Dalam edisi Mata Penyair #4 saya telah memilih puisi @anggreklestari untuk dianalisa, puisi ini bertema cinta mengankat tentang seni mencintai sesama manusia yang berlainan jenis yakni seorang perempuan yang mencoba menegaskan posisi laki-laki yang dicintainya.
Bagi @anggreklestari betapa pentingnya kehadiran seorang kekasih karena ianya merupakan salah satu alasan dari sekian alasan untuk hidup, demikian @anggreklestari mengungkapkan isi hatinya.
Tentang Hujan dan Seorang yang Berhak Terhangatkan, di bait pertama @anggreklestari menulis, Seberapa pun hancurnya kamu ketika bertemu aku, itu kuanggap masa lalu. Kini adalah tugasku membahagiakanmu.
Tugas orang yang mencintai adalah memberikan rasa nyaman kepada orang yang dicintai, demikian Anggrek Lestari menegaskan posisi diri di hadapan orang yang dicintai.
Anggrek Lestari terus memberikan keyakinan agar yang dicintai hatinya tak goyah meski diterjang badai prahara, lalu @anggreklestari menulis, Dengar, aku hanya ingin kamu bahagia. Aku hanya ingin kamu keluar dari lingkaran yang menyiksa.
Di bait yang lain, @anggreklestari menulis, Begitupula dengan aku. Seberapa pun menyedihkan aku, itu masa lalu. Kini kamulah harapanku.
Dengan kata lain bahwa kebahagiaan bisa dibentuk dengan melupakan masa lalu yang penuh pilu maka mengadakan kesepakatan dengan orang yang dicintai merupakan jalan terbaik untuk bahagia.
Anggrek Lestari menegaskan bahwa tiap orang berhak bahagia dan terhangatkan agar segala perih tak menetap di kedalaman ruh, sebagai mana @anggreklestari mengungkap, Bila kesedihan ibarat hujan malam ini yang menjatuhi seseorang dengan kedinginan, bukan berarti seseorang itu tak lagi berhak terhangatkan.
Keyakinan demi keyakinan terus dibentuk untuk meningkatkan stamina cinta, Kini yang kita punya hanya cinta, dan saling percaya, bahwa aku dan kamu bersama untuk lebih baik dari sebelumnya.
Menurut @anggreklestari boleh saja hujan turun ditempat berbeda namun cinta tetaplah memiliki daya pikat, Hujan jatuh di tempat kita yang berbeda, tapi ingatlah bahwa kita merasakannya dengan pengharapan yang sama.
Diungkapnya khasiat hujan yang dikiaskan sebagai cikal bakal kebahagiaan, Hujan jatuh untuk mengusir gersang. Begitu pula kesedihan yang akan tergantikan oleh rasa senang.
Kesabaranpun diwacanakan sebagai teknik bertahan untuk memantik kebahagiaan, Rasa sakit ini ialah pengorbanan. Kita hanya perlu bersabar, agar kesakitan terbayarkan dengan kekuataan.
@anggrekestari mengerahkan segenap kemampuannya dan diperkenalkan di bait penutup kepada kita, Terima kasih telah menjadi alasanku untuk percaya bahwa kesakitan yang selalu bisa disembuhkan. Dan, kamulah harapan yang membuatku tersembuhkan.
Maka membaca puisi yang ditulis oleh @anggreklestari adalah jalan melembutkan hati dan membuat cinta tampak lebih artistik.
Ini sosok Anggrek Lestari yang puisinya menjadi sorotan.
Sumber Foto @anggreklestari
Madura, 17 Sptember 2018
Salam KSI
Farrohah Ulfa|@farrohahulfaBaca juga Mata Penyair lainnya:
MATA PENYAIR [1]|| CARA PENYAIR NURUL WHY MENGEMBALIKAN MURUAH KOTA TUA https://steemit.com/matapenyair/@farrohahulfa/mata-penyair-1-cara-penyair-nurul-why-mengembalikan-muruah-kota-tuaoc8gwfwd
Mata Penyair [2]|| TEKNIK FATHUR AMIEN MENIUPKAN RUH KEMADURAAN https://steemit.com/partiko/@farrohahulfa/mata-penyair-2-teknik-fathur-amien-meniupkan-ruh-kemaduraan-dvhsl4uw
MATA PENYAIR #3|| MENGUNGKAP HAKIKAT PENYAIR https://steemit.com/matapenyair/@farrohahulfa/mata-penyair-3-or-or-mengungkap-hakikat-penyair
Saya sangat menikmati wacana yang disajikan penyair @anggreklestari dalam puisi dan puisi ini semakin terasa nikmat berkat analisa yang kaulakukan, @farrohahulfa
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit