Berbicara tentang cinta...
Apakah kalian pernah merasakan cinta dengan seseorang, misal cinta dengan lawan jenis dan itu membuat hidup kalian penuh arti? Atau bisa jadi hidup kalian malah penuh dengan kesedihan?
Pada dasarnya manusia mampu merasakan apapun yang bersinggungan dengannya.
Sebuah kasus di mana sepasang suami istri yang menikah tanpa sebuah paksaan. Bisa dikatakan mereka adalah pasangan muda yang saling cinta.
Cinta?????
Tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya apakah cinta mereka tetap mempunyai porsi yang sama?
Tentu saja bisa dipastikan tidak akan. Mungkin kalian merasa apa yang saya sampaikan adalah bentuk dari ungkapan orang-orang yang tak memiliki kesetiaan yang kuat. Padahal porsi ataupun ritme perasaan cinta tiap waktu pasti akan mengalami pergeseran. Hanya penyebabnya saja yang membuat peristiwa itu berbeda.
Steemian bisa coba simak apa saja yang terjadi dengan cinta dan berjalannya waktu.
Sebelum kita bahas lebih lanjut kita harus samakan persepsi dulu apa itu cinta. Secara umum cinta itu perasaan yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk saling memberi, saling memenuhi, dan saling pengertian.
Teoritis banget ya?
Hehehe.....
Padahal cinta itu abstrak san universal. Tiap individu memiliki pemahaman tentang cinta yang berbeda, karena cinta adalah sebuah wujud emosi setiap individu yang bersifat subjektif.
Nah, maknai sendiri apa itu cinta menurut pengalaman kalian ya?
Sekarang kita coba lihat sebuah teori tentang cinta.
Sebuah teori segitiga cinta yang dikembangkan oleh seorang psikolog Amerika, Robert J. Sternberg, menyatakan bahwa semua jenis hubungan, baik itu hubungan pertemanan, kekasih, pasangan hidup ataupun belahan jiwa, memiliki salah satu dari 3 elemen ini; KEINTIMAN, GAIRAH dan KOMITMEN.
Yang dikatakan sebuah keintiman di sini adalah kedekatan emosional, yang melibatkan tingkat kepercayaan yang tinggi antara dua individu. Sedangkan gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual dan makna dari komitmen itu sendiri adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan.
Menurut Sternberg cinta bisa diibaratkan sebuah segitiga sama sisi dimana ketiganya harus sama dan seimbang. Jika salah satu dari ketiganya mempunyai porsi yang lebih sedikit, pasti akan terjadi pergeseran. Tetapi kita tak perlu khawatir karena cinta itu memang bersifat dinamis dan bukan statis.
Merujuk pada pendapat Sternberg, cinta dapat dikategorikan menjadi tujuh bentuk cinta, yaitu:
CONSUMMATE LOVE
Sebuah bentuk cinta ideal diimpikan setiap orang. 3 elemennya sangat seimbang. Bentuk sempurna sama sisi: tingkat kepercayaan yang tinggi + bergairah + dan berkomitmen penuh.LIKING
“Suka”: hal ini akan terjadi jika Keintiman adalah satu-satunya elemen yang ada dalam suatu hubungan, tanpa adanya hasrat atau komitmen, hasilnya dari bentuk cinta ini adalah PERSAHABATAN.INFATUATION LOVE
NAFSU: Jika Gairah adalah satu-satunya yang mendominasi, maka hasilnya adalah keinginan fisik, atau nafsu. Yang ingin dipenuhi dalam hubungan semacam ini hanya kebutuhan seks tanpa ada ikatan emosi atau komitmen.EMPTY LOVE
CINTA YANG HAMPA: Elemen yang Dominan pada hubungan ini hanya komitmen tanpa ada gairah fisik ataupun kedekatan emosional di dalamnya.ROMANTIC LOVE
CINTA yang ROMATIS: Keintiman dan Gairah adalah elemen yang mendominasi dalam hubungan ini.FATUOUS LOVE
CINTA BUTA: Hubungan yang didasarkan pada Gairah dan Komitmen. Pasangan semacam ini biasanya memutuskan untuk menikah meskipun mereka tidak saling mengenal dengan baik.COMPANIONATE LOVE
CINTA REKANAN: Hubungan yang dilandasi pada Keintiman dan Komitmen saja.
Steemian, jika mengharapkan hubungan yang bahagia pastilah harus dibutuhkan dedikasi yang tinggi untuk menyeimbangkan segala unsur.
Tapi, apakah benar dalam hidup ada yang namanya BAHAGIA?
Congratulations @lmargi! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit