Untuk yang sedang menunggu,
menunggu yang sedang pergi,
menunggu untuk terlihat, atau
sekedar menunggu pesan.
Sebelumnya, aku punya pertanyaan.
Yang sedang kau tunggu itu,
apa ia memintamu untuk menunggu?
tidak perlu kau jawab
Hati yang kau jaga mati-matian itu,
apa ia memintamu untuk tinggal?
tidak perlu kau jawab
Yang kau hargai lebih dari semestamu sendiri,
apa ia memintamu untuk tidak beranjak?
tidak perlu kau jawab
Yang terpenting:
apa ia menjanjikan bahagia nanti?
SIAPAPUN YANG SEDANG KALIAN TUNGGU,
IA TIDAK INGIN DITUNGGU.
Baiklah.
Aku dulu juga seperti itu.
Mengatakan aku akan menunggu
selamanya.
JANGAN BODOH.
Bahkan selamanya tidak akan
pernah cukup.
Tidak, jangan berkata seperti itu.
Aku tahu kau lebih tangguh dari
ini.
"Kau menyayanginya,
dan itu benar. Dia sudah
ada di dalam hatimu.
Dan dia tak perlu hadir
untuk selalu ada."
Kharisma P. Lanang
Kau tahu?
Kau hanya membuatnya semakin besar kepala.
Apa menunggu sebegitu menyenangkannya?
Ia tidak peduli, sayang. Percayalah.
Waktumu bukan hal penting untuk
ia pikirkan.
Tahu apa ia tentang menunggu.
Toh lagi-lagi yang terluka adalah hatimu.
" Kalau nanti kamu memutuskan pergi,
percayalah, ia tidak akan merasa kehilangan. "
Tapi kau tak mau pergi.
Aku benar, kan?
Kau bersedia menunggu
meski yang kau tunggu
adalah sesuatu yang tak
bisa kau tunggu.
Sudahlah, aku lebih dari paham.
Hati hanya mau yang ia mau.
Kalau hatimu mau menunggu,
yasudah, tunggulah.
Pertanyaannya,
" apa ia layak untuk tiap-tiap detik waktumu??"
karya : catrinnada13
visit : URBANOIR.NET