hanya lisan sastra atau juga kebingungan faham bagi mareka yang awam untuk mencerca, dan puisi juga tidak melingkarkan kepintaran bagi sebahagian kelompok tertentu.
Karna puisi dapat bercerita kepada siapa saja yang membacanya meskipun luas di artikan, karna setiap pembaca mempunyai cerita angan setiap tulisan yang dibaca.
Adakah senja yang bosan untuk disalahkan? Apakah tanda tanya itu membuat pembaca mempunyai arti tersendiri, entahlah Seperti lampu taman yang tiba tiba menjadi marah hingga bunga menjadi korban kekusaman.
Puisi yang romantic bahkan tercipta dari tetesan bibir, dan tanpa disadari kita menikmati kemurungan itu.
Tidak harus ditanyakan kenapa?
Karna saat ini kebiasaan menunggu senja masih saya nikmati, agar menjadi lebih kreatif untuk setiap tulisan.