Polemik Musik Ditanah Rencong

in musikaceh •  7 years ago 

IMG_20170930_203308.jpg

Di tanah Aceh industri musik bisa dikatakan lagi panas-panasnya, kehadiran musisi-musisi baru yang kreatif dan ekpresif tentu menjadikan karya musik anak rencong menjadi lebih variatif untuk didengar penikmat. Tentunya hal ini berdampak pada perkembangan musik dibumi Aceh yang tampak menjadi lebih berwarna dan tampak lebih hidup, bangkit lebih tepatnya. Maksud saya, bukannya meremehkan atau menganggap karya musik di Aceh yang dahulu tak bagus. Lagu-lagu Aceh dimasa lalu juga bagus, terutama kekuatan lirik yang banyak mengandung ilmu pengetahuan, sejarah dan bahkan tak jarang juga mengandung humor didalamnya. Bahkan terlalu banyak karya-karya musik dimasa lalu yang hukumnya "wajib" untuk dengar dan dicerna isi/maksud dari liriknya, karena banyak mengandung pelajaran tentang agama, tentang islam didalamnya.
Namun jika boleh saya katakan, saya tak akan menyebutnya kekurangan, juga tak akan menyebutnya kesalahan, untuk menghormati karya musik dimasa lalu saya akan menyebutnya dengan perbedaan. Perbedaan antara musik Nanggroe Aceh dimasa lalu dengan musik dimasa kini adalah soal tifosi, tentang antusiasme para pendengar yang begitu menggebu-gebu, juga tentang tidur panjang para penelur musik yang baru tersadar dari mimpi indahnya...

IMG_20170930_205222.jpg

Sebagai perbandingan, saya tak akan menyeret nama musisi atau penyanyi dalam hal ini, dengan harapan tak ada pihak yang tersakiti hatinya karena tulisan ini. Dimasa lalu kita sering mendengarkan lagu Aceh yang "katanya" baru rilis, tapi kok rasanya sudah tak asing di telinga. Pasti ada, dan jika pun lagu tersebut akhirnya ngehits, lagu tersebut ngehit bukan karena karyanya, melainkan justru karena liriknya yang mengandung humor, sejarah, atau pun pengetahuan tentang agama yang tersusun rapi nan indah dalam setiap baitnya. Sedang dimasa sekarang, karya musik yang semacam itu tetap masih ada dipasaran, bahkan parahnya isi yang terkandung dalam setiap baitnya tak sedikit pun berguna bagi kehidupan, kecuali dalam urusan percintaan(yang dalam paham moyang haram hukumnya untuk di ikut sertakan dalam budaya keseharian), yang bahkan lebih parahnya lagi orang-orang malah menyukai dan tak sedikit orang, mulai dari segala umur bahkan anak kecil sekalipun mengahfal dan menyanyikan liriknya dengan khidmat.
Atas kejadian itu, saya tentu tak semerta-merta dapat menyalahkan musisi atau penyanyi tersebut, menurut saya yang salah justru diri kita masing-masing. Sebagai orang Aceh tulen, tentu saya paham mengenai selera orang Aceh yang juga tumbuh dalam diri saya. Menurut saya lagi, hal ini dapat terjadi mungkin karena kurangnya hiburan dalam masyarakat kita yang konsepnya bersifat "Aceh tulen", maka tak perlu heran ketika ada seseorang yang melakukannya dengan menyeret konsep "Aceh tulen" kedalamnya, tak perlu "sangat lucu" bagi pelakonnya untuk membuat penonton tertawa, juga tak perlu bagus untuk menghasilkan sebuah karya musik supaya didengar oleh masyarakat. Karya musik apa adanya, dengan kualitas seadanya, tapi disambut dengan luar biasanya. Apanya yang kurang kalau bukan soal hiburan?
Saya rasa atas dasar itulah, masyarakat kita anti kritik, dan memilih tidak peka untuk karya-karya musik yang sama untuk didengar disetiap keping kaset berbeda.
Lalu langkah apa yang mesti di suguhkan untuk mengobati lara dunia hiburan etnik yang kian galau ditengah masyarakat?
Tentu kehadiran musisi atau penyanyi murni "Aceh asli" yang membawakan karya-karya dengan konsep "Aceh tulen" tanpa menciplak karya pendahu, sangat diharapkan muncul kepermukaan untuk mengobati galau dan lena dalam jebakan industri awam yanga bergerilya menguasai pasar.
Maka tak heran ketika salah satu band Aceh muncul dengan mengusung konsep tersebut dan disambut dengan antusiasme yang besar, sampai mereka memiliki tifosi yang hebat, dan berakhir dengan rasa cinta para penikmat yang sangat dalam akhirnya melambungkan nama mereka pada titik popularitas yang sepantasnya...
Jujur rasanya saya ingin sebutkan nama band tersebut di bait ini, tapi kembali ke pernyataan saya diawal tulisan ini, saya tak akan menyebut pihak mana pun, agar tak ada pihak yang jemawa dan sakit hatinya. Yang pasti sebagai orang yang punya selera dari dalam, akhirnya galau saya pun keluar memetik hiburan yang semakin asik bertelur....

IMG_20170913_094205_137.jpg

Salam steemian, sampai jumpa di episode selanjutnya...

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

ya ya ya ya..Nicestory telling @bang.rohit, have a nice day..ditunggu sambungan di episode selanjutnya..

Thank you bro @dilimunanzar
Siap grak... Hhhahe

Congratulations @bang.rohit! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of comments

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!