Kelelahan kerja merupakan masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, karena kelelahan pada sopir dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Jalur lalu lintas X - Y merupakan salah satu jalur yang padat kendaraan disaat jam sibuk, dan merupakan salah satu jalur lalu lintas yang rawan bencana. Sehingga pengguna jalan untuk jalur lalu lintas X - Y diharapkan untuk selalu berhati-hati dan selalu kosentrasi disaat mengemudikan kendaraan untuk melewati jalur ini. Adapun tujuan dari peneliti yaitu untuk mengetahui faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus Di Kota X.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, populasi pada penelitian ini adalah 46 responden yaitu sopir bus aktif di Terminal X. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total population. Yang dilaksanakan pada 30 Juli sampai dengan 13 Agustus 2020 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji chi-square, data di analisis dengan menggunakan SPSS.
Hasil uji statistik univariat menunjukkan bahwa 4,3% sopir mengalami kelelahan kerja ringan, 82,6% kelelahan sedang dan 13,0% kelelahan berat, 23,9% waktu istirahat tidak cukup, 50% jumlah hari kerja tinggi, 71,7% shift kerja siang, 73,9% punya beban kerja. Sedangkan hasil uji statistik bivariat dapat di simpulkan ada hubungan antara waktu istirahat (p-value 0,035), jumlah hari kerja (p-value 0,015) dengan kelelahan kerja pada sopir Bus, tidak ada hubungan shift kerja (p-value 0,646) dan beban kerja (p-value 0,238) dengan kelelahan kerja pada sopir Bus di Terminal Tipe Kota X Tahun 2020.
Saran diharapkan Kepada pihak Dinas Kesehatan Kota X agar lebih sering mengadakan penyuluhan, dan memasang media informasi seperti pamflet tentang bahaya kelelahan bekerja, agar sopir lebih paham tentang kelelahan. Diharapkan Kepada Dinas Kesehatan Kota X agar lebih sering mengadakan pemeriksaan kesehatan sopir yang bekerja di terminal X agar dapat menjamin keselamatan penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi darat. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar dapat melakukan penelitian lanjutan terkait kelelahan kerja dengan variabel variabel yang baru dan belum di teliti.