Kehidupan Suku Mante

in mante •  7 years ago 

image
image

Selamat pagi sahabat steemian indonesia. Semoga kita baik - baik aja.. Amiiin., dipagi hari ini saya akan menceritakan tentang kehidupan suku mante atau lebih dikenal dengan sebutan manusia purba.
Dalam catatan sejarah. Mante dikenal secara luas oleh masyarakat jaman dahulukala.
“Mereka tak mau berbicara, tak mau makan-minum yang disodorkan, hingga akhirnya mati,Tetapi panggilan Mante akhirnya juga diberlakukan untuk menyebut mereka yang bertingkah kebodoh-bodohan dan berlaku kekanak-kanakan.
Suku Mante tersebut termasuk suku Melayu tua (Proto Melayu) yang diperkirakan sudah ada di Aceh sejak 3.000 sebelum Masehi (SM).

Kemudian baru adanya kedatangan para suku Melayu muda (Deutero Melayu) yang diperkirakan 1.500 Sebelum Masehi (SM). Suku tersebut hadir di daerah Aceh dulunya dengan melintasi Thailand, dan berlabuh di pesisir Aceh Besar.

“Mereka (Suku Mante) memang sudah cukup lama di hutan belantara aceh

Dalam perkembangannya, Suku Mante dianggap sebagai suku terasing, padahal hampir sama dengan suku-suku lainya di Nusantara, seperti suku Bajong, dan Suku Laut.

“Kalau suku lain hidup di laut sebagai manusia perahu, ini (Mante) hidupnya di gunung-gunung atau di hutan-hutan,”
pada dasarnya Suku Mante tersebut menghuni di sekitar kawasan Aceh Besar, di perbatasan Jantho, hingga kawasan Tangse Kabupaten Pidie. Bahkan, adanya kaitan dengan orang-orang yang tinggal di pedalaman Aceh Besar yang dikenal dengan istilah Rumoh Duabelah (Rumah Dua Belas).

Namun karena hidup Suku Mante berpindah-pindah (nomaden) maka tidak heran banyak ditemukan di daerah lainnya.

Ketika masa Hindu datang,para suku mante tersebut berpindah ke daerah lain, mereka mengungsi ke pedalaman hutan belantara Aceh, bahkan sampai ke daerah Gayo dan Aceh Tamiang.

“Ketika Islam masuk, mereka juga berpindah karena tidak mau di Islamkan,”

Maka tidak heran jika saat ini kembali ditemukan Suku Mante tersebut. “Bahkan dulunya juga pernah ada ditemukan di kawasan Aceh Tamiang daerah perdalaman Lokop,”

Saat ini, aktivitas Suku Mante tidak diketahui secara luas. Hal ini disebabkan suku tersebut sangat tertutup. Secara fisik, para Suku Mante tesebut memiliki bagian fisik yang lebih kecil.

“Paling tinggi satu meter dan rata-rata mereka hanya 60 cm hingga 70 cm, tetapi mereka larinya sangat kuat, “

secara spesifik tidak ada perbedaan antara suku Mante dengan manusia lainya di Aceh dalam ciri-cirinya, misalnya warna kulit, seperti kulit orang Melayu bewarna sawo matang.

“Rambutnya lurus tidak ada masalah dengan ciri-ciri yang lain itu, sama dengan manusia biasa yang normal, hanya bentuk tubuh agak kecil, dan bahasa mereka juga memiliki bahasa sendiri,”
bahwa Suku Mante sudah terbiasa dengan kehidupannya di daerah hutan dan tidak menjadi persoalan berarti bagi suku ini dalam mempertahankan kehidupan sehari-harinya.

“Bagi mereka tidak bermasalah karena sudah terbiasa dengan lingkungan mereka,”,,,

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.kanalaceh.com/2017/03/28/begini-kehidupan-suku-mante-menurut-sejarawan-aceh/

Nyan bg pon ka meutamah sahabat baro.

Memang mnye buet kopi paste geuthat teuh pak edy.,, langsung itameng sitatah. Ikah chitah kajaga buet droekeuh mnteng.,,,