Salah besar jika musikalisasi puisi disamakan dengan gaya Bimbo menyanyikan puisi Taufik Islmail, atau Franky S menyanyikan puisi Yudistira Masardi dan Emha Ainun Najib dalam album Perahu Retak, dan lain sebagainya.
Penelitian kami di Bengkel Music Batas pada 1991-1996 menyebutkan bahwa gaya Bimbo, Franky dan yang lainnya bernama Melagukan Puisi atau penamaan kami adalah Laguisasi Puisi artinya melagukan puisi. Mengapa demikian karena didalam aransmen seperti ini hanya ada lagu dan music, tanpa ada baca puisi. bahkan di album Kantata Taqwa hanya satu puisi WS Rendra yang bisa di sebut Musikalisasi Puisi yaitu Paman Doblang
Sedangkan Musikalisasi Puisi di aransmen dengan 3 unsur dan tidak menghilangkan bentuk dasar penampilan asli puisi yaitu di bacakan, sementara music dan lagu di hadirkan setelah terjadi proses interpretasi pada puisi sehingga seluruh isi puisi tidak hanya dilantunkan sebagai lagu, tetapi pada inti puisi harus di bacakan, sedangkan music yang tercipta nadanya merupakan hasil instrument-instrumen yang terpilih dari interpretasi. Rumit memang, namun inilah musikalisasi puisi.
Jenis lain dari rumpun puisi yang di kreatifkan adalah: baca Puisi yang diiringi musik, ini juga bukan jenis musikalisasi puisi.
Singkatnya ciri musikalisasi puisi; ada baca puisi, ada nyanyian dan ada music, ketiganya memiliki proses kreatif yang tidak mudah, apalagi saat menentukan bagian bait atau baris kalimat puisi yang mana yang harus dibacakan.
Nantikan buku Musikalisasi Puisi, 2018 kita akan luncurkan. Selamat mencoba.
Penulis: Rahmad Sanjaya