Akhir-akhir ini mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta dihebohkan dengan adanya pemberitaan terkait surat edaran dari rektorat. Surat tersebut berisikan tentang pendataan terhadap mahasiswi yang bercadar saat beraktivitas di dalam kampus.
Polemik mengenai larang penggunaan cadar bagi mahasiswi terus berlanjut. Sejumlah mahasiswa mengaku setuju dengan isi surat edaran dari rektorat kampus, apabila memang bertujuan baik.
Kontroversi pun makin meluas menjadi isu yang melintasi kampus. Ada yang mengecam dan mencaci maki surat Rektor bertanggal 20 Februari 2018, ada pula yang sebagian besar bersimpati dan memberikan apresiasi.
Isu polemik mengenai mahasiswa bercadar menghembus luas ketika salah satu dosen yang ditangkap Polres Majalengka, Jawa Barat karena menyebarkan berita bohong lewat Facebook soal kasus pembunuhan seseorang yang dianggap muazin di Cikijing, Majalengka.
Ketika ditangkap, status Facebook milik tersangka sudah dibagikan lebih dari 7.000 kali dan dikomentari 1.700 komentar.Tara diketahui pernah mengajar di Pusat Bahasa, UIN Suka sebagai dosen bahasa Inggris.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, UIN akan membina mahasiswa, karyawan, dan dosen yang menganut Islam yang berlawanan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesiapun membuka suara soal polemik yang terjadi UIN Kalijaga menurut maruf amin Menurut dia, persoalan itu harus ditelaah terlebih dulu sehingga tidak terjadi penghakiman tanpa dasar yang pasti. "Kami mendengar apa, kalau ada yang masuk akal, kami tahu dulu aspek apa," kata dia.Maruf mengatakan penggunaan cadar menurut pandangan Islam adalah hal yang baik karena menutup aurat bagi muslimah.
"Menggunakan cadar itu bagus dari Islam, menutup aurat. Ada alasan kuat, UIN kenapa masuk akal tidak?,"
Sementara itu, salah seorang mahasiswi Ummi Nurhasanah menilai, kebijakan pelarangan cadar terlalu terburu-buru. Ummi mengaku siap mengikuti pembinaan kampus, meski enggan mencopot cadar. Namun, dia menyayangkan adanya justifikasi terhadap mahasiswi bercadar sebagai kelompok radikal. “Pembinaan itu wujud pendidikan. Tapi justifikasi yang dikaitkan dengan kelompok radikal harus dievaluasi,” pinta perempuan memutuskan mengenakan cadar sejak awal kuliah. “Lebih baik diklarifikasi dulu siapa saja yang terindikasi mengikuti aliran menyimpang. Jangan langsung pukul rata,” lanjut Ummi menegaskan.
Sepemahaman Ummi, mengenakan cadar merupakan tuntunan agama. Bukan pemahaman aliran tertentu.
Don't know a word or even what language, but I like to support what you do. I pray the weather will be kind soon.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
@brotherdave they forbid students to veil, and it is very fatal in Indonesia because the majority of Indonesian Muslims. Post yang Bagus @malakasteem
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks @brotherdave atas sarannya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 46.30 % upvote from @steemdiffuser thanks to: @malakasteem. Steem on my friend!
Above average bids may get additional upvotes from our trail members!
Get Upvotes, Join Our Trail, or Delegate Some SP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit