Foto by google
Hidup di dunia ini harus saling mencintai satu sama lain, baik cinta anak kepada orang tua, cinta orang tua kepada anak, cinta kepada saudara dan cinta kepada sesama manusia.
Salah satu hal yang didambakan oleh setiap manusia adalah mendapatkan cinta dari orang lain sehingga kita dapat merasakan berharga di mata sesorang.
Apakah penting bagi kita untuk memberikan cinta kepada seseorang yang mencintai kita, mana lebih penting menjadi orang yang dicintai atau mencintai diri sendiri dan orang lain. Mana sebenarnya yang lebih penting dicintai atau mencintai.
Dicintai
Memang setiap orang ingin merasakan dicintai,namun ketika kita hanya menuntut untuk dicintai,yang terjadi hanyalah hubungan sepihak.
Pasangan kita jadi tidak merasa di hargai dan tidak dicintai. Karena kita berada pada posisi yang sama ingin dicintai, saat itu kita mungkin merasa telah memiliki pasangan yang salah dan akhirnya mengakhir hubungan.
Karena jangan berharap saja untuk dicintai oleh orang lain tapi juga kita harus bisa mencintai orang lain. Agar hubungan yang kita jalin dapat bertahan, tetapi jika diantara kita atau pasangan hanya satu orang yang mengharapkan dicintai serta satu orang lagi tidak mau mencintai pasti hubungan itu bertepuk sebelah tangan. Jadi kita harus saling dicintai dan mencintai satu sama lain.
Foto by google
Mencintai
Setiap orang yang berniat tulus untuk mencintai orang lain, kita harus belajar untuk bertanggung jawab untuk mencintai diri kita sendiri dan orang lain ada bertanggung jawab atas perasaan kita.
Dengan mencintai berarti kita belajar untuk mencurahkan perhatian,kasih sayang dan menghargai orang lain.
Bila niat kita menjalin hubungan adalah untuk mencintai, kita tidak boleh melihat hubungan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan kita, karena cinta tidak membutuhkan imbalan dari orang lain.
Cinta sejati adalah memberi,mengasihi, memahami dan bukan meminta. Maka kita akan dicintai banyak orang tak terbatas pada pasangan saja.
Begitulah hidup jika kita ingin dicintai oleh orang lain kita harus juga mencintai orang lain juga. Karena mencintai dan dicintai harus saling menerima kekurang diantara kita yang saling mencintai, agar kekurang pada kita dan pada orang yang kita cintai nantinya menjadi sebuah kesempurnaan yang membuat cintai kita bertahan lama.
Di dunia ini, ada banyak macam pengertian tentang cinta. Ada yang bilang bahwa cinta ketika kita merasakan bahagia melihat orang yang baru kita kenal. Tiba-tiba saja rasa cinta itu datang entak dari mana dan tanpa alasan yang jelas. Sedang ada sebagian yang lain mengatakan bahwa cinta itu adalah pilihan, bisa dikontrol.
Jika dalam hubungan itu sudah saling mencintai dan dicintai jaga berlama-lama melakuakan hubungan percintai atau sering kita sebut pacaran. Karena berpacaran itu hanya membuat kita berdosa saja dan dilarang dalam agama. Kalau memang kita sudah mampu secara materi dan batin lamarlah pasangan kekasih kita itu untuk menjadi istri kita kepada orang tuanya.
Jika kita belum mampu secara materi sebaiknya kita jangan berpacaran, lebih baik ta’aruf saja karena itu sudah dianjurkan dalam agama islam. Dengan ta’aruf itu kita dapat terlebih dahulu mempersiapkan biaya untuk acara lamaran cinta kepada orang yang kita cintai. Karena dalam proses ta’aruf itu kita sudah sepakat berapa lama atau tempo untuk membersiapkan mahar yang telah kita sepakati antara kedua belah pihak.
Ya apa itu mahar dalam pernikahan dalam islam, mahar merupakan salah satu syarat untuk terpenuhinya pernikahan, dimana mahar itu merupakan pemberian calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai wanita.
Dimana nilainya ditentukan oleh mempelai wanita sendiri dan sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Karena itulah mahar merupaka tanda kesungguhuhan dari laki-laki untuk menikahi seorang perempuaan, dimana Allah berfirman dalam Al Qur’an An Nisa’ ayat 4 yang artinya “berilah mereka mahar dengan penuh ketulusan.Tetapi jika mereka rela memberikan sebagian dari mahar, maka ambillah dengan cara yang halal dan baik”.
Dengan perkembangan zaman sekarang, wanita semakin menyadari akan hak-hak yang dimiliki. Karena itu sebagian wanita ada yang mematok mahar kepada para laki-laki, kalau mereka yang bertitel.
Baiklah kita akan membahas mahar khusus di aceh saja dimulai dari 3 mayam sampai 25 mayam bahkan ada diatas 25 mayam, tergantung siapa gadis yang kita hendak lamar. Misalnya Anak bupati, anak camat dan yang bertitel bidan, guru, sampai yang tidak bertittel.
Dari aisyah bahwa Rassullah SAW pernah bersabda “sesungguhnya pernikahan yang paling berkah adalah pernikan yang maharnya sedikit.’ ( Muktarshar sunan abu Daud).
Dari Aisyah bahwa Rassullah SAW bersabdd “sesungguhnya diantara tanda-tanda berkah perempuan adalah mudah dilamar, murah maharnya, dan murah rahimnya.”(HR. Ahmad).
Foto by google
Membeikan mahar kepada wanita yang hendak kita nikahi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa mahar merupakan syarat sah pernikahan. Penikahan tanpa mahar berarti penikahan tersebut tidak sah, meskipun pihak wanita telah meridhainya untuk tidak mendapat mahar.
Jadi kepada pihak wanita janganlah mematok mahar yang terlalu tinggi kepada pihak lelaki karena sebagian leleki ada yang mampu memenuhinya ada juga yang tidak. Jika pihak lelaki yang tidak mampu memberikan mahar yang besar setidak memberikan keringan kepada pihak laki tersebut jangan sampai mahar nya sampai 25 mayam.
Maka laki-laki tersebut tak akan sanggup dan memilik tidak jadi menikah dengan dirimu dan mencari wanita lain yang maharnya sedikit. Ini adalah cuharan hati dari penulis dan para laki-laki yang sama seperti penulis dari segi kemampuan manteri ekonomi menengah ke bawah.
Bahkan walaupun maharnya hanya 10 mayam saja itu pun sudah membuat laki-laki zaman sekarang capek minta mampun dalam memperjuangkan sampai ada yang memberikan tempo sampai 1 tahun untuk mengumpulkannya dan baru bisa melangsungkan pernikahanya.Jika ada kekurangan dari postingan saya ini, saya berharap kepada sahabat steeminas semua mohon masukan dan koreksinya.