Hujan deras dengan sarana pendidikan pasca gempa dahsyat 7 Desember 2016 yang meluluhlantakkn gedung utama empat lantai IAI Al-Aziziyah Samalanga dan hari ini kamis, (7/12/2017) tepat setahun sudah peristiwa yang membuat luka dan duka dunia pendidikan Al-Aziziyah yang didirikan sejak tahun 2003.
Namun semangat belajar mahasiswa tidak surut dan menyerah dengan kondisi, tenda darurat yang sudah compang camping dan kumpulan air hujan menjadikan ruang belajar laksana lautan masih tidak menjadi kendala.
Pemandangan dan fenomena ini yang juga terjadi dengan genangan air di ruang belajar tidak beranjaknya para Mahasiswi jurusan Dakwah semester pertama prodi KPI.
"Alhamdulillah walaupun hujan dan sarana pendidikan serba darurat tidak menyurut semangat kami untuk belajar," pinta Mardhiana asal Idi Rayeuk yang juga santriwati dayah Al-Misbahul Aziziyah Kampong Putoh, Samalanga.
Hal yang samajugadi ungkapkan oleh Thahirah Panton Labu. ia menyebutkan kita tidak boleh?manja dan namanya perjuangan butuh pengorbanan dan kesabaran dalam menuntut ilmu.
"Jihad itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Jangan manja dengan keadaan dan sarana mesti harus memadai baru belajar," sambung putri kelahiran Panton Labu, 7 Juli 1995 yang juga santriwati dayah MUDI Masjid Raya Samalanga dengan penuh semangat itu.
Pernyataan yang senada juga di ungkapkan oleh Isah Rusli asal Bireun dan beberapa mahasiswi lainnya.
@khairilarista_peuhaba dan pa6lt jnou
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit