Seorang gadis kecil berjalan mengendap-endap di antara pepohonan. Tubuh mungilnya yang dibalut sari lusuh sekali-kali merunduk agar tak terlihat oleh seseorang yang sedang berjalan di jalan setapak. Rambut di atas bahunya hitam legam, berayun sesuai gerak tubuhnya, matanya awas pada sekeliling.
Namanya Durga, mungkin umurnya sekitar 10 tahun. Pada lipatan pinggang sarinya, tersembunyi beberapa buah delima yang baru diambilnya dari kebun tetangga. Ketika jalan setapak aman dari orang-orang, dia segera berlari ke rumah dan memasukkan sebuah delima ke dalam mangkuk milik bibinya, Indir. Lalu menggayung sedikit susu untuk anak-anak kucing yang disimpannya di dalam sebuah kendi.
Sementara itu, pemilik kebun yang buahnya dicuri Durga, sedang mengomel di rumahnya yang didengar pula oleh ibu Durga, Sarbajaya yang sedang mengambil air. Panaslah hati Sarbajaya.
Entah sudah berapa kali Durga membuat masalah dan membuat hati Sarbajaya begitu kesal. Tapi Durga tak bisa menahan iba pada bibinya yang sudah renta itu kesulitan makanan. Gara-gara inilah Indir diusir dari rumah. Namun ia segera kembali ketika Sarbajaya melahirkan Apu, adik laki-laki Durga.
Harihar adalah seorang Brahmana. Profesinya sebagai pendeta mengharuskannya untuk pergi dalam waktu lama, meninggalkan Sarbajaya, Durga, dan Apu dengan uang belanja yang sangat minim.
Setelah kepergiannya lebih dari lima bulan, Harihar pulang dan mendapati anak gadisnya telah tiada. Rumah reotnya rusak terkena hujan dan badai. Dalam lima bulan itu Sarbajaya terpaksa harus menjual perabotannya untuk membeli beras. Namun itu pun tak cukup hingga ia harus menanggung malu menerima bantuan dari temannya.
Harihar tampak terpukul. Tak ada gunanya lagi mereka terus bertahan di rumah bobrok yang telah dihuni selama 3 generasi itu. Mereka harus hijrah atau terus berada dalam lubang kemiskinan tiada akhir.
Pather Panchali adalah sebuah film produksi tahun 1955 yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Bibhutibushan Banerji. Film ini adalah film pertama dari Film Trilogi Apu. Saya pernah menulis review sequelnya di postingan #MovieReview Aparajito (https://steemit.com/movie/@citrarahman/moviereview-aparajito).
Ketika saya menonton film hitam putih ini, saya seperti melihat potongan-potongan kenangan masa kecil saya dalam diri Durga dan Apu. Mencuri buah di kebuh orang, bermain tanpa ingat waktu, piknik bersama teman-teman, berkelahi, dan banyak hal lain yang membuat saya terkenang pada masa kecil yang indah. Somehow, saya merasakan ikatan yang sangat erat pada kultur India di masa kisah Durga dan Apu ini berlangsung dengan kisah saya saat masih kecil.
Saya tergelak ketika melihat penjual permen datang membawa dagangannya sedangkan Durga dan Apu hanya mampu menelan ludah karena tak punya uang untuk membeli. Kalau saya dulu, nyaris menangis karena tak punya uang ketika penjual es datang membawa dagangannya. Atau saat Apu terpana melihat kereta api lewat dengan asap membumbung, sama seperti saya dulu ketika terpana melihat pesawat melintas di langit kampung saya. Begitulah, hidup jadi orang miskin di zaman dulu itu ada hikmahnya juga.
Jika kamu penyuka karya sastra dunia, baca juga novel-novel Bibhutibushan Banerji: Pather Panchali dan Aparajito. Kedua novel ini sudah difilmkan menjadi 3 film yang disutradarai oleh Satyajit Ray. Cocok bagi kamu penyuka film klasik.
very touching my friend @citrarahman
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Vote... thanks you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Penasaran sama filmnya.. Kayaknya mantap kisah ini. Huhu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Waah, liza juga dulu pernah mencuri buah di kebun orang. Curi bunga juga pernah waktu kecil. Terus yang punya merepet2 dan diriku pura2 tdk tahu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nah. Bisa jadi referensi film minggu ini. Nanti aku cari deh di web streaming. Thank bro. Ulasan menarik.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Saya nonton film India cuma PK doank, sudah teracuni virus drama korea soalnya,hihihi. Sepertinya menarik filmnya, ada banyak hal yang bisa kita dapat setelah menontonnya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit