jangan sampai seorang dosen ketinggalan informasi membaca, mahasiswa telah lebih dahulu mengetahui pekerbangan informasi. Ini yang harus kita ikuti pekembangan era digitalisasi. Kita tidak bisa membendung era informasi ini karena zaman terus berkembang dalam segi pengetahuan siapa yang lebih cepat mendapatkan informasi dan perkembangannya, maka merekalah lebih hebat menguasai dunia ini. Saat ini para pekerja informasi mendominasi angkatan kerja yang ada, mereka dapat proporsi pekerja yang terlibat dalam bidang informasi adalah lebih dari dua kali lipat dari satu generasi. Mereka pekerja informasi adalah termasuk ahli dari komputer, tim televisi, jurnalis, advertising, dan juru tulis selalu mendapatkan informasi lebih awal.
Saat ini begitu juga dalam program Kementerian Agama Pusat untuk membangun perkembangan Perguruan Tinggi di zaman era digitalisasi perlu langkah-langkah moderasi yang moderen, supaya tidak ketinggalan era informasi yang terus berkembang, disamping membangun fisik kampus begitu megah dan mewah juga mengikuti persaingan perkembangan informasi dan tehnologi. Bagaimana menyusun konsep yang sudah saatnya Perguruan Tinggi di bawah Kementeruan Agama mempersiapkan diri untuk mengembangkan pola perkuliahan yang berbasis teknologi informasi. Perkuliahan ini nantinya tidak mengandalkan tatap muka saja, tapi juga perkuliahan virtual dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yang berkembang. Dengan kecanggihan era informasi dan Tehnologi kita ikut bersaing dengan perkembangan era ini, kalau tidak kita bisa ketinggalan digitalisasi baik sebagai dosen dan mahasiswa, ini penjelasan Menteri Agama RI.
Lebih lanjut Menteri Agama Lukmanul Hakim Saifuddin mengatakan bahwa, internasionalisasi pendidikan yang berlangsung di berbagai negara maju, menggunakan fasilitas kuliah virtual. Mahasiswa tidak harus datang dan duduk bertatap muka dalam ruangan kuliah, namun mereka bisa menggunakan teknologi informasi. Banyak perguruan tinggi di luar negeri yang absensi kehadiran tatap muka dalam kelasnya hanya 20 persen saja, sisanya dilakukan melalui pembelajaran perkuliagan jarak jauh. “Ini sesuatu yang harus dilakukan”. Beliu juga mengatakan Perguruan Tinggi Bina Nusantara Univerasity misalnya, itu sudah menggunakan pola 50 persen perkulihan dalam ruangan, 50 persen di luar ruangan. Diharapkan nanti Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Agama RI bisa bersaing dengan Perguruan Tinggi di Indonesia bahkan dunia, harapannya Menteri Agama RI.
(Sumber Portal Kemenag Pusat)
Meulaboh, 2 Maret 2018
Mantap ...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Oky yy semngat
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Inovasi yang baik pak. Dengan begitu mahasiswa dan dosen punya waktu yang lebih fleksibel untuk belajar dan mengajar. Mantap pak.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Benar hrus dilkukan jgan sampai ,ita ketinggalan era digitalisasi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ohmak, mantap,Pak. Kalau diterapkan jadi semakin bagus.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Benar dinda smga harus dilakukan era informasi yy
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Keren kalau bisa gini. Tapi risikonya, kalau fasilitas internet masih kacau alias lemot, susah juga pak. Pernah bang arif bikin kuliah online gitu, mahasiswanya ga ada yg hadir. Susah x kendalikan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Benar bu Doktor hh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit