Sekarang, Saya berada di Zaman Peradaban Casing | Now, I am in an Age of Civilization Casing

in life •  7 years ago 
Pernah tidak kamu dipandang sebelah mata, cuma karena penampilan dan citra kamu sedikit berbeda dari orang lain? jika pernah berarti sama, sama seperti saya. Karena sekarang kita sedang berada di Zaman Peradaban Casing, saya sebut demikian.

Have you ever been underestimated, just because your appearance and image are slightly different from others? if ever means the same, just like me. Since we are now in the Age of Case Civilization, I call it so.


Istilah ini tercetus saat berbincang dengan sahabat saya, dimana casing atau tampilan selalu menjadi prioritas yang utama atau menjadi sebuah kebutuhan primer. Tidak peduli dia itu penjahat atau apa, selama dia memakai jas, kemudian menggunakan barang-barang mewah nan mahal, punya kedudukan atau jabatan yang prestisius, maka dia akan sangat dihormati. Meskipun hanya sebatas pencitraan saja semua itu. Dan itu saya alami, juga dialami oleh sahabat saya, ibaratnya hanya menjadi angin yang bermimpi dalam syahdu.

This term comes in dialogue with my best friend, where the casing or appearance has always been a top priority or a primary need. No matter he's a criminal or something, as long as he's wearing a suit, then using expensive luxury goods, has a prestigious position or position, then he will be highly respected. Although only limited to imaging all that. And that I experienced, also experienced by my friend, supposing only to be a wind that dream in calm.

"Siapa sih kita? kalau ingin dihormati ya harus berduit dan selalu bermewah-mewahan lah..", begitulah obrolan saya dengan sahabat saya waktu itu. Bahkan beberapa orang tidak akan peduli ketika sedang dibohongi oleh orang yang kelihatannya memakai jas yang terlihat elegan.

"Who are we, if we want to be respected, we have to have money and always be lavish ..", that's my chat with my best friend back then. Even some people will not care when being lied to by someone who seems to be wearing a suit that looks elegant.


Setidaknya rumah yang akan didatangi orang-orang seperti itu, akan membuat tuan rumah merasa bangga. Derajat mereka seakan terasa terangkat, meskipun misalnya orang yang memakai jas tersebut cuma sekedar numpang tanya alamat yang tidak dia ketahui. Hehehe...

At least the house that would be visited by such a person would make the host feel proud. Their degrees seemed to be lifted up, even if the person wearing the suit just asked the address he did not know. Hehehe...

Zaman Peradaban Casing, Memang sangat kental dalam kaitannya dengan penampilan yang sebatas pencitraan, ucapan, sikap seketika, hanya demi sebuah penghargaan. Sebuah derajat keagungan, tanpa mempunyai nilai yang lebih. Demi sebuah pengakuan, tapi hanya sebatas menjadi luapan diri saja.

Age of civilization casing, It is very thick in relation to the appearance that only limited imaging, speech, attitude immediately, just for the sake of an award. A degree of greatness, without having more value. For the sake of an acknowledgment, but only as a self-inflow

Zaman Peradaban Casing, dimana logika kita seakan menjadi sempit. Hanya menggunakan mata sebagai pedoman. Hati serta logika, dikesampingkan begitu saja, agama tidak lagi ada dalam pikiran.

Era of civilization casing, where our logic seems narrow. Just use your eyes as a guide. Heart and logic, put aside, religion no longer exists in the mind

Era digitalisasi saat ini sangat mendukung Peradaban Casing, dimana tampilan luar menjadi titik beratnya, hanya sebuah pencitraan belaka. Cerita yang ditulis dalam ranah sosial media, sering digunakan sebagai media pencitraan dengan foto-foto yang luar biasa.

The era of digitalization is currently very supportive of the era of Casing Civilization, where the outward appearance becomes the center of gravity, only a mere imaging. Stories written in the realm of social media, then became the media of imaging with incredible photographs.


Jadi inget, kalau ngomongin casing dan sosial media, sekitar 2 tahunan yang lalu merebak kabar dari sebuah MLM. Kabar tersebut menyebutkan, bahwa foto-foto dari anggota mereka adalah hoax alias cuma kebohongan semata, bayangkan mereka berfoto di depan mobil mewah, yang ternyata itu adalah mobil milik orang lain di parkiran.

So remember, if ngomongin casing and social media, about 2 years ago the news from an MLM. The news said, that the photos of their members is a hoax aka just a lie, imagine they take pictures in front of a luxury car, which turned out to be someone else's car in the parking lot.

Sebagian orang memilih untuk lebih memperbagus casing atau tampilan mereka dari pada memperbagus hati dengan balutan iman. Nah, berikut ada beberapa contoh yang saya temui mengenai menjamurnya Peradaban Casing di kehidupan sehari-hari. Saya sendiri pun masih demikian, sungguh #menyedihkan. Kurang bercermin nih dalam melihat diri sendiri.

Some people choose to better enhance their casing or look rather than raise their hearts with a bandage of faith. Well, here are some examples that I met about the proliferation of Civilization Casing in everyday life. I myself am still so, really # sad. Less reflected in looking at ourselves.

Saat kost di Jogja, saya cukup dekat dengan warga di lingkungan sekitar kost-an dan beberapa kenal dengan penduduk pribuminya. Kebanyakan dari warga pribumi membuka bisnis kos-kosan karena selalu laris manis, salah satunya adalah seorang bapak yang saya kenal (namanya saya rahasiakan, kode etik. Hehe). Beliau bercerita, jika ada wanita berjilbab lebar yang ternyata hanya digunakan sebagai kedok saja. Sebenarnya wanita tersebut merupakan seorang yang murahan (maaf), yang dengan kedoknya malah merusak citra muslimah.

