The SatisFaction (Kepuasan)

The sun is so hot. Tenggorakan terasa kering. Putaran roda motor terus melaju dipunggir kota Banda Aceh. Ada keinginan untuk berhenti untuk mendapatkan minuman segar, tapi belum ada tempat yang cocok dan menarik.

Ku lewati lapangan tugu darussalam. Teringat masa kuliah dulu dikampus tua ini. Bersama teman teman disaat cuaca panas seperti ini sering kami minum es campur pak kumis.

Pak kumis adalah penjual es campur yang sudah lama sekali berjualan dilapangan tugu Darussalam. Racikan es campur begitu pas apalagi kalau cuaca panas seperti ini.

Ku pesan es campur di tambah tape. Tak lama pak kumis datang mengantarkannya. Tangannya yang mulai keriput tak merubah rasa es campur, bahkan tambah enak.

Kuaduk es campur bersama es. Seteguk membasahi kerongkongan sudah terasa menyegarkan. Tak selang 5 menit minumannya pun sudah habis. Ada rasa puas dan menyenangkan karena hilangnya rasa haus.

Aku merenung sambil beristirahat. Pikiranku begitu tenang, tubuh pun begitu santai. Ada sesuatu yang bergejolak dalam bathinku. Aku berpikir, betapa jauhnya aku selama ini mencari ketenangan dan kepuasan. Kadabg menghabiskan begitu banyak uang dan tenaga.

Hari ini aku sadar bahwa banyak hal disekitar kita yang membuat kita senang dan puas. Kepuasan itu tak perlu di beli mahal, kadang cukup dengan segelas es campur di hari yang panas. Kepuasan itu tergantung cara kita menikmati, bukan menghamburkan materi.