Sumber gambar : smallbizclub.com
Ilmu pengetahuan alam, itu adalah jurusan ku ketika Man dulu. Mengapa disana? Karena aku menyukai Biologi, namun kurang sur dengan bang Matematika. Entah mengapa, kami akrab namun ada terkadang hal yang membuat kami bertikai terlebih di bahagian sudut-sudut cosinus.
Ketika tamat sekolah, aku mengikuti bimbingan belajar untuk menghadapi ujian sbmptn 2018. Ujian yang menjadi momok tersendiri bagi calon mahasiswa/i baru. Ujian yang soalnya hanya muncul satu kali sepanjang masa tapi masih dalam jenis materi soal yang sama. Di bimbel tersebut, di adakan tes psikologi agar kami mengetahui potensi diri kami masing-masing.
Namun, setelah menerima hasil tes, ada hal yang membuat ku terkejut dan tentu ini menjadi dilemma tersendiri bagi hidup ku. Psikolog menyarankan agar aku masuk ke Management Ekonomi dan Komunikasi. What wrong??? Come on bro, ini berlawanan dengan latar belakang ku, bukan tak menerima kenyataan, namun aku sudah sangat terlambat untuk mengulang tiga tahun lagi dan masuk ke jurusan IPS. Aku suka Ips dan aku juga suka Ipa.
Sekarang, sungguh keadaan semakin berbelit. Aku kuliah di Poltekkes Kemenkes Aceh dengan prodi Keperawatan, oooaa come on. But, yang anehnya, ketika belajar di sini, belajar Anatomi, kok ngerasa cocok ya? Ada apa gerangan? Apa ada kesalahan dengan hasil tes? Atau karena apa?
Buk Fitri adalah salah satu dosen psikologi di kampus ku. Ketika jam pelajaran usai, aku pergi mendatangi beliau dengan maksud ingin meminta solusi.
Dari pembicaraan hangat kami, dapat di simpulkan. Jalani aja, ketika kita masih mau, ketika itu hadir dalam diri kita, tak usah takut, tak usah dilemma. Cukup jalani hal itu. Kira-kira seperti itulah amanat beliau.
Beliau juga menyatakan tak usah takut, itu hanya saran, mungkin Insan akan lebih menonjol disana. Tak usah takut, apa lagi kamu memiliki basic Ipa, jadi tak usah khawatir, selama tidak ada paksaan dari orang lain untuk kuliah disini. Ya lebih kurang seperti itulah ucapannya.
Buat kalian di luar sana yang merasakan hal yang sama dengan ku. Jalani aja bro, kau tak tau masa depan mu gimana, masuk kedalam perguruan tinggi bergengsi bukan menjadi jaminan masa depan mu cerah. Semua kembali kepada mu, mau gak berusaha. Intinya, proses tak akan mengkhianati hasil.