While in Jogja, I am quite close to the people in the neighborhood around boarding and some are familiar with the native population. Most of the indigenous people opened a boarding house because it was always selling well, one of them is a father I know (my name is confidential, code of ethics.) Hehe). He told me, if there is a wide veiled woman who was only used as a cover only. Actually the woman is a cheesy (sorry), who with his mask even damage the image of Muslim.

Begitu juga dengan tampilan seakan anak santri, datang ke rumah-rumah. Bukan hanya saya, pasti banyak yang sudah tau, mereka datang untuk meminta sumbangan dengan mengatasnamakan pembangunan sebuah masjid. Jika dilogika, yang ngaku santri dari luar pulau, ke pulau yang lain hanya untuk meminta sumbangan untuk pembuatan masjid? biaya operasionalnya itu dari mana? relawan? itu sangat tidak mungkin. Secara logika, dia berkeliling mencari sumbangan butuh makan, untuk ongkos angkutan dan lainnya. Namun entahlah, wallahu a'lam...

So also with the look as if the students santri, come to the houses. Not only me, surely many already know, they come to ask for donations in the name of building a mosque. If dilogika, who claimed santri from outside the island, to another island just to ask for donations for the manufacture of mosques? where does the operational cost come from? volunteer? that's very unlikely. Logically, he went around looking for donations to eat, for freight and others. But I don't know....

Di sosial media juga demikian, banyak yang menggunakan pencitraan agar supaya terlihat seakan-akan seperti orang baik. Aslinya, kita tidak tahu kalau semisalnya ia mempunyai tujuan yang tidak baik. Sudah begitu banyak yang terjebak karena tampilan foto di Sosial Media. Baik wanita ataupun laki-laki.

In social media too, many use imagery to make it look like a good person. Originally, we do not know if he has such a bad purpose. Already so many are stuck because of the photo display in Social Media. Both women and men.


Kendaraan menjadi tampilan luar berikutnya yang dipandang orang. Misalnya jika kita datang dengan sepeda ontel sama sekali kurang dilihat, datang dengan sepeda motor cuma dianggap biasa saja, nah kalau pakai mobil langsung berlagak kenal, ramah dan sopan. Padahal yang bermobil juga belum tentu seperti yang dipikirkan.

Vehicles become the next outward look that people see. For example if we come with bikes aren't seen at all, come with a motorcycle is only considered normal, well if using the car directly acted to know, friendly and polite. Though the car is also not necessarily as thought.

Dikota saya, masih dijumpai orang tua yang bangga jika anak gadisnya di-apeli atau dikunjungi atau diajak oleh laki-laki yang datang dengan motor besar atau dengan mobil. Tanpa memikirkan akan diapain anak gadisnya tersebut. Bahkan demi bisa pergi, ada anak gadis sampai berbohong berkali-kali pada orang tuanya. Harusnya menjaga agar tidak dibawa-bawa oleh laki-laki yang belum menjadi suaminya, dan orang tua harus berani tegas akan hal itu.

In my city, there are still parents who are proud if their daughters are pickled or visited or invited by men who come with large motorcycles or by car. Without thinking about his daughter's diapain it. Even for the sake of leaving, there are girls to lie many times to their parents. Should not be taken by men who have not become her husband, and parents must be bold firmly about it.

Banyak dari sebagian orang yang menjadi malaikat ketika di depan namun menjadi pembunuh berdarah dingin ketika berada di belakang. Uuukh ngerinya disitu..

Many of the people who became angels when in front but became cold-blooded killers while in the back. Ahh scary there

Padahal Nabi Muhammad Saw,. telah memberi wejangan, memberi nasehat yang super bahkan lebih super dari nasehatnya Pak Mario.

Whereas Prophet Muhammad SAW ,. has lectured, giving super even more super advice from his advice Pak Mario.

"Sesungguhnya Allah tidak menilai kalian dari lahiriyah dan penampilan, akan tetapi Allah menilai isi hati kalian". [Sahih Muslim]

Allah doesn't judge you from the outward and the appearance, but God judges the content of your hearts.



Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Pencitraan memang penting apalagi di era digital saat ini. Foto2 yang wah, traveling kemana2, pamer kuliner yang lagi up to date bahkan rela antri meski 1 km panjangnya demi bisa berfoto bersama satu potong kue yang dibeli. Tapi sejatinya semua itu hanya akan memperburuk keadaan kejiwaannya. Kebahagiaan hidupnya berdasar jumlah like yang di dapat, hanya keresahan ketika tidak ada lagi sesuatu yang bisa dipamerkan di laman storynya.
Hadeeww..kok jadi serius sih. Kira2 begitu mas @permanayogi
Menjadi yang tersembunyi itu lebih baik, cukup karya yang berbicara.
keep steem ON

Iyaa Mba,, Tapi kalau pencitraan produk, menurut saya ndak papa, asal masih wajar saja. Parahnya kan yang cuma pencitraan tapi jauh dari realitanya, malah pembohongan saja...

Apa kamu sedang melakukan pencitraan juga?
:-D :-D

Oh itu jelas,,biar banyak yang Vote,,hahahhaha..
kan Dollarnya nambah...:-P

Wahh... Its dangers

Lupa mau bilang ttg tag khusus yg bisa dipakai untuk post macam ini siapa tau bisa masuk kurasi. Tp kl ngomongin tag diluar agak riskan, ada WA?