-ANTARA NAFKAH DAN FAHALA/BETWEEN NAFKAH AND FAHALA-

in nafkah •  7 years ago  (edited)

'IND'

*Kita sering mengabaikan fahala yang besar, dikarnakan tidak sabar dalam mencari nafkah.
Padahal mencari nafkah akan mendapatkan fahala yang berlimpah. Namun kebanyakan diantara kita ingin mendapatkan sesuatu secara instan tanpa melakukan banyak hal dan bersabar.
Padahal mencari nafkah adalah kewajiban yang tentunya mendapatkan pahala...
Ada juga yang rajin mencari nafkah tapi dengan cara yang haram. Ada yg ingin tampil modis, milenial, mewah, tapi dengan cara yg hina dan keji.
Ada pula yg mencari nafkah siang malam, banting tulang tapi melupakan Sang Pemberi Rizki, Allah Azza Jalla. Bahkan ada yang menyerah dan marah disaat yg dia cari tidak sesuai harapan, merajut, putus asa pada yg sedikit pemberian Allah. Padahal itu hanya ujian utk kita, Allah mencoba kita "apakah kita mensyukuri dengan sedikit yg Di berikan-Nya" atau memang itu bukan rizki kita.
Mencari Nafkah=Pahala, jika kita mencarinya dgn cara yang halal, namun jika dengan cara haram akan menjadi jalan kita menuju Neraka.
Banyak cara mencari yang halal, mencari yang haram pun lebih banyak lagi... semua itu kembali ke kita masing2 apabila kita ingin mencari yang halal maka akan mendapatkan fahala, tetapi jika engkau mencari yang haram berarti engkau telah merintis jalan mungkar samadengan engkau telah bersedia menjadi penghuni Neraka.
Percuma engkau mencari yg haram, karna ada saatnya ia menguap dan menghukummu sendiri.
Hukum sebab akibat pasti terjadi, jika engkau berperilaku buruk, maka yang kau hasilkan juga buruk. Namun jika engkau berprilaku baik, yang baikpun akan menyertaimu.

'ENG'

*We often ignore the great fahala, impressed impatient in making a living.
Whereas earning a living will get an abundant fahala. But most of us want to get something instantly without doing much and be patient.
Whereas earning a living is a liability that certainly gets a reward ...
There are also diligent to make a living but in a way that is unlawful. Some want to look fashionable, millenial, luxurious, but in a humiliating and abominable way.
There are also who make a living day and night, slam the bones but forget the Giver Rizki, Allah Azza Jalla. There was even a surrender and anger when he did not find hope, knit, despair at a little gift of God. Yet that is just a test for us, God tries us "whether we are grateful for the little He gave" or indeed it is not our rizki.
Looking for a Living = Reward, if we look for it in a lawful way, but if by way of haram will be our way to Hell.
There are many ways to find a lawful, search for the more unlawful ... all of it back to us masing2 if we want to find a lawful it will get fahala, but if you are looking for the haram means you have pioneered the way munkar samadengan you have been willing to be the inhabitants of Hell.
It's useless to look for a haram, because there are times when he yawns and punishes you.
The law of cause and effect is certain, if you behave badly, then what you produce is also bad. But if you behave well, the good will be with you.

WALLAHU A' LAM

@atasabena
nafkah.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!