Jika kemarin saya mencoba membahas masalah kebahagiaan yang hakikatnya berasal dari mana, dari kita atau dari orang lain. Sekarang saya ingin melanjutkannya dengan bahasan yang sama.
Apakah kita membutuhkan hal tersebut?
Begini, ketika kita berpisah dari seorang teman atau sekedar jauh, ya tidak bisa seakrab dulu. Karena dia sudah memulai hidup baru atau memulai pekerjaan baru, atau memulai pendidikan baru. Ketika mengalami hal ini, tidak ada orang yang merasa kecewa atau merasa ada perubahan dalam hidup mereka. Namun, kehidupan berjalan terus tanpa ingin menunggu kita dengan segala masalah yang kita hadapi. Kita harus berkejar-kejaran dengan waktu. Santai saja. Kita bisa menghadapi semua dan kembali bahagia.
Ketika kita tidak bahagia, tentukan apa penyebabnya. Kemudian analisakan sebab tersebut. Misalnya, kita sedang kecewa karena putus cinta atau berpisah dengan kawan. Analisa berikut memang sedikit ekstrem, tetapi hanya untuk memastikan bahwa pikiran kita rasional.
Apakah kita butuh terhadap semua itu?
Mereka yang telah menjadi sebab kita tidak bahagia dengan (sengaja atau terpaksa) meninggalkan kita benar-benar kita butuhkan? Bukankah kita juga masih bisa berbahagia sebelum bersama mereka? Ini agak ekstrem, seperti yang saya katakan tadi, tapi tidak ada pilihan lain untuk kita agar terus bisa menjalani hari dengan produktif. Dengan demikian juga, jika kita terus bisa mengontrol diri agar tetap positif dan kreatif, kita bisa menggerakkan ide - ide cemerlang.
Bersedih bukan pilihan, namun kita tidak bisa menghindari kesedihan. Tugas kita hanya meminimalkan durasi waktu kita untuk bersedih. Kita punya tugas yang lebih besar dari pada meratapi kepergian ataupun kehilangan. Jadilah orang yang menjadi tempat orang lain mengadu. Kita harus jadi seseorang yang bisa menjadi pemberi manfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk berlama-lama bersedih dan dalam masalah, karena itu akan mempengaruhi kekuatan kita untuk menolong orang lain. Jadilah bermanfaat!
Salam Hangat
Nindi
Kalau punya masalah memang seharusnya jangan dipendam sendiri biar gak nambah stres. Sharring pada teman atau orang yg kita percayai memberi solusi itu lebih baik. Yg jelas mengadu pada Allah agar diberi petunjuk yg terbaik.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit