Sistem ketatanegaraan sekarang memang tidak jauh berbeda dengan apa yang ditetapkan pada zaman kuno. Sistem yang dipakai sekarang merupakan sebuah sistem yang dimodifikasi dari apa yang digunakan pada masa lalu. Saya tertarik untuk membahas sistem perpajakan pada masa Mesir kuno. Informasi ini sebagian saya dapat dari majalah The Economist. Semoga bisa menjadi pengetahuan dan wawasan untuk Steemian semua.
Pada dinasti pertama Mesir kuno (3000-2800 SM) adalah masa dimana ditemukannya catatan tentang keberadaan pemungutan pajak. Yang unik dari sistem perpajakan ini adalah sistem pajak yang bersifat variabel, yaitu berdasarkan tinggi air sungai Nil. Mesir kunolah yang pertama memperkenalkan model pajak demikian.
Mengapa pajak ditentukan oleh ketinggian air pada sungai Nil? Karena semakin tinggi debit air di sungai Nil, otomatis semakin subur tanah pertanian, sehingga semakin meningkatnya hasil panen di Mesir. Melalui hasil pungutan pajak inilah para Firaun memberikan gaji kepada para pendeta yang merangkap ilmuwan, sehingga peradaban Mesir kuno bisa maju seperti yang kita ketahui.
Kemudian, para pendeta itulah yang membuat pengamatan terhadap bintang Sirius untuk kemudian disusun sebuah kalender. Kalender yang presisi untuk menunjukkan waktu menanam tanaman pertanian paling tepat. Orang Mesir kuno akan mulai menanam tanaman saat banjir besar sungai Nil surut. Kapan waktu banjir datang dan surut adalah kunci dari kemakmuran Mesir kuno melalui tanaman gandum.
DI saat Mesir dalam masa pemerintahan teokrasi, pajak dan derma (termasuk zakat) adalah suatu yang sama. Mereka tidak membedakan dua pemberian tersebut. Selama ribuan tahun (3000 SM-600 M), Mesir menjadi pusat lumbung gandum dunia. Semua itu adalah berkat kalender Sirius dan sungai Nil. Stabilitas melalui kemakmuran. Berkat tanaman gandum, Mesir pernah menjadi pemilik emas terbanyak di dunia, dengan tanpa memiliki tambang emas di negaranya. Gandum ditukar Mesir dengan emas.
Jadi, apa yang dilakukan oleh orang Mesir ketika sungai Nil mengalami banjir? Mereka akan menganggur? Tentu saja tidak. Firaun menggaji mereka untuk membangun Piramida. Semua piramida Mesir yang terkenal ini dibangun oleh pekerja upahan yang merupakan warga Mesir. Bukan oleh budak seperti yang kita pernah dengar. Tapi pembangunan piramida memang mahal sekali. Hanya ada sekitar 140 piramida di Mesir. Ada Firaun yang bangkrut gegara proyek piramida ini. Para pekerja jadi mogok.
Kesejahteraan warga Mesir saat itu tergantung pada ketinggian air sungai Nil, dan mereka sejahtera jika dibandingkan dengan peradaban sezaman. Pekerja pembangunan piramida yang biasa kita ketahui adalah suatu hal yang kita lihat dari film-film, dan itu keliru. Gaji para pekerja itu dibayar menggunakan gandum, emas, atau perak. Bani Israil menjadi budak pembuat bata di delta sungai Nil, bukannya membangun piramida. Tapi itulah sejarah, ada benarnya dan pula ada salahnya. Tetapi sedikitnya ada yang masuk akal dan tidak gembar-gembor sesuai akal pikiran.
Erdogan, hasat vakti.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tulesan Yang sangat vagus walaupun saya bellum baca
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Menambah wawasan. Terimakasih
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit