Lingkaran Daun Kelor - #2

in novel •  7 years ago 

Chapter 2

Talita Desinta atau biasa disapa Tita, seorang siswi SMA kelas XII yang kini tengah menghadapi masa pubertas nya yang terlambat. Tita setiap hari mengeluh dengan dirinya yang semakin hari semakin 'breakout' .

"Kenapa sih ni jerawat tiap hari nongol tanpa diminta?" Ucap Tita dengan kesal sambil memegang cermin kecil yang dihadapkan ke pipinya. Didepannya duduk seorang perempuan yang cantik parasnya dengan bulu mata lentik serta bibir dan hidung yang mungil. Dia adalah Luna, teman sekelas dan teman akrabnya Tita sekaligus tempat Tita mencurahkan isi hati, jiwa dan raganya.

"Udah deh Ta, tiap hari yang diomongin kalau gak jerawat, kulit kusam, badan gendut, cinta bertepuk sebelah tangan, itu teruss. Sukuri aja kali" tanggap Luna dengan kesal

"Lo sih enak punya badan bagus, kulit mulus, cantik lagi. Lah gue!" Ketus Tita

"Seengaknya kamu pinter kan? Kesayangan guru lagi." Jawab Luna

"Percuma disayang guru kalau gak disayang sama doi" jawab Tita dengan entengnya.

Kemudian mereka tertawa bersama-sama dengan kerasnya sampai mereka lupa bahwa saat itu mereka sedang berada di kantin.
Luna adalah teman akrabnya Tita. Mereka berteman sejak SMP kelas VII. Pertemuan mereka bermula saat hari pertama masuk SMP. Tita terlihat sedang menangis di pojok sekolah tepatnya di bangku depan Mushalla .Tita menangis karena ayahnya pergi meninggalkan Tita dengan bibinya, demi perempuan lain. Ayahnya pergi setelah mengantarnya ke sekolah. Tita sangat terpukul saat itu, sehingga ia tidak dapat membendung airmatanya lagi. Kemudian Luna menghampiri Tita yang terlihat sangat menyedihkan. Sejak saat itu, mereka berteman dekat, meskipun mereka berada di kelas yang berbeda. Luna tau betul bagaimana kehidupan keluarga Tita. Kehidupan yang sangat menyedihkan jika dijadikan sebuah film bergenre drama melow.

Jarum jam menunjukkan pukul 10.00 pagi. Koridor sekolah terlihat sangat ramai saat itu. Hari pertama masuk sekolah setelah libur semester merupakan hari dimana sedikit sekali siswa yang belajar. Karena pasti ada saja perubahan jadwal pelajaran yang membuat para guru tidak masuk kelas. Luna dan Tita yang berjalan di koridor sekolah untuk kembali ke kelas, terlihat beberapa kali menghindari siswa siswi yang berada di depan mereka.
"Ta, tadi pagi ngapain dipanggil ke ruang guru?" Tanya Luna penasaran

"Tadi kata bu Dewi ada murid baru." Jawab Tita dengan singkat sambil sibuk memainkan game di handphonenya.

"Terus kenapa lo yang dipanggil?" Tanya Luna lagi

"Katanya sih mau dimasukkin ke kelas kita. Soalnya kan si Jenna udah pindah waktu selesai bagi rapot bulan lalu. Jadinya cuma kelas kita yang ada kursi kosong." Jawab Tita dengan jelas agar Luna tidak banyak tanya lagi

"Ooh cewek apa cowok Ta?" Tanya Luna semakin penasaran.

"Banci kali!" Jawab Tita dengan santai.

"Ihh gue serius! Cewek apa cowok?" Tanya Luna

"Mana gue ta.." belum sempat Tita menjawab tiba tiba 'kedebug'
Tita terjatuh tepat di depan pintu kelasnya. Posisinya seperti orang merangkak. Dimana lutut dan telapak tangganya menahan badannya agar tidak terjatuh. Handphonenya jatuh dengan posisi terbalik. Sementara Luna terlihat mematung dengan keadaan tersebut.
Seketika kemudian, Luna membantu Tita yang terjatuh. Belum sempat Luna membantu, Tita langsung bergerak mengambil handphonenya. Dilihatnya layar hp nya retak dengan posisi masih hidup tetapi seluruh warna layar seperti ada garis pelangi. Kemudian ia berdiri dan melihat pelaku yang membuat handphone kesayangannya seperti itu. Dilihatnya seorang perempuan di depannya. Wajahnya tak asing oleh Tita, seperti seseorang yang lama tidak bertemu. Tetapi ada raut kebencian yang tersimpan diantara keduanya. Dia adalah ...

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!