Inti dari Peringatan maulid ini yaitu mengingat, mengatur kembali dan menata tentang rasa Cinta dan Rindu kita kepada Rasulullah SAW. Ini yang dimaksud sebagai ajang perbaikan ‘gizi’ spritual untuk lebih mencintai dan meneladani Rasulullah, Melalui khanduri molod, umat Islam bisa merajut persaudaraan, merawat kebersamaan. Untuk itu bagi yang membolehkan merayakan khanduri molod, juga berbeda tata caranya sesuai dengan adat daerah masing-masing tak mesti dipermasalahkan.
Ada sebagian daerah khanduri moklodnya di masjid,meunasah dan pesanteren. masyarakatnya membawa bu kulah, dan ada juga masyarakat membawa nasi kotak. Di samping para panitia mengundang desa tetangga, di sini juga sudah terbentuk silaturrahim antara satu gampong dengan gampong yang lainnya dan santunan anak yatim.
Kemudian di rumah-rumah dalam desa mereka mengundang sanak famili, tetangga dan kerabatnya untuk berkenan hadir dan menyantap sedikit hidangan di rumah mereka masing-masing.
Ini tentu hal yang sangat positif untuk menyambung dan mengikat silaturrahim. Kadang saudara yang jauh pun merapat utuk memenuhi undangan
Begitu banyak tamu yang datang, dan makanan yang disediakan membuat mata nanar menatap bingkisan-bingkisan yang ditutupi dengan kain kuning, dan dengan bentuk yang beraneka-ragam di dalamnya di isi dengan menu nasi dan lauk bermacam ragam mulai BU KULAH, KUA BEULANGONG, KUAH PLIEK, KEUMAMAH, Kerupuk MULING (EMPING MELINJO), Buleukat Tuhe ( KEtan Santan) dan lain-lain