Mahasiswi akhir termenung dan berfikir bukan soal skripsi , ini adalah hal yang harusnya juga di fikirkan oleh seorang mahasiswi tingkat akhir...
Hai salam kenal dari aku, aku adalah mahasiswi akhir disalah satu universitas negeri di indonesia. Tak banyak harusnya yang bisa di fikirkan oleh seseorang yang menyandang status sebagai mahasiswi akhir yaa hanya masalah skripsi,konsul dan skripsi lagi. tapi pada tulisan ku kali ini aku akan menyampaikan hal yang membuat aku termenung berhari-hari dan berfikir tapi bukan mengenai persoalan skripsi atau tugas akhir.
Mungkin ada yang bertanya mengapa dari tadi saya hanya menyebutkan mahasiswi dan bukan mahasiswa , karena tulisan ini akan membahas tentang apa yang harusnya di fikirkan oleh kebanyakan mahasiswi yang harusnya mahasiswa tau haha.
Pagi ini seperti biasa saya bangun tidur agak terlambat setelah sholat subuh saya langsung lanjut tidur hingga bangunnya agak kesiangan maklum lah mahasiswi akhir yang tidak memiliki jam kuliah lagi hihi., tak tau apa yang harus saya kerjakan rasanya sangat bosan bila saya hanya bergelut dengan tugas akhir setiap hari, tapi hari ini saya memutuskan untuk sejenak tidak memikirkan prihal tugas akhir saya, “aaahh bermalas-malasan dulu lah hari ini” fikirku, dan seperti biasa setiap pagi saya selalu melihat layar handphone berharap ada informasi atau chat baru mana tau ada yang mengucapkan selamat pagi hehe, tapi pagi ini aku tidak menemukan apa-apa disana , yaa aku memutuskan untuk menjelajah media sosial instagram milik ku yang baru beberapa minggu aku buat itu, itupun karena teman-teman ku yang memaksa aku membuatnya karena yang ada di fikiran ku instagram hanyalah tempat orang untuk memarekan apa yang mereka miliki dan tak jarang menjadikan orang tersebut menjadi alay dan suka bertingkah konyol , ya tapi akhirnya saya buat juga akun sendiri hihihi.
Di sana saya menemukan hal yang saya maksud membuat saya merenung dan berfikir hingga berhari-hari,saya menemukan banyak sekali hal-hal yang sangat tidak pantas disana, dari mulai seks bebas di indonesia, kasarnya para remaja sekarang saat berbicara pada orang tuanya, hal hal yang tak pantas di lakukan oleh seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar seperti merokok di pinggiran jalan, pacaran dan bermesra-mesraan di depan umum, banyaak sekali hal yang membuat saya terkaget dengan hal ini di tambah lagi dengan satu vidio dimana ada seorang balita perempuan yang saya kira baru berumur 3 tahun, saat di cubit dengan magsud bercanda oleh ibunya dia mengeluarkan kata-kata yang membuat saya kaget luar biasa, “eeeh ngen***” itu yang di ucapkan oleh bayi yang seharusnya hanya bisa menangis saat dia menginginkan sesuatu, vidio pendek itu membuat saya benar-benar berfikir apa yang telah terjadi dengan bayi yang harusnya imut dan menggemaskan itu, karena saya yakin si bayi itu pun tidak mengerti apa yang dia katakan, lalu siapa yang ingin di salahkan prihal ini, orang tuanya, lingkungannya, kebiasaannya atau diriya sendiri. Fikiran ku melayang-layang kala itu yang aku fikirkan adalah sekarang saja generasi muda sudah seperti itu jadi bagaimana nanti.
Tapi seperti yang kita tau bahwa kepribadian seorang anak itu di ciptakan dari ibunya, yaa ini lah tugas perempuan, melahirkan, membesarkan, mendidik dan memberikan kepribadian untuk anaknya. seharusnya seorang perempuan berada di rumah menjaga anaknya mendidik anaknya dan melayani suaminya, sehingga dia bisa mengontrol semua hal mengenai rumah tangganya bukan? dan jika seorang perempuan hanya berada di rumah dia pasti akan 100% memberikan perhatiannya dan 100% mendampingi tumbuh kembang anaknya, menjamin kesejahteraan rumah tangganya dan mungkin akan sangat sempurna bila sebuah keluarga dengan istri yang selalu berada di rumah menjadi manajer rumah tangga dan suami bekerja sebagai tulang punggung keluarga, tapi saya yakin akan banyak sekali orang yang tidak setuju dengan apa yang saya katakan terutama para mahasiswi tingkat akhir yang telah menimba ilmu di perguruan tinggi dan pasti berharap bisa bekerja dan memiliki karir yang sangat bagus begitu juga saya.
saat ini wanita bekerja dan berkarir itu sudah menjadi keharusan karena adanya kestaraan gender yang sudah di mulai dari bertahun tahun lalu. Seperti yang saya rasakan hal yang pastinya mahasiswi akhir fikirkan adalah:
- saya harus bekerja karena orang tua saya sudah bersusah payah membiayai pendidikan saya !
- saya harus bekerja karena saya tidak ingin pendidikan yang selama ini saya jalani tidak bermanfaat !
- saya harus bekerja dan berkarir agar hidup mandiri dan tidak bergantung pada siapapun !
- saya harus bekerja agar saya bisa membiayai kehidupan orang tua saya kelak !
- saya harus bekerja agar mungkin saya di perlukan untuk mengurangi beban suami sebagai tulang punggung keluarga saya nanti !
- saya harus bekerja karena kebutuhan di zaman ini sudah sangat tinggi khususnya kebutuhan perempuan !
- saya harus bekerja untuk mendapatkan pijakan yang nyaman agar apabila di terpa masalah apapun saya bisa mengatasinya sendiri kelak !
- saya harus bekerja karena materi sudah menjadi tolak ukur segala hal di zaman ini !
- saya harus bekerja karena saya ingin menjadi solusi untuk orang lain yang membutuhkan !
dan masih banyak lagi alasan yang menguatkan diri bahwa wanita harus bekerja.
Dear mahasiswi tua, ini lah yang saat ini kita hadapi gelar mahasiswi tua itu berarti kita sudah memiliki umur yang layak memikirkan persoalan ini bukan? karena banyak orang yang usiannya di bawah kita sudah memulainya lebih dulu. Permasalahan nya bukan semata-mata hanya pada diri kita, karena masing-masing kita juga mendapat dukungan penuh dari orang tua dan lingkungan bahkan ada sebahagian kita yang mendapatkan paksaan dari lingkungan , keluarga bahkan paksaan dari diri sendiri untuk hidup tanpa bergantung pada orang lain, PR besar untuk kita guys kita harus benar-benar belajar bagaimana caranya agar kita bisa tetap berkarir tapi kita menjamin bahwa generasi kita nanti menjadi apa yang kita inginkan. Saya sempat berfikir keras bagaimana sih caranya dan apa solusi dalam masalah ini, solusinya adalah: - pilih pekerjaan yang tidak menyita banyak waktu
- lebih baik memulai bisnis dari pada bekerja dengan pekerjaan yang mengikat kita untuk patuh pada waktu
- pastikan bahwa diri kamu siap untuk menghadapi lelahnya membagi fikiran, tenaga dan waktu kamu agar tidak muncul setres dan pemberontakan di tengah jalan
- pastikan kamu benar benar bisa mengatur waktu mu dengan sangat baik
karena pada dasarnya suksesnya seorang wanita bukan semata-mata di ukur dari seberapa hebat karir kita tapi sukses seorang wanita adalah seberapa hebatnya kita membentuk kepribadian generasi kita menjadi generasi yang berprestasi dan membanggakan, tapi puncak kesuksesan yang luar biasa dan sangat sulit di dapatkan adalah ketika kita bisa menyeimbangkan kesibukan berkarir tapi tetap bisa menghasilkan generasi yang membanggakan.
👍👍👍👍👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit